Bidikmisi Wujudkan Cita-Cita Gadis Tasikmalaya Ini Lulus Kedokteran Unsoed dengan IPK 3,82
Rabu, 13 September 2023 - 14:33 WIB
JAKARTA - Ingin memiliki pekerjaan yang memberi manfaat bagi orang banyak adalah cita-cita dari Annisa Mardianti Sukmara. Dengan beasiswa Bidikmisi, Annisa memilih menjadi dokter untuk wujudkan harapan mulianya itu.
Kuliah kedokteran sejatinya bukan cita-cita awal Annisa, gadis kelahiran Tasikmalaya 22 Maret 1999 tersebut. Annisa sebetulnya ingin masuk Fakultas Teknik. Akan tetapi, di kelas 3 saat dia berseragam putih abu-abu, dokter menjadi mimpi baru yang ingin dia rengkuh.
Alumnus SMA Negeri 2 Tasikmalaya itu bertutur, keinginan menjadi dokter itu diperkuat dengan kenyataan daerahnya yang masih minim jumlah dokter dan fasilitas kesehatan. Bahkan untuk mencapai rumah sakit terdekat warga harus ngompreng angkutan kota sekitar 1,5 jam.
Baca juga: 15 Jurusan Teknik yang Lulusannya Paling Dibutuhkan dan Dicari di Dunia Industri
Dengan pengalaman di angkot dan minimnya profesi dokter di wilayahnya itu, dia pun melabuhkan cita cita untuk menjadi dokter supaya bisa membantu orang orang yang kurang mampu dan juga bisa melayani daerah dengan fasilitas kesehatan yang kurang.
“Saya juga ingin punya pekerjaan yang di mana pun saya bisa bermanfaat. Menurut saya , menjadi dokter itu di mana pun kita berada kita bisa menggunakan ilmu yang kita punya untuk membantu orang lain. Mau itu kita di kampung, di kota , bahkan di tempat terpencil pun Insya Allah kita bisa menolong orang lain dengan ilmu yang kita punya," jelasnya.
Anak kedua dari enam bersaudara itu mengakui, jika tidak ada beasiswa Bidikmisi mungkin dia tidak bisa melanjutkan kuliah di Fakultas Kedokteran. Annisa datang dari keluarga sederhana, ayahnya pedagang kayu dan ibunya hanya ibu rumah tangga bisa sehingga tidak mungkin mampu membiayai dengan uang sendiri untuk kuliah kedokteran.
Kuliah kedokteran sejatinya bukan cita-cita awal Annisa, gadis kelahiran Tasikmalaya 22 Maret 1999 tersebut. Annisa sebetulnya ingin masuk Fakultas Teknik. Akan tetapi, di kelas 3 saat dia berseragam putih abu-abu, dokter menjadi mimpi baru yang ingin dia rengkuh.
Peristiwa di Angkot Pengubah Jalan Hidup
“Dalam sebuah perjalanan ke sekolah di angkutan kota, kebetulan saya satu mobil dengan lansia yang mau berobat, sampai dia kejang di mobil, dari situ saya terbersit cita cita untuk menjadi dokter," katanya, dikutip dari laman Puslapdik, Rabu (13/9/2023).Alumnus SMA Negeri 2 Tasikmalaya itu bertutur, keinginan menjadi dokter itu diperkuat dengan kenyataan daerahnya yang masih minim jumlah dokter dan fasilitas kesehatan. Bahkan untuk mencapai rumah sakit terdekat warga harus ngompreng angkutan kota sekitar 1,5 jam.
Baca juga: 15 Jurusan Teknik yang Lulusannya Paling Dibutuhkan dan Dicari di Dunia Industri
Dengan pengalaman di angkot dan minimnya profesi dokter di wilayahnya itu, dia pun melabuhkan cita cita untuk menjadi dokter supaya bisa membantu orang orang yang kurang mampu dan juga bisa melayani daerah dengan fasilitas kesehatan yang kurang.
“Saya juga ingin punya pekerjaan yang di mana pun saya bisa bermanfaat. Menurut saya , menjadi dokter itu di mana pun kita berada kita bisa menggunakan ilmu yang kita punya untuk membantu orang lain. Mau itu kita di kampung, di kota , bahkan di tempat terpencil pun Insya Allah kita bisa menolong orang lain dengan ilmu yang kita punya," jelasnya.
Bidikmisi Wujudkan Mimpi
Anak kedua dari enam bersaudara itu mengakui, jika tidak ada beasiswa Bidikmisi mungkin dia tidak bisa melanjutkan kuliah di Fakultas Kedokteran. Annisa datang dari keluarga sederhana, ayahnya pedagang kayu dan ibunya hanya ibu rumah tangga bisa sehingga tidak mungkin mampu membiayai dengan uang sendiri untuk kuliah kedokteran.
tulis komentar anda