Cerita Peraih Beasiswa Chevening Berpuasa di Inggris, Tarawih Dimulai Jam Setengah 10 Malam
Sabtu, 22 April 2023 - 06:04 WIB
“Di Indonesia lebih semarak ada yang tadarusan, orang yang bangunin sahur, tapi di sini tidak ada. Jadi adem ayem aja,” ungkapnya.
Penerima beasiswa Chevening tersebut menggunakan bantuan aplikasi pada ponselnya yang dibuat oleh masjid sentral terdekat. Aplikasi tersebut membantu Erni untuk memantau jadwal salat dan berbuka setiap harinya.
Meski demikian Erni bercerita,ada beberapa kegiatan seperti kajian Islam hingga berbuka bersama masih bisa ditemukan. “Ada buka bersama yang diadakan oleh kedutaan Indonesia, perkumpulan pelajar Indonesia di sini," katanya.
Baca juga: Jadwal Lengkap dan Tata Cara Daftar UM PTKIN 2023, Dibuka hingga 15 Mei
"Bahkan di kampus saya selalu memfasilitasi buka bersama untuk mahasiswa muslim. Jadi semua makanan gratis tersedia,” jelasnya.
Tinggal di lingkungan yang mayoritas nonmuslim baginya merupakan momen untuk mensyiarkan agama Islam. Erni kerap kali mendapat pertanyaan dari temannya soal agama Islam, salah satunya ibadah puasa yang tengah ia jalankan. “Hidup dengan mereka (nonmuslim, Red) dan bagaimana kita menunjukkan sikap sebagai sosok muslim yang baik. Ini akan mempengaruhi pandangan mereka terhadap Islam,” paparnya.
Ia berpesan kepada masyarakat yang akan melanjutkan studi S2 di luar negeri untuk memperdalam ilmu agama. Hal ini bertujuan agar masyarakat tidak mengikuti arus budaya di negara tujuan yang bertentangan dengan anjuran agama.
“Ilmu agama yang dibutuhkan misal bagaimana hukum salat jika harus berpergian jauh, konsep makanan halal, menutup aurat yang benar, berinteraksi dengan lawan jenis ataupun tetangga, dan tetap mengikuti kajian-kajian agama yang ada untuk menjaga keimanan diri meskipun hidup sebagai minoritas di negara nonmuslim,” pungkasnya.
Penerima beasiswa Chevening tersebut menggunakan bantuan aplikasi pada ponselnya yang dibuat oleh masjid sentral terdekat. Aplikasi tersebut membantu Erni untuk memantau jadwal salat dan berbuka setiap harinya.
Meski demikian Erni bercerita,ada beberapa kegiatan seperti kajian Islam hingga berbuka bersama masih bisa ditemukan. “Ada buka bersama yang diadakan oleh kedutaan Indonesia, perkumpulan pelajar Indonesia di sini," katanya.
Baca juga: Jadwal Lengkap dan Tata Cara Daftar UM PTKIN 2023, Dibuka hingga 15 Mei
"Bahkan di kampus saya selalu memfasilitasi buka bersama untuk mahasiswa muslim. Jadi semua makanan gratis tersedia,” jelasnya.
Syiar Agama
Tinggal di lingkungan yang mayoritas nonmuslim baginya merupakan momen untuk mensyiarkan agama Islam. Erni kerap kali mendapat pertanyaan dari temannya soal agama Islam, salah satunya ibadah puasa yang tengah ia jalankan. “Hidup dengan mereka (nonmuslim, Red) dan bagaimana kita menunjukkan sikap sebagai sosok muslim yang baik. Ini akan mempengaruhi pandangan mereka terhadap Islam,” paparnya.
Ia berpesan kepada masyarakat yang akan melanjutkan studi S2 di luar negeri untuk memperdalam ilmu agama. Hal ini bertujuan agar masyarakat tidak mengikuti arus budaya di negara tujuan yang bertentangan dengan anjuran agama.
“Ilmu agama yang dibutuhkan misal bagaimana hukum salat jika harus berpergian jauh, konsep makanan halal, menutup aurat yang benar, berinteraksi dengan lawan jenis ataupun tetangga, dan tetap mengikuti kajian-kajian agama yang ada untuk menjaga keimanan diri meskipun hidup sebagai minoritas di negara nonmuslim,” pungkasnya.
tulis komentar anda