UMJ Cetak 2 Guru Besar Baru, Abdul Mu'ti: Orasi Ilmiah Keduanya Mencerahkan dan Revolusioner
Kamis, 27 Juli 2023 - 09:25 WIB
JAKARTA - Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Prof. Abdul Mu’ti menyebut orasi ilmiah dua Guru Besar yang dikukuhkan pada Rabu (26/7/2023) di Auditorium dr. Syafri Guricci FKK Universitas Muhammadiyah Jakarta, begitu revolusioner dan mencerahkan. Kedua Guru Besar tersebut adalah Prof. Ibnu Sina Chandranegara dan Prof. Tria Astika Endah Permatasari.
“Selamat atas pengukuhan Guru Besar yang berlangsung khidmat dengan penyampaian orasi yang mencerahkan,” ucap Mu’ti, melalui siaran pers, Kamis (27/7/2023).
Mu’ti yang juga Ketua Badan Pembina Harian UMJ ini melihat bahwa kedua Guru Besar tersebut menjadi salah satu contoh capaian UMJ yang melahirkan profesor dalam usia muda.
“Ini dua contoh yang menjadi bagian dari capaian UMJ sebagai institusi yang mampu meraih profesor dalam usia muda. Pidato yang disampaikan keduanya sangat revolusioner,” ungkapnya.
Baca juga: Kuliah Fleksibel dan Lulusan Berkualitas, Temukan Faktanya di Kampus Ini!
Lahirnya Guru Besar baru tidak hanya meningkatkan kualitas UMJ, menurut Mu’ti ini juga meningkatkan kualitas pendidikan nasional dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.
Orasi Ilmiah Prof. Ibnu Sina yang berjudul Tiga Abad Doktrin Pemisahan Kekuasaan: Di Antara Memisahkan Kekuasaan dan Memisahkan Kekuasaan yang Sesungguhnya mendapat tanggapan baik.
Menurutnya buah pemikiran Prof. Ibnu yang disampaikan menjadi tonggak penting dalam memaknai sistem kelembagaan dan ketatanegaraan.
"Banyak orang tidak menyadari bahwa menjadi pejabat itu sesungguhnya dibatasi oleh konstitusi dan hukum. Justru orang malah melihat pejabat sebagai bagian mendapatkan kebebasan bukan pembatasan. Itu saya kira menjadi sebuah catatan penting. Saya kira kalau ada capres yang butuh ahli hukum, saya akan rekomendasikan Prof. Ibnu” ungkap Mu’ti.
“Selamat atas pengukuhan Guru Besar yang berlangsung khidmat dengan penyampaian orasi yang mencerahkan,” ucap Mu’ti, melalui siaran pers, Kamis (27/7/2023).
Mu’ti yang juga Ketua Badan Pembina Harian UMJ ini melihat bahwa kedua Guru Besar tersebut menjadi salah satu contoh capaian UMJ yang melahirkan profesor dalam usia muda.
“Ini dua contoh yang menjadi bagian dari capaian UMJ sebagai institusi yang mampu meraih profesor dalam usia muda. Pidato yang disampaikan keduanya sangat revolusioner,” ungkapnya.
Baca juga: Kuliah Fleksibel dan Lulusan Berkualitas, Temukan Faktanya di Kampus Ini!
Lahirnya Guru Besar baru tidak hanya meningkatkan kualitas UMJ, menurut Mu’ti ini juga meningkatkan kualitas pendidikan nasional dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.
Orasi Ilmiah Prof. Ibnu Sina yang berjudul Tiga Abad Doktrin Pemisahan Kekuasaan: Di Antara Memisahkan Kekuasaan dan Memisahkan Kekuasaan yang Sesungguhnya mendapat tanggapan baik.
Menurutnya buah pemikiran Prof. Ibnu yang disampaikan menjadi tonggak penting dalam memaknai sistem kelembagaan dan ketatanegaraan.
"Banyak orang tidak menyadari bahwa menjadi pejabat itu sesungguhnya dibatasi oleh konstitusi dan hukum. Justru orang malah melihat pejabat sebagai bagian mendapatkan kebebasan bukan pembatasan. Itu saya kira menjadi sebuah catatan penting. Saya kira kalau ada capres yang butuh ahli hukum, saya akan rekomendasikan Prof. Ibnu” ungkap Mu’ti.
tulis komentar anda