Keren! Singkirkan 488 Tim dari 30 Negara, Siswa MAN 1 Jembrana Raih Emas Ajang Riset Internasional
Senin, 13 Maret 2023 - 14:52 WIB
"Saya selaku pimpinan juga mengucapkan terima kasih kepada Tim Pembina Hipotesa Ibu Lilik Muntamah, M.Si. dan Bapak Khairul Yazid, S.Pd. atas kerja kerasnya sehingga mampu mengantarkan siswa-siswi ke puncak prestasi,” ujar Agus dalam keterangan pers, Senin (13/3/2023).
Muhammad Ziyad Wafi Sidqi selaku ketua tim peneliti muda tersebut menjelaskan ide penelitian diperoleh saat mereka melakukan observasi ke sawah di sekitar madrasah. Hasil observasi yang dilakukan ditemukan fakta bahwa petani mengeluh padi mereka rusak karena hama keong mas. Atas dasar itu, keempat siswa kreatif tersebut membuat formula pengendali hama telur keong mas sejak dini menggunakan daun tanaman mangrove.
“Alhamdulillah puji syukur kepada Allah atas kesempatan prestasi yang kami raih. Perjuangan turun ke lumpur sawah saat melaksanakan penelitian terbayar dengan torehan prestasi untuk MAN 1 Jembrana," ungkap Ziyad.
Ide penelitian ini mereka peroleh setelah didampingi pembina melakukan observasi ke sawah di sekitar madrasah. mereka melakukan audiensi kepada para petani terkait tantangan yang dihadapi saat menanam padi, salah satunya adalah hama keong mas.
Atas dasar tersebut, Tim Riset Hipotesa MAN 1 Jembrana didampingi pembina membuat biopestisida ramah lingkungan dari daun mangrove.
"Mengingat madrasah kami dekat dengan hutan mangrove yang daunnya tidak termanfaatkan secara maksimal,” jelas Ziyad didampingi ketiga rekannya.
Ziyad dan rekannya juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada tim pembina riset MAN 1 Jembrana, orang tua, kepala madrasah, dan seluruh civitas akademika MAN 1 Jembrana. Bagi mereka prestasi ini tidak dapat diraih tanpa dukungan dan doa dari semua pihak.
Muhammad Ziyad Wafi Sidqi selaku ketua tim peneliti muda tersebut menjelaskan ide penelitian diperoleh saat mereka melakukan observasi ke sawah di sekitar madrasah. Hasil observasi yang dilakukan ditemukan fakta bahwa petani mengeluh padi mereka rusak karena hama keong mas. Atas dasar itu, keempat siswa kreatif tersebut membuat formula pengendali hama telur keong mas sejak dini menggunakan daun tanaman mangrove.
“Alhamdulillah puji syukur kepada Allah atas kesempatan prestasi yang kami raih. Perjuangan turun ke lumpur sawah saat melaksanakan penelitian terbayar dengan torehan prestasi untuk MAN 1 Jembrana," ungkap Ziyad.
Ide penelitian ini mereka peroleh setelah didampingi pembina melakukan observasi ke sawah di sekitar madrasah. mereka melakukan audiensi kepada para petani terkait tantangan yang dihadapi saat menanam padi, salah satunya adalah hama keong mas.
Atas dasar tersebut, Tim Riset Hipotesa MAN 1 Jembrana didampingi pembina membuat biopestisida ramah lingkungan dari daun mangrove.
"Mengingat madrasah kami dekat dengan hutan mangrove yang daunnya tidak termanfaatkan secara maksimal,” jelas Ziyad didampingi ketiga rekannya.
Ziyad dan rekannya juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada tim pembina riset MAN 1 Jembrana, orang tua, kepala madrasah, dan seluruh civitas akademika MAN 1 Jembrana. Bagi mereka prestasi ini tidak dapat diraih tanpa dukungan dan doa dari semua pihak.
(mpw)
tulis komentar anda