Cerita Peraih Beasiswa Chevening Berpuasa di Inggris, Tarawih Dimulai Jam Setengah 10 Malam

Sabtu, 22 April 2023 - 06:04 WIB
Peraih beasiswa Chevening Erni Rosita berbagi cerita jalani puasa di Inggris. Foto/Laman Unair.
JAKARTA - Ramadan menjadi momen yang tepat untuk berkumpul bersama keluarga. Tapi bagi perantau yang berjauhan dengan keluarga, Ramadan terasa berbeda karena harus menjalaninya tanpa mereka.

Momen inilah yang tengah dirasakan Bd Erni Rosita Dewi SKeb. Alumnus Kebidanan Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Airlangga (Unair) tersebut harus menikmati suasana Ramadan di Inggris, berjauhan dengan keluarga karena sedang lanjut S2.

Jalani Ramadan dengan Perbedaan Suasana dan Waktu



Berada di negeri orang membuat Erni menjalankan puasa dengan waktu yang lebih lama. “Sekarang lagi adaptasi jadwal dari musim dingin ke musim semi. Biasanya sekitar jam 8 atau 9 pagi itu baru subuh tapi sekarang lebih maju sekitar 4.15 atau 4.30,” ujarnya, dikutip dari laman Unair, Sabtu (22/4/2023).

Erni menambahkan, jadwal magrib seiring dengan perubahan musim juga mengalami perubahan. Jika pada musim dingin magrib pukul 4.30 atau 4 sore, saat ini jam 8 malam baru memasuki waktu maghrib.

Baca juga: Dosen Unesa Bagikan Tips Kelola Uang THR bagi Mahasiswa



“Siangnya jadi lebih panjang. Puasanya jadi jauh lebih panjang juga. Salat tarawihnya lebih malam. Jam setengah 10 malam baru mulai,” imbuhnya.

Buka Puasa Bersama di Kampus



Mahasiswa Anglia Ruskin University tersebut mengungkapkan suasana Ramadan di Inggris terasa berbeda. Erni akan mudah menemukan penjual takjil di sepanjang jalan di Indonesia tapi di sana ia tidak menemukan itu.

“Di Indonesia lebih semarak ada yang tadarusan, orang yang bangunin sahur, tapi di sini tidak ada. Jadi adem ayem aja,” ungkapnya.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More