Kisah Etik Nur Hasanah, Anak Petani Diterima di 6 Kampus Luar Negeri Ternama
Minggu, 27 Agustus 2023 - 17:00 WIB
“Dari situlah aku bercita-cita untuk melanjutkan pendidikan di luar negeri,” ujar anak kedua dari dua bersaudara ini, dikutip dari laman Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) Kemendikbudristek, Minggu (27/8/2023).
Sejak itulah Etik rajin mencari informasi beasiswa yang bisa membawanya melanjutkan studi di kampus luar negeri. Dengan informasi yang Etik miliki, ia menghubungi beberapa lembaga melalui media sosial Instagram.
“Aku waktu itu langsung menargetkan untuk melanjutkan SMA di luar negeri, namun beberapa kali gagal. Di situ aku sadar bahwa kemampuanku juga perlu ditingkatkan,” ceritanya.
Etik pun berupaya untuk memenuhi segala persyaratan beasiswa. Salah satunya meningkatkan kemampuan dalam menulis esai sehingga secara otodidak dia pun belajar dunia penulisan dengan tekun.
“Suatu hari, di sekolahku mengadakan lomba esai. Aku memanfaatkan kesempatan tersebut untuk mengasah kemampuan menulisku. Aku pun berhasil lolos walaupun hanya sampai tahap finalis,” ujarnya.
Etik semakin menekuni dunia karya tulis terutama karya tulis ilmiah karena masih berhubungan penelitian yang ia minati. Berkat mengikuti beberapa lomba tersebut ia mendapatkan sertifikat yang membuatnya berhasil masuk ke MAN 2 Ponorogo melalui jalur prestasi.
Perjuangan gadis kelahiran Ponorogo, 21 September 2004 ini terus berlanjut dengan ikut bidang penelitian di MAN 2 Ponorogo dengan mengikuti ekstrakurikuler Kelompok Ilmiah Remaja (KIR).
MAN 2 Ponorogo memang dikenal sebagai sekolah riset yang memiliki track record siswa berprestasi di dunia penelitian, sehingga sekolah membebaskan siswa-siswinya untuk mengeksplor minat dan bakat.
Sejak itulah Etik rajin mencari informasi beasiswa yang bisa membawanya melanjutkan studi di kampus luar negeri. Dengan informasi yang Etik miliki, ia menghubungi beberapa lembaga melalui media sosial Instagram.
“Aku waktu itu langsung menargetkan untuk melanjutkan SMA di luar negeri, namun beberapa kali gagal. Di situ aku sadar bahwa kemampuanku juga perlu ditingkatkan,” ceritanya.
Belajar Menulis Otodidak untuk Mendaftar Beasiswa
Etik pun berupaya untuk memenuhi segala persyaratan beasiswa. Salah satunya meningkatkan kemampuan dalam menulis esai sehingga secara otodidak dia pun belajar dunia penulisan dengan tekun.
“Suatu hari, di sekolahku mengadakan lomba esai. Aku memanfaatkan kesempatan tersebut untuk mengasah kemampuan menulisku. Aku pun berhasil lolos walaupun hanya sampai tahap finalis,” ujarnya.
Menemukan Dunia Baru di Karya Tulis Ilmiah
Baca juga: Kisah Haru, Jadi Yatim sejak Kecil dan Hampir Putus Sekolah Kini Jennie Raih MOSMA ke ASEtik semakin menekuni dunia karya tulis terutama karya tulis ilmiah karena masih berhubungan penelitian yang ia minati. Berkat mengikuti beberapa lomba tersebut ia mendapatkan sertifikat yang membuatnya berhasil masuk ke MAN 2 Ponorogo melalui jalur prestasi.
Perjuangan gadis kelahiran Ponorogo, 21 September 2004 ini terus berlanjut dengan ikut bidang penelitian di MAN 2 Ponorogo dengan mengikuti ekstrakurikuler Kelompok Ilmiah Remaja (KIR).
MAN 2 Ponorogo memang dikenal sebagai sekolah riset yang memiliki track record siswa berprestasi di dunia penelitian, sehingga sekolah membebaskan siswa-siswinya untuk mengeksplor minat dan bakat.
tulis komentar anda