Mewujudkan Masyarakat Indonesia Menjadi World Netizen dengan Kemampuan Bahasa Asing
Kamis, 24 Agustus 2023 - 17:35 WIB
Hal ini yang mendasari pihaknya membuka Cetta Online Class. "“Cetta dimulai dari Departemen Bahasa Inggris, saat itu kelas pertama berlangsung pada Mei 2020,” tuturnya.
Arief mengatakan, pembukaan kelas pertama Cetta Online Class ketika itu dilandasi sejumlah alasan. Salah satunya memanfaatkan peluang bergesernya sistem pembelajaran dari tatap muka jadi serba online.
Baca juga: Gelar Master (S2) Luar Negeri yang Paling Mudah Mendapatkan Pekerjaan, Apa Saja?
“Rasa kepedulian kami semakin terdorong usai mengamati mayoritas tempat kursus yang terkena dampak pandemi. Akibat diliburkan, banyak siswa tidak belajar apa-apa dan guru berkurang penghasilannya,” ujar Arief.
Arief menjelaskan, sistem yang membedakan dengan lembaga kursus online lainnya terletak pada hubungan kedekatan antara tutor dan siswa, konten di media sosial, dan model pembelajaran yang fokus pada kemampuan Speaking.
Kemudian, Arief menjelaskan, menyusul berdirinya Cetta English berikutnya lahir Cetta Japanese, lalu Cetta Korean, dan terakhir Mandarin.
Arief memaparkan pencapaian Cetta sejak Mei 2020. Cetta saat ini memiliki total 2105 murid aktif, 589 total kelas aktif yang setiap sesinya berlangsung live stream Zoom, bukan kelas rekaman ya, kelas-kelas tersebut diisi oleh 318 guru aktif, dan terhitung terdapat kurang lebih 17.000 akun teregistrasi.
"Pencapaian Cetta hari ini adalah langkah yang sudah tepat untuk mewujudkan visi menyiapkan masyarakat Indonesia menjadi world netizen," pungkasnya.
Arief mengatakan, pembukaan kelas pertama Cetta Online Class ketika itu dilandasi sejumlah alasan. Salah satunya memanfaatkan peluang bergesernya sistem pembelajaran dari tatap muka jadi serba online.
Baca juga: Gelar Master (S2) Luar Negeri yang Paling Mudah Mendapatkan Pekerjaan, Apa Saja?
“Rasa kepedulian kami semakin terdorong usai mengamati mayoritas tempat kursus yang terkena dampak pandemi. Akibat diliburkan, banyak siswa tidak belajar apa-apa dan guru berkurang penghasilannya,” ujar Arief.
Arief menjelaskan, sistem yang membedakan dengan lembaga kursus online lainnya terletak pada hubungan kedekatan antara tutor dan siswa, konten di media sosial, dan model pembelajaran yang fokus pada kemampuan Speaking.
Kemudian, Arief menjelaskan, menyusul berdirinya Cetta English berikutnya lahir Cetta Japanese, lalu Cetta Korean, dan terakhir Mandarin.
Arief memaparkan pencapaian Cetta sejak Mei 2020. Cetta saat ini memiliki total 2105 murid aktif, 589 total kelas aktif yang setiap sesinya berlangsung live stream Zoom, bukan kelas rekaman ya, kelas-kelas tersebut diisi oleh 318 guru aktif, dan terhitung terdapat kurang lebih 17.000 akun teregistrasi.
"Pencapaian Cetta hari ini adalah langkah yang sudah tepat untuk mewujudkan visi menyiapkan masyarakat Indonesia menjadi world netizen," pungkasnya.
(nnz)
tulis komentar anda