Leadership Kepala Sekolah Bantu Guru di Implementasi Kurikulum Merdeka
Rabu, 01 Maret 2023 - 11:24 WIB
JAKARTA - Implementasi Kurikulum Merdeka terus digencarkan oleh Kemendikbudristek di sekolah. Namun untuk membantu guru dalam mengimplementasikannya, diperlukan peran kecakapan memimpin (leadership) dari para kepala sekolah .
Ketua Pokja Pembelajaran, Ditjen Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi(Kemendikbudristek) Medira Ferayanti menjelaskan, kecakapan memimpin (leadership) menjadi esensial bagi kepala sekolah dalam membantu guru menghadapi setiap perubahan, contohnya pada Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM).
“Sebagai pemimpin, kepala sekolah tidak bisa hanya menyuruh dan mengimbau, tapi harus memberi contoh (menjadi role model) yang baik. Jika kepala sekolahnya semangat belajar, guru-guru yang lain juga termotivasi untuk belajar dan mau mengikuti perubahan,” katanya, melalui siaran pers, Rabu (1/3/2023).
Baca juga: UI Buka 2 Prodi Baru di Fakultas Teknik pada Kelas Internasional
Dia menambahkan, kepala sekolah juga memiliki tanggung jawab untuk mendukung pengembangan kompetensi guru dengan memperkuat komunitas belajar, baik di dalam sekolah, antar sekolah, maupun di Platform Merdeka Mengajar (PMM), sebuah platform teknologi yang disediakan untuk guru dan kepala sekolah dalam mengajar, belajar, dan berkarya.
“Kepala sekolah bisa menjadwalkan kegiatan komunitas belajar yang di dalam sekolah dulu secara rutin. Untuk komunitas belajar antarsekolah dan PMM bisa menjadi dukungan tambahan,” tambah Medira.
Hal ini disampaikan Medira pada sosialisasi Implementasi Kurikulum Merdeka dan pemanfaatan teknologi kepada ratusan sekolah di forum kepala sekolah kabupaten/kota dan webinar nasional yang digela Quipper bekerja sama dengan Kemendikbudristek.
Sosialisasi ini ditandai dengan penyelenggaraan webinar bertajuk “Peranan Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kemampuan Guru Mengimplementasikan Kurikulum Merdeka” dan forum kepala sekolah PKKS yang berlangsung di Kota Semarang, Jawa Tengah.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Sekolah SMAN 109 Jakarta Rusmala Nainggolan melihat fixed mindset serta rendahnya penilaian terhadap kemampuan diri sendiri menjadi penghambat utama pendidik untuk beradaptasi dengan perubahan.
Ketua Pokja Pembelajaran, Ditjen Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi(Kemendikbudristek) Medira Ferayanti menjelaskan, kecakapan memimpin (leadership) menjadi esensial bagi kepala sekolah dalam membantu guru menghadapi setiap perubahan, contohnya pada Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM).
“Sebagai pemimpin, kepala sekolah tidak bisa hanya menyuruh dan mengimbau, tapi harus memberi contoh (menjadi role model) yang baik. Jika kepala sekolahnya semangat belajar, guru-guru yang lain juga termotivasi untuk belajar dan mau mengikuti perubahan,” katanya, melalui siaran pers, Rabu (1/3/2023).
Baca juga: UI Buka 2 Prodi Baru di Fakultas Teknik pada Kelas Internasional
Dia menambahkan, kepala sekolah juga memiliki tanggung jawab untuk mendukung pengembangan kompetensi guru dengan memperkuat komunitas belajar, baik di dalam sekolah, antar sekolah, maupun di Platform Merdeka Mengajar (PMM), sebuah platform teknologi yang disediakan untuk guru dan kepala sekolah dalam mengajar, belajar, dan berkarya.
“Kepala sekolah bisa menjadwalkan kegiatan komunitas belajar yang di dalam sekolah dulu secara rutin. Untuk komunitas belajar antarsekolah dan PMM bisa menjadi dukungan tambahan,” tambah Medira.
Hal ini disampaikan Medira pada sosialisasi Implementasi Kurikulum Merdeka dan pemanfaatan teknologi kepada ratusan sekolah di forum kepala sekolah kabupaten/kota dan webinar nasional yang digela Quipper bekerja sama dengan Kemendikbudristek.
Sosialisasi ini ditandai dengan penyelenggaraan webinar bertajuk “Peranan Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kemampuan Guru Mengimplementasikan Kurikulum Merdeka” dan forum kepala sekolah PKKS yang berlangsung di Kota Semarang, Jawa Tengah.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Sekolah SMAN 109 Jakarta Rusmala Nainggolan melihat fixed mindset serta rendahnya penilaian terhadap kemampuan diri sendiri menjadi penghambat utama pendidik untuk beradaptasi dengan perubahan.
Lihat Juga :
tulis komentar anda