Gabung di Beasiswa IndoDigi Yuk, Ini Syarat dan Ketentuannya
Kamis, 16 Maret 2023 - 08:55 WIB
JAKARTA - Program beasiswa bootcamp yang memberikan kesempatan belajar teknologi digital sambil bekerja resmi dibuka G2Academy bersama Binus Online Learning dan Binus Creates Professional Service. Bertajuk IndoDigi, program beasiswa ini bisa diikuti siswa-siswi di jenjang SMA dan SMK.
Dalam konferensi pers yang digelar pada Rabu (15/4/2023), Head of Education G2Academy Arie Prastowo menjelaskan program IndoDigi menargetkan pelajar yang berusia 18 tahun pada 1 Oktober 2023. Untuk bisa lolos, ada beberapa persyaratan yang perlu dipenuhi.
Pertama yang harus dilakukan jelasnya, peserta melakukan pendaftaran di laman G2Academy di https://www.g2academy.co/indo-digi.
Baca juga: Lahirkan Talenta Digital Berdaya Saing Global, Program Beasiswa IndoDigi Dibuka
Kemudian untuk membuktikan kompetensinya, pendaftar harus melampirkan nilai rapor dengan nilai rata-rata 75 dan Surat Rekomendasi Kepala Sekolah.
“Calon peserta didik juga akan melewati tahapan diagnostic assessment untuk melihat apakah siswa memiliki kemampuan untuk bisa mengikuti kelas bootcamp yang diberikan selama 12 pekan. Kalau dirasa bisa, maka mereka harus melewati tahap ketiga,” ujarnya.
Arie mengungkapkan, tahapan ketiga ini adalah tes talent yang akan melihat apakah para calon peserta didik bisa bekerja di dunia teknologi informasi atau tidak.
Baca juga: Haru! Cita-cita Sejak SD Segera Terwujud, Sayla Lolos Beasiswa Persiapan Kuliah Luar Negeri
Tes talent ini dilakukan, ujarnya, karena kemampuan belajar saja tidak cukup, kesiapan mental juga diperlukan untuk bersaing di dunia kerja.
Arie menyebut program IndoDigi ini akan menjaring sebanyak-banyaknya peserta penerima beasiswa. Disebutkan bahwa program ini akan memberikan kelas beasiswa bootcamp teknologi digital setara 20 SKS selama 12 pekan dan kemudian melanjutkan program studi S1 jurusan Teknik Informatika di Binus Online Learning.
"Para siswa-siswi juga akan meniti karier di bidang pengembangan solusi teknologi digital selama empat tahun dengan penempatan kerja dari G2Academy. Semua ini dilakukan untuk mendukung pemerintah dalam merealisasikan target sembilan juta talenta digital pada tahun 2030," pungkas Arie.
Dalam konferensi pers yang digelar pada Rabu (15/4/2023), Head of Education G2Academy Arie Prastowo menjelaskan program IndoDigi menargetkan pelajar yang berusia 18 tahun pada 1 Oktober 2023. Untuk bisa lolos, ada beberapa persyaratan yang perlu dipenuhi.
Pertama yang harus dilakukan jelasnya, peserta melakukan pendaftaran di laman G2Academy di https://www.g2academy.co/indo-digi.
Baca juga: Lahirkan Talenta Digital Berdaya Saing Global, Program Beasiswa IndoDigi Dibuka
Kemudian untuk membuktikan kompetensinya, pendaftar harus melampirkan nilai rapor dengan nilai rata-rata 75 dan Surat Rekomendasi Kepala Sekolah.
“Calon peserta didik juga akan melewati tahapan diagnostic assessment untuk melihat apakah siswa memiliki kemampuan untuk bisa mengikuti kelas bootcamp yang diberikan selama 12 pekan. Kalau dirasa bisa, maka mereka harus melewati tahap ketiga,” ujarnya.
Arie mengungkapkan, tahapan ketiga ini adalah tes talent yang akan melihat apakah para calon peserta didik bisa bekerja di dunia teknologi informasi atau tidak.
Baca juga: Haru! Cita-cita Sejak SD Segera Terwujud, Sayla Lolos Beasiswa Persiapan Kuliah Luar Negeri
Tes talent ini dilakukan, ujarnya, karena kemampuan belajar saja tidak cukup, kesiapan mental juga diperlukan untuk bersaing di dunia kerja.
Arie menyebut program IndoDigi ini akan menjaring sebanyak-banyaknya peserta penerima beasiswa. Disebutkan bahwa program ini akan memberikan kelas beasiswa bootcamp teknologi digital setara 20 SKS selama 12 pekan dan kemudian melanjutkan program studi S1 jurusan Teknik Informatika di Binus Online Learning.
"Para siswa-siswi juga akan meniti karier di bidang pengembangan solusi teknologi digital selama empat tahun dengan penempatan kerja dari G2Academy. Semua ini dilakukan untuk mendukung pemerintah dalam merealisasikan target sembilan juta talenta digital pada tahun 2030," pungkas Arie.
(nnz)
tulis komentar anda