Aktif di Gerakan Sosial, Mahasiwa ITS Ini Raih Beasiswa yang Digagas Barack Obama
Jum'at, 30 Juni 2023 - 08:30 WIB
“Dari sinilah kita bisa mengetahui langsung bagaimana fungsi dan peran masyarakat dalam gerakan sosial di kota itu,” ungkapnya.
Di samping ilmu dan fasilitasnya yang menjanjikan bagi para awardee, Haikal mengatakan jika YSEALI juga menjadi salah satu beasiswa yang memiliki tahapan seleksi yang dikemas cukup sederhana.
Hal itu ditunjukkan dengan proses pemberkasan yang hanya membutuhkan Curriculum Vitae (CV), surat rekomendasi, dan esai. “Jadi bagi mereka yang tidak memiliki sertifikat TOEFL atau bukan mahasiswa berprestasi juga memiliki kesempatan,” bebernya.
Baca juga: Pendaftaran Seleksi Program Gelar Beasiswa Indonesia Bangkit Diperpanjang hingga 10 Juli 2023
Lebih lanjut, Haikal menyebutkan CV yang diinginkan juga bukan sekadar pengalaman organisasi ataupun juara kompetisi, tetapi pengalaman volunteer dan gerakan sosial lainnya dapat dicantumkan.
Esai yang diberikan juga cukup singkat. Dengan 250 kata, calon awardee diharapkan bisa mengemas pengalaman sosial yang pernah dilakukan dan dampak yang akan diberikan setelah program singkat ini. “Jika lolos pemberkasan, calon awardee beralih ke tahap wawancara,” terangnya.
Melalui program YSEALI yang ia ikuti selama bulan April-Mei ini, Haikal berharap semoga kedepannya makin banyak mahasiswa yang bisa mengikuti program ini.
Hal itu dikarenakan YSEALI menjadi program yang mendorong siapa saja untuk bisa memberikan dobrakan dalam bidang sosial untuk memajukan negara mereka masing-masing.
“Diharapkan pula kedepannya makin banyak orang untuk bisa melakukan hal baik dalam bentuk gerakan sosial atau yang lain,” pungkasnya.
Di samping ilmu dan fasilitasnya yang menjanjikan bagi para awardee, Haikal mengatakan jika YSEALI juga menjadi salah satu beasiswa yang memiliki tahapan seleksi yang dikemas cukup sederhana.
Hal itu ditunjukkan dengan proses pemberkasan yang hanya membutuhkan Curriculum Vitae (CV), surat rekomendasi, dan esai. “Jadi bagi mereka yang tidak memiliki sertifikat TOEFL atau bukan mahasiswa berprestasi juga memiliki kesempatan,” bebernya.
Baca juga: Pendaftaran Seleksi Program Gelar Beasiswa Indonesia Bangkit Diperpanjang hingga 10 Juli 2023
Lebih lanjut, Haikal menyebutkan CV yang diinginkan juga bukan sekadar pengalaman organisasi ataupun juara kompetisi, tetapi pengalaman volunteer dan gerakan sosial lainnya dapat dicantumkan.
Esai yang diberikan juga cukup singkat. Dengan 250 kata, calon awardee diharapkan bisa mengemas pengalaman sosial yang pernah dilakukan dan dampak yang akan diberikan setelah program singkat ini. “Jika lolos pemberkasan, calon awardee beralih ke tahap wawancara,” terangnya.
Melalui program YSEALI yang ia ikuti selama bulan April-Mei ini, Haikal berharap semoga kedepannya makin banyak mahasiswa yang bisa mengikuti program ini.
Hal itu dikarenakan YSEALI menjadi program yang mendorong siapa saja untuk bisa memberikan dobrakan dalam bidang sosial untuk memajukan negara mereka masing-masing.
“Diharapkan pula kedepannya makin banyak orang untuk bisa melakukan hal baik dalam bentuk gerakan sosial atau yang lain,” pungkasnya.
Lihat Juga :
tulis komentar anda