Perkuat MBKM, STEM Prasmul Libatkan Mahasiswa di Riset Energi Terbarukan dan Kesehatan
Senin, 31 Juli 2023 - 05:35 WIB
Baca juga: Profil Asep Wirayasa, Mahasiswa FK Unpad Peraih Penghargaan dari Menkes
Melalui platform tersebut, informasi data pasien yang disimpan di dalam sistem dan merupakan data sensitif bisa dijaga kerahasiaannya tanpa mengurangi kualitas dan realibilitas dari sistem AI yang dikembangkan.
Sistem ini juga diharapkan bisa mengurangi bias dan ketidakseimbangan data dari berbagai rumah sakit yang tersebar di Indonesia, terutama dalam konteks pengembangan AI. "Project ini dilakukan secara bersama oleh INSA CVL (Perancis) dan didanai oleh ISIF ASIA," jelasnya.
Sedangkan risetnya yang kedua adalah Computer Assited Medical Intervention untuk Catheterisasi Jantung. Penelitian ini ditujukan untuk mengembangkan sebuah sistem yang bisa digunakan untuk membantu para dokter spesialis penyakit jantung melakukan operasi jantung.
Sebelum operasi dilakukan, para dokter bisa mengidentifikasi terlebih dahulu sumbatan pembuluh darah yang merupakan target yang akan dicapai. Selama operasi dilakukan para dokter akan dipandu oleh satu sistem visual yang mengarahkan catetheter jantung menuju target tersebut.
"Agar navigasi bisa dilakukan secara baik, maka diperlukan teknik yang bisa digunakan untuk menggabungkan data sebelum dan pada saat operasi dilakukan," ujarnya.
Sistem navigasi pada saat operasi juga mampu memandu kita melakukan intervensi dengan cepat dan presisi sehingga mengurangi resiko infeksi, paparan radiasi sinar-X, mempercepat proses penyembuhan pasien dan menurunkan cost yang harus ditanggung pasien.
Sistem ini diharapkan juga bisa membantu dokter melakukan evaluasi sesudah intervensi dilakukan oleh dokter. Projek penelitian ini dilakukan sebagai kerjasama dengan TE-ITB, FK-UNS dan UII dengan dibiayai oleh BRIN/LPDP dengan skema RIIM (Riset dan Inovasi untuk Indonesia Maju).
Lihat Juga: Universitas LIA-Kanda University of International Studies Perkuat Kemitraan Kerja Sama Internasional
Melalui platform tersebut, informasi data pasien yang disimpan di dalam sistem dan merupakan data sensitif bisa dijaga kerahasiaannya tanpa mengurangi kualitas dan realibilitas dari sistem AI yang dikembangkan.
Sistem ini juga diharapkan bisa mengurangi bias dan ketidakseimbangan data dari berbagai rumah sakit yang tersebar di Indonesia, terutama dalam konteks pengembangan AI. "Project ini dilakukan secara bersama oleh INSA CVL (Perancis) dan didanai oleh ISIF ASIA," jelasnya.
Sedangkan risetnya yang kedua adalah Computer Assited Medical Intervention untuk Catheterisasi Jantung. Penelitian ini ditujukan untuk mengembangkan sebuah sistem yang bisa digunakan untuk membantu para dokter spesialis penyakit jantung melakukan operasi jantung.
Sebelum operasi dilakukan, para dokter bisa mengidentifikasi terlebih dahulu sumbatan pembuluh darah yang merupakan target yang akan dicapai. Selama operasi dilakukan para dokter akan dipandu oleh satu sistem visual yang mengarahkan catetheter jantung menuju target tersebut.
"Agar navigasi bisa dilakukan secara baik, maka diperlukan teknik yang bisa digunakan untuk menggabungkan data sebelum dan pada saat operasi dilakukan," ujarnya.
Sistem navigasi pada saat operasi juga mampu memandu kita melakukan intervensi dengan cepat dan presisi sehingga mengurangi resiko infeksi, paparan radiasi sinar-X, mempercepat proses penyembuhan pasien dan menurunkan cost yang harus ditanggung pasien.
Sistem ini diharapkan juga bisa membantu dokter melakukan evaluasi sesudah intervensi dilakukan oleh dokter. Projek penelitian ini dilakukan sebagai kerjasama dengan TE-ITB, FK-UNS dan UII dengan dibiayai oleh BRIN/LPDP dengan skema RIIM (Riset dan Inovasi untuk Indonesia Maju).
Lihat Juga: Universitas LIA-Kanda University of International Studies Perkuat Kemitraan Kerja Sama Internasional
(nnz)
tulis komentar anda