Keren! Singkirkan 488 Tim dari 30 Negara, Siswa MAN 1 Jembrana Raih Emas Ajang Riset Internasional
Senin, 13 Maret 2023 - 14:52 WIB
JAKARTA - Tim Riset Hipotesa Madrasah Aliyah Negeri ( MAN ) 1 Jembrana kembali meraih prestasi berupa medali emas skala Internasional ajang riset internasional bertajuk Youth International Science Fair (YISF).
Kompetisi Internasional ini digelar secara online pada 8 hingga 12 Maret 2023 oleh Indonesian Young Scientist Association (IYSA).
Tim yang terdiri dari Muhammad Ziyad Wafi Sidqi, Mohammad Hafidz Arifbillah, Adinda Keisha Salsabila Hidayat, dan Ghefira Amelia Aundra ini berkompetisi dengan 488 tim dari 30 negara dari seluruh belahan dunia.
Topik penelitian yang diambil oleh Tim Riset hipotesa MAN 1 Jembrana dianggap sangat unik oleh dewan juri. Di bawah naungan tim pembimbing riset MAN 1 Jembrana keempat siswa tersebut berhasil menciptakan sebuah formula untuk mengendalikan telur keong mas yang selama ini dianggap sebagai hama oleh petani.
Kepala MAN 1 Jembrana, Agus Subagya mengucap bangga atas raihan emas yang ditorehkan oleh siswa-siswinya. Ia mengatakan hipotesa merupakan salah satu wadah di dalam Program Unggulan Prestisius Mansaja yang terus mendongkrak prestasi MAN 1 Jembrana. Inovasi dan kreatifitas para pembina dan siswa-siswi mampu mengharumkan nama MAN 1 Jembrana.
Medali emas intenasional yang ke sekian kalinya ini bagi Agus sebagai tolok ukur bahwa MAN 1 Jembrana menjadi salah satu madrasah dengan klasterisasi unggul. Agus berharap prestasi ini dapat diikuti oleh seluruh subprogram yang ada pada Prestisius Mansaja.
Tentunya, kata Agus, melalui peraihan medali emas pada ajang YISF ini menjadi tolok ukur bahwa MAN 1 Jembrana layak diperhitungkan sebagai madrasah unggulan. Harapannya, prestasi besar tidak hanya terlahir dari Hipotesa tetapi juga terlahir dari subprogram Prestisius Mansaja lainnya.
Kompetisi Internasional ini digelar secara online pada 8 hingga 12 Maret 2023 oleh Indonesian Young Scientist Association (IYSA).
Tim yang terdiri dari Muhammad Ziyad Wafi Sidqi, Mohammad Hafidz Arifbillah, Adinda Keisha Salsabila Hidayat, dan Ghefira Amelia Aundra ini berkompetisi dengan 488 tim dari 30 negara dari seluruh belahan dunia.
Topik penelitian yang diambil oleh Tim Riset hipotesa MAN 1 Jembrana dianggap sangat unik oleh dewan juri. Di bawah naungan tim pembimbing riset MAN 1 Jembrana keempat siswa tersebut berhasil menciptakan sebuah formula untuk mengendalikan telur keong mas yang selama ini dianggap sebagai hama oleh petani.
Kepala MAN 1 Jembrana, Agus Subagya mengucap bangga atas raihan emas yang ditorehkan oleh siswa-siswinya. Ia mengatakan hipotesa merupakan salah satu wadah di dalam Program Unggulan Prestisius Mansaja yang terus mendongkrak prestasi MAN 1 Jembrana. Inovasi dan kreatifitas para pembina dan siswa-siswi mampu mengharumkan nama MAN 1 Jembrana.
Medali emas intenasional yang ke sekian kalinya ini bagi Agus sebagai tolok ukur bahwa MAN 1 Jembrana menjadi salah satu madrasah dengan klasterisasi unggul. Agus berharap prestasi ini dapat diikuti oleh seluruh subprogram yang ada pada Prestisius Mansaja.
Tentunya, kata Agus, melalui peraihan medali emas pada ajang YISF ini menjadi tolok ukur bahwa MAN 1 Jembrana layak diperhitungkan sebagai madrasah unggulan. Harapannya, prestasi besar tidak hanya terlahir dari Hipotesa tetapi juga terlahir dari subprogram Prestisius Mansaja lainnya.
tulis komentar anda