Wapres Dorong UT Berkontribusi untuk Tingkatkan APK Pendidikan Tinggi
Selasa, 21 Juli 2020 - 22:36 WIB
TANGERANG - Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin berharap Universitas Terbuka (UT) melalui pembelajaran jarak jauh (PJJ)nya bisa memberikan kontribusi dalam peningkatan angka partisipasi kasar (APK) pendidikan tingggi.
Wapres mengatakan, saat ini APK untuk melanjutkan ke perguruan tinggi di Indonesia masih di bawah 40%. "Oleh karena itu dengan adanya UT yang menjadi pionir dalam PJJ diharapkan dapat mendorong APK tersebut menjadi lebih baik," katanya pada Wisuda daring UT periode II TA 2019/2020. (Baca juga: Melalui PJJ, UT Jangkau Mahasiswa Indonesia di Luar Negeri )
Wapres mengatakan, adanya sistem PJJ juga sesuai dengan peta jalan yang dibuat pemerintah dalam menyediakan pendidikan tinggi dalam skala tidak terbatas dan biaya yang terjangkau oleh masyarakat.
Wapres menjelaskan, UT selama ini telah menjadi mitra strategis pemerintah dalam memajukan pendidikan di Indonesia. Terutama dalam memberi kesempatan seluas-luasnya kepada masyarakat untuk mendapatkan akses terhadap pendidikan tinggi sesuai dengan semboyan menjadikan pendidikan tinggi terbuka untuk semua.
Wapres menyatakan, sistem PJJ seperti yang dijalankan UT sangat cocok diterapkan di masa pandemi. "Dalam pembelajaran daring UT leader di Indonesia. Jauh sebelum perguruan tinggi lain selenggarakan PJJ. UT sudah melakukan. Selain biaya terjangkau, mudah diakses dan kualitasnya pun terjamin," katanya. (Baca juga: Moratorium CPNS, Masa Pensiun Guru Diusulkan Diperpanjang )
Sementara Rektor UT Ojat Darojat mengatakan, UT bisa menjadi alternatif bagi mereka yang terkendala masalah ekonomi karena tidak mampu melanjutkan ke pendidikan tinggi. Sebab berbeda dengan kuliah tatap muka, katanya, biaya kuliah di UT lebih terjangkau.
Selain itu, katanya, UT juga bisa menjadi pilihan bagi masyarakat yang mengalami kendala geografis. Misalnya yang berada di daerah terpencil bahkan di kawasan 3T pun bisa menempuh pendidikan di UT.
"Jadi itu terkait dengan pemerataan akses penddidikan tinggi dengan cara belajar lebih fleksibel, biaya terjangkau dan pendidikan berkualitas," katanya.
Wapres mengatakan, saat ini APK untuk melanjutkan ke perguruan tinggi di Indonesia masih di bawah 40%. "Oleh karena itu dengan adanya UT yang menjadi pionir dalam PJJ diharapkan dapat mendorong APK tersebut menjadi lebih baik," katanya pada Wisuda daring UT periode II TA 2019/2020. (Baca juga: Melalui PJJ, UT Jangkau Mahasiswa Indonesia di Luar Negeri )
Wapres mengatakan, adanya sistem PJJ juga sesuai dengan peta jalan yang dibuat pemerintah dalam menyediakan pendidikan tinggi dalam skala tidak terbatas dan biaya yang terjangkau oleh masyarakat.
Wapres menjelaskan, UT selama ini telah menjadi mitra strategis pemerintah dalam memajukan pendidikan di Indonesia. Terutama dalam memberi kesempatan seluas-luasnya kepada masyarakat untuk mendapatkan akses terhadap pendidikan tinggi sesuai dengan semboyan menjadikan pendidikan tinggi terbuka untuk semua.
Wapres menyatakan, sistem PJJ seperti yang dijalankan UT sangat cocok diterapkan di masa pandemi. "Dalam pembelajaran daring UT leader di Indonesia. Jauh sebelum perguruan tinggi lain selenggarakan PJJ. UT sudah melakukan. Selain biaya terjangkau, mudah diakses dan kualitasnya pun terjamin," katanya. (Baca juga: Moratorium CPNS, Masa Pensiun Guru Diusulkan Diperpanjang )
Sementara Rektor UT Ojat Darojat mengatakan, UT bisa menjadi alternatif bagi mereka yang terkendala masalah ekonomi karena tidak mampu melanjutkan ke pendidikan tinggi. Sebab berbeda dengan kuliah tatap muka, katanya, biaya kuliah di UT lebih terjangkau.
Selain itu, katanya, UT juga bisa menjadi pilihan bagi masyarakat yang mengalami kendala geografis. Misalnya yang berada di daerah terpencil bahkan di kawasan 3T pun bisa menempuh pendidikan di UT.
"Jadi itu terkait dengan pemerataan akses penddidikan tinggi dengan cara belajar lebih fleksibel, biaya terjangkau dan pendidikan berkualitas," katanya.
(mpw)
Lihat Juga :
tulis komentar anda