Polemik Program Organisasi Penggerak, Cak Imin Bela Nadiem Makarim
Sabtu, 25 Juli 2020 - 07:11 WIB
JAKARTA - Persoalan Program Organisasi Penggerak (POP) yang ada di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) berbuntut panjang. Bahkan, Ketua Fraksi PAN DPR Saleh Partaonan Daulay mendesak Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mencopot Mendikbud Nadiem Makarim yang dinilai tidak menguasai persoalan pendidikan.
Terkait desakan pencopotan Mendikbud oleh PAN, Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar memiliki pandangan lain. Wakil Ketua DPR RI Bidang Korkesra itu justru tidak setuju desakan pencopotan Nadiem Makarim. (Baca juga: Mahfud Tak Perlu Repot Hidupkan TPK, Cukup Agresif Desak Aparat Tangkap Djoko Tjandra)
"Jangan..., jangan diganti. Menteri Pendidikan ini baru mulai kerja. Jangan diganti, tapi Mendikbud tolong turun, ajak berkomunikasi, ajak bersama-sama," ujar Gus AMI di sela pagelaran Ketoprak Humor dalam rangka Harlah ke-22 PKB di Kantor DPP PKB, Jumat (24/7/2020).
Dikatakan Cak Imin, agar peristiwa kesalahpahaman dalam POP yang membuat Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah mundur tidak terulang lagi dan saling melakukan boikot program. Dia kembali meminta Mendikbud untuk silaturahmi ke PBNU dan PP Muhammadiyah.
"Setidaknya terjadi saling komunikasi. Tidak mungkin pemerintah bisa berjalan sendiri, tetapi kita harus bersatu, bersama-sama. Dan satu-satunya cara agar kebersamaan itu adalah silaturahmi, datang, komunikasi. Saya dukung Mendikbud untuk berbuat menata dengan sungguh-sungguh, tapi jangan lupa kita butuh kebersamaan," tuturnya.
Mantan Menakertrans ini melanjutkan Presiden Jokowi menginginkan lompatan yang cepat dalam dunia pendidikan. Kebijakan yang tidak normatif, memiliki pemikiran yang jauh, memahami kemajuan teknologi. (Baca juga: Sikapi Polemik, Kemendikbud Evaluasi Program Organisasi Penggerak)
“Kami mendukung Pak Nadiem, namun jangan pernah melupakan sejarah perjuangan Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah. NU dan Muhammadiyah memiliki jasa besar dalam mendidik masyarakat Indonesia dari sebelum kemerdekaan sampai sekarang,” katanya.
Terkait desakan pencopotan Mendikbud oleh PAN, Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar memiliki pandangan lain. Wakil Ketua DPR RI Bidang Korkesra itu justru tidak setuju desakan pencopotan Nadiem Makarim. (Baca juga: Mahfud Tak Perlu Repot Hidupkan TPK, Cukup Agresif Desak Aparat Tangkap Djoko Tjandra)
"Jangan..., jangan diganti. Menteri Pendidikan ini baru mulai kerja. Jangan diganti, tapi Mendikbud tolong turun, ajak berkomunikasi, ajak bersama-sama," ujar Gus AMI di sela pagelaran Ketoprak Humor dalam rangka Harlah ke-22 PKB di Kantor DPP PKB, Jumat (24/7/2020).
Dikatakan Cak Imin, agar peristiwa kesalahpahaman dalam POP yang membuat Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah mundur tidak terulang lagi dan saling melakukan boikot program. Dia kembali meminta Mendikbud untuk silaturahmi ke PBNU dan PP Muhammadiyah.
"Setidaknya terjadi saling komunikasi. Tidak mungkin pemerintah bisa berjalan sendiri, tetapi kita harus bersatu, bersama-sama. Dan satu-satunya cara agar kebersamaan itu adalah silaturahmi, datang, komunikasi. Saya dukung Mendikbud untuk berbuat menata dengan sungguh-sungguh, tapi jangan lupa kita butuh kebersamaan," tuturnya.
Mantan Menakertrans ini melanjutkan Presiden Jokowi menginginkan lompatan yang cepat dalam dunia pendidikan. Kebijakan yang tidak normatif, memiliki pemikiran yang jauh, memahami kemajuan teknologi. (Baca juga: Sikapi Polemik, Kemendikbud Evaluasi Program Organisasi Penggerak)
“Kami mendukung Pak Nadiem, namun jangan pernah melupakan sejarah perjuangan Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah. NU dan Muhammadiyah memiliki jasa besar dalam mendidik masyarakat Indonesia dari sebelum kemerdekaan sampai sekarang,” katanya.
(kri)
Lihat Juga :
tulis komentar anda