Buka Akses Pendidikan, GrabScholar Beri Beasiswa 1.158 Pelajar Indonesia
Jum'at, 29 September 2023 - 13:25 WIB
SURABAYA - Sebagai upaya memberi akses luas di bidang pendidikan , Grab Indonesia dan Yayasan BenihBaik.com melalui GrabScohlar memberikan beasiswa kepada 1.158 pelajar dari jenjang pendidikan SD, SMP, SMA/SMK, dan Universitas (S1/D4) di Indonesia
Tahun ini GrabScholar menerima 23.133 pendaftar dari 138 kota/kabupaten, naik signifikan dibanding dengan tahun sebelumnya. Pendaftar kemudian melalui proses seleksi ketat hingga akhirnya terpilih dan dinyatakan berhak untuk mendapatkan bantuan dana pendidikan.
Menurut Neneng Goenadi, Country Managing Director Grab Indonesia, memasuki tahun ketiga, misi utama GrabScholar: Program Beasiswa Grab masih sama yaitu memberikan akses pendidikan yang lebih merata, khususnya bagi mereka yang memiliki keterbatasan ekonomi.
“Kami percaya bahwa pendidikan memainkan peranan penting dalam membentuk generasi mendatang. Harapan kami adalah bahwa beasiswa ini dapat jadi salah satu bekal bagi anak-anak untuk membawa Indonesia jadi lebih maju,” ujar Neneng dalam keterangan resminya, Kamis (28/9/2023).
CEO & Founder Yayasan Benih Baik Indonesia (BenihBaik), Andy F Noya menuturkan, dalam pemberian beasiswa GrabScholar kali ini pihaknya mengusung pendekatan yang sama dengan pihak Grab yakni menanam kebaikan terkait akses pendidikan.
“BenihBaik bangga dapat kembali dipercaya menjadi bagian dari inisiatif GrabScholar: Program Beasiswa Grab 2023. Selama tiga bulan proses pendaftaran dan seleksi, kami melihat potensi-potensi generasi muda dengan segudang prestasi dan juga semangat membangun bangsa. Kami percaya program ini memberikan harapan bagi generasi muda untuk mewujudkan cita-cita mereka dengan melanjutkan jenjang pendidikan yang lebih tinggi,” ujar Andy.
Salah satu penerima beasiswa jenjang universitas adalah David Neilleen Irvinne, anak pertama dari seorang ibu tunggal yang berprofesi sebagai mitra pengemudi GrabCar di Medan, yang menempuh pendidikan di Universitas Gadjah Mada.
Mengambil jurusan Ilmu Komputer, David telah menunjukkan ketertarikan pada bidang pengembangan teknologi komputer khususnya game development dan competitive programming sejak di bangku sekolah. Berbekal laptop yang telah setia menemani sepanjang bangku sekolah, David merantau dan bertekad untuk bisa lulus kuliah tepat waktu agar kemudian dapat bekerja di perusahaan teknologi, semua demi membahagiakan ibunya.
Tahun ini GrabScholar menerima 23.133 pendaftar dari 138 kota/kabupaten, naik signifikan dibanding dengan tahun sebelumnya. Pendaftar kemudian melalui proses seleksi ketat hingga akhirnya terpilih dan dinyatakan berhak untuk mendapatkan bantuan dana pendidikan.
Menurut Neneng Goenadi, Country Managing Director Grab Indonesia, memasuki tahun ketiga, misi utama GrabScholar: Program Beasiswa Grab masih sama yaitu memberikan akses pendidikan yang lebih merata, khususnya bagi mereka yang memiliki keterbatasan ekonomi.
“Kami percaya bahwa pendidikan memainkan peranan penting dalam membentuk generasi mendatang. Harapan kami adalah bahwa beasiswa ini dapat jadi salah satu bekal bagi anak-anak untuk membawa Indonesia jadi lebih maju,” ujar Neneng dalam keterangan resminya, Kamis (28/9/2023).
Baca Juga
CEO & Founder Yayasan Benih Baik Indonesia (BenihBaik), Andy F Noya menuturkan, dalam pemberian beasiswa GrabScholar kali ini pihaknya mengusung pendekatan yang sama dengan pihak Grab yakni menanam kebaikan terkait akses pendidikan.
“BenihBaik bangga dapat kembali dipercaya menjadi bagian dari inisiatif GrabScholar: Program Beasiswa Grab 2023. Selama tiga bulan proses pendaftaran dan seleksi, kami melihat potensi-potensi generasi muda dengan segudang prestasi dan juga semangat membangun bangsa. Kami percaya program ini memberikan harapan bagi generasi muda untuk mewujudkan cita-cita mereka dengan melanjutkan jenjang pendidikan yang lebih tinggi,” ujar Andy.
Salah satu penerima beasiswa jenjang universitas adalah David Neilleen Irvinne, anak pertama dari seorang ibu tunggal yang berprofesi sebagai mitra pengemudi GrabCar di Medan, yang menempuh pendidikan di Universitas Gadjah Mada.
Mengambil jurusan Ilmu Komputer, David telah menunjukkan ketertarikan pada bidang pengembangan teknologi komputer khususnya game development dan competitive programming sejak di bangku sekolah. Berbekal laptop yang telah setia menemani sepanjang bangku sekolah, David merantau dan bertekad untuk bisa lulus kuliah tepat waktu agar kemudian dapat bekerja di perusahaan teknologi, semua demi membahagiakan ibunya.
Lihat Juga :
tulis komentar anda