Kediri dan Wonogiri, Kabupaten Berkelanjutan Versi UI Greencity Ranking 2023
Sabtu, 05 Agustus 2023 - 10:41 WIB
DEPOK - Universitas Indonesia (UI) GreenMetric mengumumkan UI GreenCityMetric Ranking 2023 untuk kota dan kabupaten berkelanjutan di Indonesia.Dari 58 kota/kabupaten yang mengikuti pemeringkatan ini, 10 kota dinobatkan sebagai Kota Paling Berkelanjutan di Indonesia dan 3 kabupaten disebut sebagai Kabupaten Paling Berkelanjutan di Indonesia.
Sepuluh Kota Paling Berkelanjutan di Indonesia berturut-turut dari peringkat teratas adalah (1) Kota Kediri, Jawa Timur (2) Kota Surabaya, Jawa Timur (3) Kota Madiun, Jawa Timur (4) Kota Blitar, Jawa Timur (5) Kota Pariaman, Sumatera Barat (6) Kota Semarang, Jawa Tengah (7) Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan (8) Kota Pasuruan, Jawa Timur (9) Kota Padang, Sumatera Barat (10) Kota Mojokerto, Jawa Timur. Adapun tiga Kabupaten Paling Berkelanjutan di Indonesia secara berurutan, yaitu (1) Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah (2) Kabupaten Badung, Bali (3) Kabupaten Sragen, Jawa Tengah.
Pemeringkatan kota/kabupaten pertama di Indonesia ini didasarkan pada tiga pilar, yakni Lingkungan Hidup, Ekonomi, dan Sosial-Budaya. Bobot indikator untuk penilaian mencakup beberapa aspek, antara lain Penataan Ruang dan Infrastruktur (16%), Energi dan Perubahan Iklim (19%), Tata Kelola Sampah dan Limbah (19%), Tata Kelola Air (15%), Akses dan Mobilitas (16%), serta Tata Pamong/Governance (15%).
Ketua UI GreenMetric, Prof. Dr. Ir. Riri Fitri Sari, M.M., M.Sc menyebut bahwa perkembangan di bidang keberlanjutan tidak hanya penting bagi institusi pendidikan seperti universitas, tetapi juga bagi area yang lebih luas seperti kota dan kabupaten. Oleh karena itu, UI GreenMetric sebagai pemeringkatan universitas di bidang keberlanjutan melakukan inovasi serta penyesuaian indikator agar penilaian terkait keberlanjutan dapat dilakukan bagi kota/kabupaten di Indonesia melalui UI GreenCityMetric.
Menurut Prof. Riri, UI GreenCityMetric dapat menjadi platform untuk melihat isu-isu keberlanjutan yang ada di kota/kabupaten di Indonesia. Isu-isu keberlanjutan ini diharapkan dapat mulai diperhatikan oleh pemerintah daerah dan pusat. Tahun ini, UI GreenCityMetric diikuti oleh 58 kota/kabupaten dari 22 provinsi di Indonesia. Hal ini menandakan partisipasi yang semakin luas dalam upaya mencapai keberlanjutan.
“Melalui UI GreenCityMetric, UI berharap dapat memberi kesadaran dan pemahaman tentang isu-isu Sustainable Development Goals (SDGs) di kalangan pemerintah daerah serta memperkuat sinergi antara perguruan tinggi dan pemerintah daerah dalam mencapai pembangunan berkelanjutan di tingkat lokal,” ujar Prof. Riri yang juga Guru Besar Fakultas Teknik UIdalam keterangan resmi, Jumat (4/8/2023)
Pengumuman dan pemberian anugerah ini dilaksanakan pada Selasa (1/8), di Balai Sidang Universitas Indonesia (UI) Kampus Depok. Pengumuman Pemeringkatan UI GreenCityMetric dapat diakses di laman https://greenmetric.ui.ac.id/city/ranking.
Selain menobatkan kota/kabupaten paling berkelanjutan, UI GreenMetric juga memberikan penghargaan kepada Kota Jambi, Jambi sebagai Kota dengan Peningkatan Kinerja Keberlanjutan Terbaik; serta Kota Medan, Sumatera Utara sebagai Kota Peserta Baru Terbaik dalam Upaya Keberlanjutan.
Sepuluh Kota Paling Berkelanjutan di Indonesia berturut-turut dari peringkat teratas adalah (1) Kota Kediri, Jawa Timur (2) Kota Surabaya, Jawa Timur (3) Kota Madiun, Jawa Timur (4) Kota Blitar, Jawa Timur (5) Kota Pariaman, Sumatera Barat (6) Kota Semarang, Jawa Tengah (7) Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan (8) Kota Pasuruan, Jawa Timur (9) Kota Padang, Sumatera Barat (10) Kota Mojokerto, Jawa Timur. Adapun tiga Kabupaten Paling Berkelanjutan di Indonesia secara berurutan, yaitu (1) Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah (2) Kabupaten Badung, Bali (3) Kabupaten Sragen, Jawa Tengah.
Pemeringkatan kota/kabupaten pertama di Indonesia ini didasarkan pada tiga pilar, yakni Lingkungan Hidup, Ekonomi, dan Sosial-Budaya. Bobot indikator untuk penilaian mencakup beberapa aspek, antara lain Penataan Ruang dan Infrastruktur (16%), Energi dan Perubahan Iklim (19%), Tata Kelola Sampah dan Limbah (19%), Tata Kelola Air (15%), Akses dan Mobilitas (16%), serta Tata Pamong/Governance (15%).
Ketua UI GreenMetric, Prof. Dr. Ir. Riri Fitri Sari, M.M., M.Sc menyebut bahwa perkembangan di bidang keberlanjutan tidak hanya penting bagi institusi pendidikan seperti universitas, tetapi juga bagi area yang lebih luas seperti kota dan kabupaten. Oleh karena itu, UI GreenMetric sebagai pemeringkatan universitas di bidang keberlanjutan melakukan inovasi serta penyesuaian indikator agar penilaian terkait keberlanjutan dapat dilakukan bagi kota/kabupaten di Indonesia melalui UI GreenCityMetric.
Menurut Prof. Riri, UI GreenCityMetric dapat menjadi platform untuk melihat isu-isu keberlanjutan yang ada di kota/kabupaten di Indonesia. Isu-isu keberlanjutan ini diharapkan dapat mulai diperhatikan oleh pemerintah daerah dan pusat. Tahun ini, UI GreenCityMetric diikuti oleh 58 kota/kabupaten dari 22 provinsi di Indonesia. Hal ini menandakan partisipasi yang semakin luas dalam upaya mencapai keberlanjutan.
“Melalui UI GreenCityMetric, UI berharap dapat memberi kesadaran dan pemahaman tentang isu-isu Sustainable Development Goals (SDGs) di kalangan pemerintah daerah serta memperkuat sinergi antara perguruan tinggi dan pemerintah daerah dalam mencapai pembangunan berkelanjutan di tingkat lokal,” ujar Prof. Riri yang juga Guru Besar Fakultas Teknik UIdalam keterangan resmi, Jumat (4/8/2023)
Pengumuman dan pemberian anugerah ini dilaksanakan pada Selasa (1/8), di Balai Sidang Universitas Indonesia (UI) Kampus Depok. Pengumuman Pemeringkatan UI GreenCityMetric dapat diakses di laman https://greenmetric.ui.ac.id/city/ranking.
Selain menobatkan kota/kabupaten paling berkelanjutan, UI GreenMetric juga memberikan penghargaan kepada Kota Jambi, Jambi sebagai Kota dengan Peningkatan Kinerja Keberlanjutan Terbaik; serta Kota Medan, Sumatera Utara sebagai Kota Peserta Baru Terbaik dalam Upaya Keberlanjutan.
tulis komentar anda