5 Mitos dan Fakta Sekolah Kedinasan, Cek Dulu Kebenarannya
Rabu, 09 Agustus 2023 - 11:25 WIB
Faktanya, tidak seperti itu. PKN STAN misalnya, sekolah kedinasan milik Kementerian Keuangan ini menerapkan sistem gugur atau drop out bagi mahasiswa yang tak memenuhi syarat syarat kelulusan pada setiap semester maka
secara otomatis drop out.
Sistem drop out juga bisa dikenakan bagi mahasiswa yang terkena hukuman disiplin berat. Bahkan, setiap mahasiswa yang di-drop out tidak diperkenankan untuk mendaftar kembali di PKN STAN.
Sedangkan di IPDN, mahasiswa bisa diberhentikan sebagai Praja IPDN apabila melakukan pelanggaran disiplin Praja sebagaima diatur dalam Pedoman Tata Kehidupan Praja.
Kehidupan kampus hanya akan monoton karena di sekolah kedinasan hanya menjadi ajang pelatihan bagi mahasiswa yang setelah lulus nanti akan menjadi PNS.
Faktanya tak seperti itu. Sekolah kedinasan pun memiliki organisasi kemahasiswaan dan unit kegiatan mahasiswa (UKM) sebagai penyalur minat dan bakat mahasiswanya.
Ambil contoh di Politeknik Statistika STIS, selain memiliki struktur senat, mahasiswa bisa memilih UKM Media Kampus bagi yang tertarik dengan dunia jurnalistik, GPA Cheby sebagai UKM pecinta alam, Komnet bagi mahasiswa yang tertarik di bidang komputasi dan IT, dan lainnya.
Salah satu alasan mengapa banyak pendaftaran sekolah kedinasan selalu diserbu pendaftar setiap tahunnya adalah ini, agar mudah mendapat pekerjaan.
Bayangkan, di saat lulusan perguruan tinggi lain harus berjuang keras melamar kerja ke sana kemari usai lulus, maka lulusan sekolah kedinasan cukup menunggu panggilan dinas.
secara otomatis drop out.
Sistem drop out juga bisa dikenakan bagi mahasiswa yang terkena hukuman disiplin berat. Bahkan, setiap mahasiswa yang di-drop out tidak diperkenankan untuk mendaftar kembali di PKN STAN.
Sedangkan di IPDN, mahasiswa bisa diberhentikan sebagai Praja IPDN apabila melakukan pelanggaran disiplin Praja sebagaima diatur dalam Pedoman Tata Kehidupan Praja.
4. Sekolah kedinasan membatasi mahasiswanya untuk menyalurkan kreativitas dan berekspresi
Ada anggapan pula bahwa jika kuliah di sekolah kedinasan maka tidak akan ada dukungan kegiatan atau organisasi yang tidak berhubungan dengan bidang akademik.Kehidupan kampus hanya akan monoton karena di sekolah kedinasan hanya menjadi ajang pelatihan bagi mahasiswa yang setelah lulus nanti akan menjadi PNS.
Faktanya tak seperti itu. Sekolah kedinasan pun memiliki organisasi kemahasiswaan dan unit kegiatan mahasiswa (UKM) sebagai penyalur minat dan bakat mahasiswanya.
Ambil contoh di Politeknik Statistika STIS, selain memiliki struktur senat, mahasiswa bisa memilih UKM Media Kampus bagi yang tertarik dengan dunia jurnalistik, GPA Cheby sebagai UKM pecinta alam, Komnet bagi mahasiswa yang tertarik di bidang komputasi dan IT, dan lainnya.
5. Lulusan Sekolah Kedinasan Mudah Mendapat Pekerjaan
Salah satu alasan mengapa banyak pendaftaran sekolah kedinasan selalu diserbu pendaftar setiap tahunnya adalah ini, agar mudah mendapat pekerjaan.
Bayangkan, di saat lulusan perguruan tinggi lain harus berjuang keras melamar kerja ke sana kemari usai lulus, maka lulusan sekolah kedinasan cukup menunggu panggilan dinas.
Lihat Juga :
tulis komentar anda