Kisah Norman Jefferson, Alunan Biola Antarkannya Raih Beasiswa ke Skotlandia
Senin, 15 Mei 2023 - 04:30 WIB
Norman juga meraih prestasi di Tarumanegara University, 2019; Gold Award on Virtual Bunga Rampai Art Festival Competition with Amadeus Enterprise 2020; The 1st winner on the Open International PCC Piano and Violin Competition 2020; The 1st prize (95/100) Diploma on World Arts Games Fiestalonia Competition for Instrumental Nomination, Spain, 2020; Honorable Mention on International Virtual Music Competition by Persatuan Chopin Malaysia and Sunway University, Malaysia 2020 hingga The 1st Winner on The International Virtual Young Music Organization Competition 2021, dan lainnya.
Berkat kegigihannya dan dukungan dari berbagai pihak, kemampuan Norman banyak dilirik oleh berbagai kalangan, hingga akhirnya bisa berkolaborasi bersama musisi terkenal dan diundang di acara penting seperti Twilite Orchestra (Addie M.S.) 2019, Di atas Rata-Rata Official (Erwin Gutawa) 2020, G20 Indonesia Presidency 2022 Opening Ceremony (Lembang), Jakarta Concert Orchestra (Avip Priatna dan ikut konser di Esplanade Building, Singapura) 2022.
Lalu juga diundang di acara Gita Bahana Nusantara 2021 dan 2022 (menjadi concert master di Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI tahun 2022), Concertmaster di Kantata Orchestra Penabur Pusat 2022, Soloist di Musik Indonesia Lintas Era Orchestra (Bersama Erwin Gutawa dalam rangka Hari Musik Nasional 2023).
Baca juga: Kemenag Buka Seleksi 30 Kuota Beasiswa Kuliah di Maroko 2023, Buruan Daftar
Norman tetap menyeimbangi antara bermain biola dan akademiknya. Di masa pandemi Covid-19 yang membuat ruang publik terbatas, Norman tetap semangat mencari kompetisi. Lewat media sosial, Norman mencari berbagai informasi kompetisi biola baik tingkat nasional dan internasional.
Dalam mewujudkan mimpinya itu memerlukan biaya yang tidak sedikit untuk kuliah di luar negeri, hingga pada akhirnya ia mendapatkan informasi Beasiswa Indonesia Maju (BIM) Program Persiapan S1 Luar Negeri yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas).
Kabar baik datang dari Norman! Berkat keuletannya ia berhasil lolos Beasiswa Indonesia Maju Program Persiapan S1 Luar Negeri. Selama hampir setahun Norman mengikuti program pembinaan sebagai syarat untuk menjadi Awardee BIM.
Saat ini, dia sudah mendapatkan tawaran LoA dari beberapa universitas ternama seperti Royal Conservatoire of Scotland, Monash University, dan University of Melbourne. Tapi, Norman punya pilihan yang jelas untuk kuliah di Royal Conservatoire of Scotland dengan jurusan Classical Music Performance.
“Harapan aku tentunya bisa lulus dengan hasil yang terbaik, dapat menghasilkan karya, mengimplementasikan ke Indonesia, dan memberikan warna baru ke musik Indonesia,” sambung Norman.
Berkat kegigihannya dan dukungan dari berbagai pihak, kemampuan Norman banyak dilirik oleh berbagai kalangan, hingga akhirnya bisa berkolaborasi bersama musisi terkenal dan diundang di acara penting seperti Twilite Orchestra (Addie M.S.) 2019, Di atas Rata-Rata Official (Erwin Gutawa) 2020, G20 Indonesia Presidency 2022 Opening Ceremony (Lembang), Jakarta Concert Orchestra (Avip Priatna dan ikut konser di Esplanade Building, Singapura) 2022.
Lalu juga diundang di acara Gita Bahana Nusantara 2021 dan 2022 (menjadi concert master di Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI tahun 2022), Concertmaster di Kantata Orchestra Penabur Pusat 2022, Soloist di Musik Indonesia Lintas Era Orchestra (Bersama Erwin Gutawa dalam rangka Hari Musik Nasional 2023).
Baca juga: Kemenag Buka Seleksi 30 Kuota Beasiswa Kuliah di Maroko 2023, Buruan Daftar
Norman tetap menyeimbangi antara bermain biola dan akademiknya. Di masa pandemi Covid-19 yang membuat ruang publik terbatas, Norman tetap semangat mencari kompetisi. Lewat media sosial, Norman mencari berbagai informasi kompetisi biola baik tingkat nasional dan internasional.
Ingin Kuliah di Eropa, Pusat Musik Klasik
Di akhir masa SMA-nya, Norman memikirkan kelanjutan studinya ke perguruan tinggi. Ia mengungkapkan niatnya untuk kuliah di luar negeri kepada keluarganya. “Aku pilih kuliah di Eropa karena di sana itu pusatnya musik klasik dan keluargaku juga mendukung,” ujar Norman.Dalam mewujudkan mimpinya itu memerlukan biaya yang tidak sedikit untuk kuliah di luar negeri, hingga pada akhirnya ia mendapatkan informasi Beasiswa Indonesia Maju (BIM) Program Persiapan S1 Luar Negeri yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas).
Kabar baik datang dari Norman! Berkat keuletannya ia berhasil lolos Beasiswa Indonesia Maju Program Persiapan S1 Luar Negeri. Selama hampir setahun Norman mengikuti program pembinaan sebagai syarat untuk menjadi Awardee BIM.
Saat ini, dia sudah mendapatkan tawaran LoA dari beberapa universitas ternama seperti Royal Conservatoire of Scotland, Monash University, dan University of Melbourne. Tapi, Norman punya pilihan yang jelas untuk kuliah di Royal Conservatoire of Scotland dengan jurusan Classical Music Performance.
“Harapan aku tentunya bisa lulus dengan hasil yang terbaik, dapat menghasilkan karya, mengimplementasikan ke Indonesia, dan memberikan warna baru ke musik Indonesia,” sambung Norman.
tulis komentar anda