Aktif di Gerakan Sosial, Mahasiwa ITS Ini Raih Beasiswa yang Digagas Barack Obama
Jum'at, 30 Juni 2023 - 08:30 WIB
“Ini juga menjadi landasan yang kuat untuk menjadi nilai tambah mengikuti program YSEALI AFP kali ini,” jelas Co-Founder Ajak Gerak itu.
Beasiswa YSEALI AFP menyediakan tiga alternatif topik pembelajaran bagi para awardee atau penerimanya ini, yaitu Civic Engagement, Environmental Issues, dan Social Entrepreneurship and Economic Development.
Baca juga: Wapres: Santri Bisa Manfaatkan Beasiswa untuk Lanjutkan ke PTN
Haikal menjadi awardee dalam topik Civic Engagement pada studi Master Public Administration di Arizona State University (ASU).
Lebih lanjut, dia ini menuturkan, di sana ia belajar terkait hakikat serta fungsi dan peran masyarakat yang tepat.
Selain itu dipelajari pula Participatory Government yang membahas tentang bagaimana masyarakat dapat berperan aktif dalam kebijakan pemerintah melalui gerakan kolaboratif dengan pemerintah.
Tidak cukup sampai disitu, Haikal juga diajarkan tentang Civic Education, yaitu ilmu tentang cara pandang masyarakat terkait sebuah permasalahan di bidang pendidikan, Sustainable Development terkait cara mengelola sebuah gerakan yang tidak terus bergantung pada volunteer.
Dia juga diajarkan cara penggunaan politik yang baik dalam sebuah gerakan. “Hal itulah yang menjadikan ilmu dari program YSEALI ini penting untuk sebuah gerakan sosial,” tutur Haikal.
Selama lima minggu di Amerika Serikat, mahasiswa angkatan 2019 ini tidak hanya menghabiskan waktunya belajar berada di universitas saja, melainkan terdapat pula kegiatan kunjungan di beberapa tempat, seperti organisasi, pemerintahan, dan yayasan besar di Arizona.
Beasiswa YSEALI AFP menyediakan tiga alternatif topik pembelajaran bagi para awardee atau penerimanya ini, yaitu Civic Engagement, Environmental Issues, dan Social Entrepreneurship and Economic Development.
Baca juga: Wapres: Santri Bisa Manfaatkan Beasiswa untuk Lanjutkan ke PTN
Haikal menjadi awardee dalam topik Civic Engagement pada studi Master Public Administration di Arizona State University (ASU).
Lebih lanjut, dia ini menuturkan, di sana ia belajar terkait hakikat serta fungsi dan peran masyarakat yang tepat.
Selain itu dipelajari pula Participatory Government yang membahas tentang bagaimana masyarakat dapat berperan aktif dalam kebijakan pemerintah melalui gerakan kolaboratif dengan pemerintah.
Tidak cukup sampai disitu, Haikal juga diajarkan tentang Civic Education, yaitu ilmu tentang cara pandang masyarakat terkait sebuah permasalahan di bidang pendidikan, Sustainable Development terkait cara mengelola sebuah gerakan yang tidak terus bergantung pada volunteer.
Dia juga diajarkan cara penggunaan politik yang baik dalam sebuah gerakan. “Hal itulah yang menjadikan ilmu dari program YSEALI ini penting untuk sebuah gerakan sosial,” tutur Haikal.
Selama lima minggu di Amerika Serikat, mahasiswa angkatan 2019 ini tidak hanya menghabiskan waktunya belajar berada di universitas saja, melainkan terdapat pula kegiatan kunjungan di beberapa tempat, seperti organisasi, pemerintahan, dan yayasan besar di Arizona.
tulis komentar anda