Sinergi Industri-Perguruan Tinggi dapat Pulihkan Perekonomian
Kamis, 23 Juli 2020 - 11:27 WIB
JAKARTA - Di tengah pandemi COVID-19 yang masih terjadi di Indonesia, upaya kolaborasi para pemangku kepentingan dalam menciptakan pemulihan ekonomi harus dilakukan.
"Momentum pemulihan perekonomian nasional ini dapat diselaraskan dengan upaya Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam mengakselerasi kerja sama Pemerintah, Perguruan Tinggi, dengan dunia usaha dan dunia industri," ujar Sekretaris Dirjen Pendidikan Tinggi Kemendikbud Paristiyanti Nurwardani pada Rapat Persiapan Implementasi Pembuatan Platform Inovasi bersama Tim Kerja Akselerasi Inovasi, Kamis (23/7). (Baca juga: Penjelasan Putera Sampoerna Foundation soal Polemik POP Kemendikbud )
Menurut Paris, pemulihan kondisi ekonomi masyarakat di tengah pandemi COVID-19 perlu melibatkan berbagai elemen, termasuk kolaborasi antara Perguruan Tinggi dan Industri. Paris menyebutkan akan lebih baik jika ke depannya, terdapat sebuah instrumen platform yang dikembangkan untuk menjawab persoalan di tengah pandemi COVID-19 yang masih terjadi di Indonesia.
“Upaya kolaborasi Perguruan Tinggi dan Industri dapat menjadi alternatif dalam menjawab tantangan di tengah pandemi COVID-19 ini dengan adanya pengembangan akselerasi dunia industri dan inovator. Selain itu, wujud nyata innovation hub tersebut dapat terimplementasi dalam bentuk platform inovasi yang menjembatani dunia inventor, inovator, dan Perguruan Tinggi secara berkelanjutan,” tuturnya. (Baca juga: Insentif Tenaga Medis Belum Cair, DPR Kritik Lambannya Verifikasi Menkeu )
Pada kesempatan yang sama, Koordinator Tim Kerja Akselerasi Inovasi Achmad Aditya, menyampaikan berbagai upaya dalam menjalin komunikasi dengan berbagai pihak terkait. Adapun upaya yang sudah ditempuh, yakni melakukan identifikasi kepada berbagai elemen innovation hub seperti industri, perguruan tinggi, media, komunitas, diaspora, dan berbagai elemen terkait lainnya.
“Saat ini, kami tengah berfokus pada proses identifikasi secara mendalam dengan berbagai elemen innovation hub yakni industri, perguruan tinggi, media, komunitas, dan diaspora,” ucap Aditya.
Aditya menambahkan bahwa selanjutnya, pembahasan akan ditindaklanjuti dengan menentukan Brand Platform inovasi sehingga memberikan dampak yang lebih luas. Selain itu, penting juga untuk dapat mengimplementasikan pilot project inovasi antara industri dengan perguruan tinggi di beberapa wilayah.
“Penamaan platform tentu harus dimaknai sebagai sebuah Brand Identity yang memiliki makna mendalam dan global. Selain itu prioritas implementasi platform tersebut juga harus dengan mempresentasikan karya yang menjembatani antara pihak inventor dan perguruan tinggi,” ucap Aditya.
Melalui upaya yang tengah dilakukan saat ini, diharapkan lahir sebuah ekosistem dan ruang kolaborasi yang baik antara industri dan perguruan tnggi. Di samping itu, tujuan yang tak kalah penting untuk dicapai adalah kebermanfaatan yang lebih besar bagi masyarakat dalam upaya memulihkan roda perekonomian pasca terjadinya pandemi COVID-19 di Indonesia.
"Momentum pemulihan perekonomian nasional ini dapat diselaraskan dengan upaya Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam mengakselerasi kerja sama Pemerintah, Perguruan Tinggi, dengan dunia usaha dan dunia industri," ujar Sekretaris Dirjen Pendidikan Tinggi Kemendikbud Paristiyanti Nurwardani pada Rapat Persiapan Implementasi Pembuatan Platform Inovasi bersama Tim Kerja Akselerasi Inovasi, Kamis (23/7). (Baca juga: Penjelasan Putera Sampoerna Foundation soal Polemik POP Kemendikbud )
Menurut Paris, pemulihan kondisi ekonomi masyarakat di tengah pandemi COVID-19 perlu melibatkan berbagai elemen, termasuk kolaborasi antara Perguruan Tinggi dan Industri. Paris menyebutkan akan lebih baik jika ke depannya, terdapat sebuah instrumen platform yang dikembangkan untuk menjawab persoalan di tengah pandemi COVID-19 yang masih terjadi di Indonesia.
“Upaya kolaborasi Perguruan Tinggi dan Industri dapat menjadi alternatif dalam menjawab tantangan di tengah pandemi COVID-19 ini dengan adanya pengembangan akselerasi dunia industri dan inovator. Selain itu, wujud nyata innovation hub tersebut dapat terimplementasi dalam bentuk platform inovasi yang menjembatani dunia inventor, inovator, dan Perguruan Tinggi secara berkelanjutan,” tuturnya. (Baca juga: Insentif Tenaga Medis Belum Cair, DPR Kritik Lambannya Verifikasi Menkeu )
Pada kesempatan yang sama, Koordinator Tim Kerja Akselerasi Inovasi Achmad Aditya, menyampaikan berbagai upaya dalam menjalin komunikasi dengan berbagai pihak terkait. Adapun upaya yang sudah ditempuh, yakni melakukan identifikasi kepada berbagai elemen innovation hub seperti industri, perguruan tinggi, media, komunitas, diaspora, dan berbagai elemen terkait lainnya.
“Saat ini, kami tengah berfokus pada proses identifikasi secara mendalam dengan berbagai elemen innovation hub yakni industri, perguruan tinggi, media, komunitas, dan diaspora,” ucap Aditya.
Aditya menambahkan bahwa selanjutnya, pembahasan akan ditindaklanjuti dengan menentukan Brand Platform inovasi sehingga memberikan dampak yang lebih luas. Selain itu, penting juga untuk dapat mengimplementasikan pilot project inovasi antara industri dengan perguruan tinggi di beberapa wilayah.
“Penamaan platform tentu harus dimaknai sebagai sebuah Brand Identity yang memiliki makna mendalam dan global. Selain itu prioritas implementasi platform tersebut juga harus dengan mempresentasikan karya yang menjembatani antara pihak inventor dan perguruan tinggi,” ucap Aditya.
Melalui upaya yang tengah dilakukan saat ini, diharapkan lahir sebuah ekosistem dan ruang kolaborasi yang baik antara industri dan perguruan tnggi. Di samping itu, tujuan yang tak kalah penting untuk dicapai adalah kebermanfaatan yang lebih besar bagi masyarakat dalam upaya memulihkan roda perekonomian pasca terjadinya pandemi COVID-19 di Indonesia.
(mpw)
tulis komentar anda