4 Pahlawan Nasional Jebolan Kampus Luar Negeri, Pejuang Cum Intelektual
Sabtu, 05 Agustus 2023 - 09:55 WIB
Ahmad Soebardjo dalam riwayat pendidikannya, pria kelahiran 23 Maret 1896 ini pernah menamatkan pendidikan di HBS Jakarta pada 1917. Selain itu, dia juga pernah meraih gelar Meester in de Rechten (Sarjana Hukum) dari Universitas Leiden, Belanda pada tahun 1933.
Sama halnya dengan Bung Hatta, kala menjadi mahasiswa Soebardjo juga cukup aktif dalam memperjuangkan kemerdekaan bangsa Indonesia melalui berbagai organisasi pemuda yang diikutinya
Sejak kecil, Tan Malaka sudah disukai oleh guru-gurunya karena kecerdasanya. Pria yang bernama asli Ibrahim ini lahir di Nagari Pandam Gadang, Sumatera Barat, 2 Juni 1897. Ia bahkan diangkat menjadi anak angkat oleh seorang guru Belanda yang menjabat sebagai direktur II,GH Horensma dan istrinya.
Horensma sangat menyayangi Tan Malaka. Dia tidak mau kecerdasan Tan Malaka sia-sia karena Horensma menginginkan Tan Malaka melanjutkan sekolah di Rijkseewkschool (sekolah pendidikan guru negeri) di Belanda.
Namun. ternyata ada kendala besar yang menjadi hambatan agar Tan Malaka bisa ikut ke Belanda. Kendala itu adalah dana. Di sini ia kemudian bertemu dengan seorang yang bekerja sebagai kontrolir bernama W Dominicus yang tak lain adalah teman baik Horensma. Mereka pun mengumpulkan dana pinjaman 50 ribu tiap bulan.
Dana pinjaman itu dikumpulkan untuk membiayai Tan Malaka selama melanjutkan studi di Belanda. Tan Malaka berjanji akan mengembalikan utang tersebut setelah selesai studi di Belanda. Setelah semuanya beres, Tan Malaka pergi ke Belanda dan dia diterima sebagai mahasiswa
Sama halnya dengan Bung Hatta, kala menjadi mahasiswa Soebardjo juga cukup aktif dalam memperjuangkan kemerdekaan bangsa Indonesia melalui berbagai organisasi pemuda yang diikutinya
4.Tan Malaka
Sejak kecil, Tan Malaka sudah disukai oleh guru-gurunya karena kecerdasanya. Pria yang bernama asli Ibrahim ini lahir di Nagari Pandam Gadang, Sumatera Barat, 2 Juni 1897. Ia bahkan diangkat menjadi anak angkat oleh seorang guru Belanda yang menjabat sebagai direktur II,GH Horensma dan istrinya.
Horensma sangat menyayangi Tan Malaka. Dia tidak mau kecerdasan Tan Malaka sia-sia karena Horensma menginginkan Tan Malaka melanjutkan sekolah di Rijkseewkschool (sekolah pendidikan guru negeri) di Belanda.
Namun. ternyata ada kendala besar yang menjadi hambatan agar Tan Malaka bisa ikut ke Belanda. Kendala itu adalah dana. Di sini ia kemudian bertemu dengan seorang yang bekerja sebagai kontrolir bernama W Dominicus yang tak lain adalah teman baik Horensma. Mereka pun mengumpulkan dana pinjaman 50 ribu tiap bulan.
Dana pinjaman itu dikumpulkan untuk membiayai Tan Malaka selama melanjutkan studi di Belanda. Tan Malaka berjanji akan mengembalikan utang tersebut setelah selesai studi di Belanda. Setelah semuanya beres, Tan Malaka pergi ke Belanda dan dia diterima sebagai mahasiswa
(wyn)
tulis komentar anda