IKJ Dukung Pembangunan Ekosistem Seni Budaya di IKN
Minggu, 06 Agustus 2023 - 15:22 WIB
JAKARTA - IKJ mendukung pembentukan kebijakan dan strategi demi perkembangan dan kemajuan ekosistem seni dan budaya di Ibu Kota Nusantara (IKN). Pembahasan lebih lanjut perlu dilakukan secara merata bagi seluruh komunitas seni dan budaya di berbagai bidang seni.
Pada Diskusi terbuka NusantaraTalks! bertema "Membangun Ekosistem Seni dan Budaya di Ibu Kota Nusantara", Rektor Institut Kesenian Jakarta (IKJ) Indah Tjahjawulan menyatakan, IKN memiliki peluang untuk eksplorasi dan membentuk identitas, budaya, dan lanskap artistik daerah.
Selain itu IKN juga membuka tantangan yang kompleks akan ada persinggungan antara pertumbuhan alami kawasan yang berakar dari adat dan kebudayaan lokal dengan tata cara baru yang muncul dari sistem administrasi pemerintahan ibu kota serta pertumbuhan dunia usaha dan kegiatan baru, isu-isu inklusivitas, dan kelestarian lingkungan.
Dia melanjutkan, sebuah ibu kota membutuhkan lembaga-lembaga kesenian yang secara konsisten menumbuhkan gairah hidup kesenian dan kebudayaan kota. Seperti lembaga pendidikan seni budaya, pusat seni dan budaya, museum, ruang pertunjukan, ruang tonton film, dan galeri atau program-program seni temporer serta festival yang berkelanjutan.
Baca juga: Cerita 2 Wisudawan Perempuan yang Lulus Cum Laude Pascasarjana UGM dan Meraih IPK 4
Selain itu juga aktivasi dari ruang-ruang budaya informal yang akan menjadi pertemuan antara masyarakat dengan dunia kesenian yang selanjutnya akan mendorong munculnya skema-skema budaya di IKN. “Karena pada hakikatnya keberadaan ibu kota juga ditentukan oleh lembaga budayanya,” katanya, melalui siaran pers, Minggu (6/8/2023).
Dia menyampaikan, perlu strategi untuk merumuskan yang terbaik untuk tahap awalnya. IKJ pun menginisiasikan sebuah diskusi terbuka sebagai tahap awal yang diharapkan dapat mengumpulkan wawasan dan pandangan tentang pendirian dan perkembangan serta peran lembaga/institusi seni di ibu kota baru dalam membentuk identitas dan citra ibu kota baru.
Selain itu juga untuk memetakan potensi pengembangan kreativitas dan inovasi, sekaligus mengidentifikasi strategi guna mempromosikan budaya urban baru, sembari merangkul semua aspek antar budaya dan multikultural dalam institusi seni.
“Serta memberikan rekomendasi bagi pembuat kebijakan, pemangku kepentingan, dan pihak-pihak terkait yang terlibat dalam pengembangan lembaga seni dan budaya di ibu kota baru," ujar rektor.
Pada Diskusi terbuka NusantaraTalks! bertema "Membangun Ekosistem Seni dan Budaya di Ibu Kota Nusantara", Rektor Institut Kesenian Jakarta (IKJ) Indah Tjahjawulan menyatakan, IKN memiliki peluang untuk eksplorasi dan membentuk identitas, budaya, dan lanskap artistik daerah.
Selain itu IKN juga membuka tantangan yang kompleks akan ada persinggungan antara pertumbuhan alami kawasan yang berakar dari adat dan kebudayaan lokal dengan tata cara baru yang muncul dari sistem administrasi pemerintahan ibu kota serta pertumbuhan dunia usaha dan kegiatan baru, isu-isu inklusivitas, dan kelestarian lingkungan.
Dia melanjutkan, sebuah ibu kota membutuhkan lembaga-lembaga kesenian yang secara konsisten menumbuhkan gairah hidup kesenian dan kebudayaan kota. Seperti lembaga pendidikan seni budaya, pusat seni dan budaya, museum, ruang pertunjukan, ruang tonton film, dan galeri atau program-program seni temporer serta festival yang berkelanjutan.
Baca juga: Cerita 2 Wisudawan Perempuan yang Lulus Cum Laude Pascasarjana UGM dan Meraih IPK 4
Selain itu juga aktivasi dari ruang-ruang budaya informal yang akan menjadi pertemuan antara masyarakat dengan dunia kesenian yang selanjutnya akan mendorong munculnya skema-skema budaya di IKN. “Karena pada hakikatnya keberadaan ibu kota juga ditentukan oleh lembaga budayanya,” katanya, melalui siaran pers, Minggu (6/8/2023).
Dia menyampaikan, perlu strategi untuk merumuskan yang terbaik untuk tahap awalnya. IKJ pun menginisiasikan sebuah diskusi terbuka sebagai tahap awal yang diharapkan dapat mengumpulkan wawasan dan pandangan tentang pendirian dan perkembangan serta peran lembaga/institusi seni di ibu kota baru dalam membentuk identitas dan citra ibu kota baru.
Selain itu juga untuk memetakan potensi pengembangan kreativitas dan inovasi, sekaligus mengidentifikasi strategi guna mempromosikan budaya urban baru, sembari merangkul semua aspek antar budaya dan multikultural dalam institusi seni.
“Serta memberikan rekomendasi bagi pembuat kebijakan, pemangku kepentingan, dan pihak-pihak terkait yang terlibat dalam pengembangan lembaga seni dan budaya di ibu kota baru," ujar rektor.
tulis komentar anda