Nadiem Sebut Platform Merdeka Mengajar Dipakai 2 Juta Pengguna, Apa Manfaat untuk Guru?
Kamis, 16 Februari 2023 - 11:02 WIB
JAKARTA - Platform Merdeka Mengajar disebut Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim telah dipakai oleh 2 juta pengguna (user). Platform teknologi ini dirancang untuk mempermudah guru mengimplementasikan Kurikulum Merdeka .
Platform Merdeka Mengajar juga disediakan untuk guru dan kepala sekolah untuk mengembangkan kegiatan belajar mengajar serta sarana pengembangan diri guru dan kepala sekolah.
Platform Merdeka Mengajar hanya dapat diinstal di gawai berbasis Android 5 (Lollipop) ke atas. Bagi Anda yang tidak menggunakan gawai Android, dapat mengakses situs web platform Merdeka Mengajar (https://guru.kemdikbud.go.id/) melalui browser laptop, komputer, maupun ponsel (iOS).
Baca juga: Meski Tuai Pro Kontra, Ini Keunggulan Merdeka Belajar Versi Mendikbudristek
Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim mengatakan, platform Merdeka Mengajar menjadi wadah bagi para pengajar, tetap bisa belajar, dan mendapatkan berbagai bahan serta data untuk meningkatkan kualitas pengajaran.
"Kami punya namanya platform Merdeka Mengajar ini rankingnya salah satu tertinggi di Play Store, sekitar 2 juta guru sudah menggunakannya. Dan di aplikasi ini mereka bisa belajar secara mandiri untuk level up menurut mereka perlu atau penting," ungkapnya saat bertemu Executive Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo di Gedung iNews Tower, Rabu (15/2/2023).
Baca juga: Pendaftar SNPDB Madrasah Unggulan Capai 29.237 Siswa, Perebutkan 3 Ribu Kursi
Platform mengajar merupakan bagian dari program Merdeka Belajar. Melansir dari website resmi Kemendikbudristek bahwa kebijakan Merdeka Belajar jadi langkah untuk mentransformasi pendidikan demi terwujudnya Sumber Daya Manusia (SDM) Unggul Indonesia yang memiliki Profil Pelajar Pancasila.
Dengan paltform ini, membantu sekolah-sekolah yang belum menerapkan merdeka belajar. Sehingga, bukan hanya murid yang belajar, tetap ini jadi teknologi untuk guru dan kepala sekolah dalam mengajar, belajar, dan berkarya.
"Jadi platform ini menyediakan komunal praktisi bisa digunakan oleh sekolah-sekolah yang akan update ke program Merdeka Belajar. Dengan aplikasi ini, mereka bisa memulai atau melakukan self change dengan aplikasi ini," terang alumnus Harvard Business School ini.
Platform Merdeka Mengajar juga disediakan untuk guru dan kepala sekolah untuk mengembangkan kegiatan belajar mengajar serta sarana pengembangan diri guru dan kepala sekolah.
Platform Merdeka Mengajar hanya dapat diinstal di gawai berbasis Android 5 (Lollipop) ke atas. Bagi Anda yang tidak menggunakan gawai Android, dapat mengakses situs web platform Merdeka Mengajar (https://guru.kemdikbud.go.id/) melalui browser laptop, komputer, maupun ponsel (iOS).
Baca juga: Meski Tuai Pro Kontra, Ini Keunggulan Merdeka Belajar Versi Mendikbudristek
Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim mengatakan, platform Merdeka Mengajar menjadi wadah bagi para pengajar, tetap bisa belajar, dan mendapatkan berbagai bahan serta data untuk meningkatkan kualitas pengajaran.
"Kami punya namanya platform Merdeka Mengajar ini rankingnya salah satu tertinggi di Play Store, sekitar 2 juta guru sudah menggunakannya. Dan di aplikasi ini mereka bisa belajar secara mandiri untuk level up menurut mereka perlu atau penting," ungkapnya saat bertemu Executive Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo di Gedung iNews Tower, Rabu (15/2/2023).
Baca juga: Pendaftar SNPDB Madrasah Unggulan Capai 29.237 Siswa, Perebutkan 3 Ribu Kursi
Platform mengajar merupakan bagian dari program Merdeka Belajar. Melansir dari website resmi Kemendikbudristek bahwa kebijakan Merdeka Belajar jadi langkah untuk mentransformasi pendidikan demi terwujudnya Sumber Daya Manusia (SDM) Unggul Indonesia yang memiliki Profil Pelajar Pancasila.
Dengan paltform ini, membantu sekolah-sekolah yang belum menerapkan merdeka belajar. Sehingga, bukan hanya murid yang belajar, tetap ini jadi teknologi untuk guru dan kepala sekolah dalam mengajar, belajar, dan berkarya.
"Jadi platform ini menyediakan komunal praktisi bisa digunakan oleh sekolah-sekolah yang akan update ke program Merdeka Belajar. Dengan aplikasi ini, mereka bisa memulai atau melakukan self change dengan aplikasi ini," terang alumnus Harvard Business School ini.
(nnz)
Lihat Juga :
tulis komentar anda