Unik, Ibu Anak Ini Kompak Lulus dan Raih Gelar S2 di Unesa
Jum'at, 11 Agustus 2023 - 11:18 WIB
JAKARTA - Gelaran Wisuda ke-106 Universitas Negeri Surabaya (Unesa) menyimpan cerita unik yang menginspirasi. Yekti Wulancahyani dan putra sulungnya, Rahadyan Lazuardhi Prasadhana kompak lulus dan wisuda bareng di Unesa, Kamis, (10/8/2023).
Yekti dan Rahadyna berhasil meraih gelar S2 di prodi yang sama; Pendidikan Luar Sekolah (PLS). Menurut Yekti, kekompakan mereka bukan tanpa alasan. Sejak awal, keduanya ternyata sudah membuat komitmen bersama.
"Ceritanya, saya dan putra sudah komit untuk lanjut kuliah S2 bareng. Waktu itu, sekitar 2020 kami daftar di Unesa, prodi yang sama dan kebetulan dapat kelas yang sama. Sejak awal, kami intens berdiskusi termasuk bahas penugasan dan saling motivasi antara ibu dan anak seperti biasanya," katanya, dikutip dari laman Unesa, Jumat (11/8/2023).
Baca juga: Mengenal ITS Smart Eco Campus, Tujuan dan Kapan Dibentuknya
Sebagai seorang ibu, pencapaian itu sangat membanggakan. Yekti pun mengaku termotivasi, karena bisa kuliah dan belajar bareng sang anak. "Kalau belajar itu kan gak melihat umur ya. Namun, kadang ada perasaan terlambat dan kurang semangat. Dengan bareng begini ada dorongan sendiri untuk belajar," terangnya.
Sementara sang anak, Rahadyan mengaku memiliki kesan yang tidak jauh beda dari ibundanya. Dengan perasaan bangga sebagai seorang alumni Unesa dia mengaku dipermudah ketika sistem perkuliahan daring dan luring sekaligus.
"Hal itu membuat kami lebih fleksibel dalam belajar dan mengatur jadwal praktek sebanyak mungkin. Melalui ibu saya dapat mengimprovisasi terkait proyek atau tugas perkuliahan yang diberikan dosen kepada saya,” ungkapnya.
Baca juga: Kurangi Beban Administrasi Dosen, Aplikasi SISTER Berbasis Cloud Diluncurkan
Rahadyan menerangkan, pencapaian itu karena faktor dukungan keluarga dan komitmennya bersama sang Ibu. “Mama itu orangnya sangat terbuka. Saya juga sering bercerita apa pun. Mama terus memotivasi. Jadinya ada tekad yang kuat serta komitmen untuk belajar dan selesai bareng,” tukasnya.
Rahadyan percaya penuh jika memenuhi keinginan ibundanya, segala jalan akan dipermudah. Apalagi keinginan ibundanya itu tidak lain adalah ingin melihat anaknya bisa hidup sukses dan juga bahagia.
“Tidak ada salahnya saya ikuti. Toh ini demi kebaikan saya juga dan orang tua. Belajar kan wajib sampai akhir hayat," pungkas Rahadyan.
Yekti dan Rahadyna berhasil meraih gelar S2 di prodi yang sama; Pendidikan Luar Sekolah (PLS). Menurut Yekti, kekompakan mereka bukan tanpa alasan. Sejak awal, keduanya ternyata sudah membuat komitmen bersama.
"Ceritanya, saya dan putra sudah komit untuk lanjut kuliah S2 bareng. Waktu itu, sekitar 2020 kami daftar di Unesa, prodi yang sama dan kebetulan dapat kelas yang sama. Sejak awal, kami intens berdiskusi termasuk bahas penugasan dan saling motivasi antara ibu dan anak seperti biasanya," katanya, dikutip dari laman Unesa, Jumat (11/8/2023).
Baca juga: Mengenal ITS Smart Eco Campus, Tujuan dan Kapan Dibentuknya
Sebagai seorang ibu, pencapaian itu sangat membanggakan. Yekti pun mengaku termotivasi, karena bisa kuliah dan belajar bareng sang anak. "Kalau belajar itu kan gak melihat umur ya. Namun, kadang ada perasaan terlambat dan kurang semangat. Dengan bareng begini ada dorongan sendiri untuk belajar," terangnya.
Sementara sang anak, Rahadyan mengaku memiliki kesan yang tidak jauh beda dari ibundanya. Dengan perasaan bangga sebagai seorang alumni Unesa dia mengaku dipermudah ketika sistem perkuliahan daring dan luring sekaligus.
"Hal itu membuat kami lebih fleksibel dalam belajar dan mengatur jadwal praktek sebanyak mungkin. Melalui ibu saya dapat mengimprovisasi terkait proyek atau tugas perkuliahan yang diberikan dosen kepada saya,” ungkapnya.
Baca juga: Kurangi Beban Administrasi Dosen, Aplikasi SISTER Berbasis Cloud Diluncurkan
Rahadyan menerangkan, pencapaian itu karena faktor dukungan keluarga dan komitmennya bersama sang Ibu. “Mama itu orangnya sangat terbuka. Saya juga sering bercerita apa pun. Mama terus memotivasi. Jadinya ada tekad yang kuat serta komitmen untuk belajar dan selesai bareng,” tukasnya.
Rahadyan percaya penuh jika memenuhi keinginan ibundanya, segala jalan akan dipermudah. Apalagi keinginan ibundanya itu tidak lain adalah ingin melihat anaknya bisa hidup sukses dan juga bahagia.
“Tidak ada salahnya saya ikuti. Toh ini demi kebaikan saya juga dan orang tua. Belajar kan wajib sampai akhir hayat," pungkas Rahadyan.
(nnz)
tulis komentar anda