Riset Profesor Universitas Helsinki: Pentingnya Mendidik Resiliensi pada Anak Berdasarkan Kepedulian
Minggu, 01 Oktober 2023 - 19:22 WIB
1. Care for oneself - Rasa peduli pada diri sendiri
Self-care dan self-compassion bukanlah semata-mata tren hidup berkesadaran. Jika anak-anak sudah terbiasa belajar memahami dan memenuhi kebutuhan diri, baik fisik, mental, maupun emosional, ia akan mudah menjalani keseharian.
Anak-anak dapat belajar bagaimana mengelola emosi negatif seperti marah, frustrasi, atau kecemasan. Kemampuan ini akan membantu mereka tidak hanya dalam konteks pendidikan, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari ketika mereka dihadapkan pada situasi yang menuntut kontrol emosi.
2. Care for others - Rasa peduli pada orang lain
Baca juga: Jenjang SD, Tingkat Pendidikan Paling Banyak Ditamatkan Generasi X di Indonesia
Ketika anak sudah memenuhi kebutuhan dirinya sendiri, maka ia memiliki energi dan motivasi yang cukup untuk berbagi kepada orang-orang di sekelilingnya. Melalui pembelajaran kekuatan berbagi, anak belajar untuk menjadi versi terbaik yang mampu memberikan manfaat atau bantuan kepada orang lain.
Mendorong anak untuk terlibat dalam kegiatan sosial secara rutin dapat membantu mereka menginternalisasi peran sebagai makhluk sosial. Kemampuan ini adalah salah satu aspek kunci dalam membentuk kepribadian yang baik dan altruistik.
3. Care for the planet - Rasa peduli pada planet dan dunia
Alam dan manusia hidup berdampingan. Melalui rasa peduli pada diri sendiri dan orang lain, secara otomatis anak akan peduli pada lingkungan tempatnya bertumbuh.
Anak-anak yang terbiasa bekerja dalam kelompok, berdiskusi, dan mencari solusi bersama teman-teman mereka cenderung lebih inovatif dan mampu menyelesaikan masalah dengan lebih baik. Di sinilah para pendidik dapat memperkenalkan kebiasaan baik untuk merawat “rumah”, planet kita, dalam keseharian.
Self-care dan self-compassion bukanlah semata-mata tren hidup berkesadaran. Jika anak-anak sudah terbiasa belajar memahami dan memenuhi kebutuhan diri, baik fisik, mental, maupun emosional, ia akan mudah menjalani keseharian.
Anak-anak dapat belajar bagaimana mengelola emosi negatif seperti marah, frustrasi, atau kecemasan. Kemampuan ini akan membantu mereka tidak hanya dalam konteks pendidikan, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari ketika mereka dihadapkan pada situasi yang menuntut kontrol emosi.
2. Care for others - Rasa peduli pada orang lain
Baca juga: Jenjang SD, Tingkat Pendidikan Paling Banyak Ditamatkan Generasi X di Indonesia
Ketika anak sudah memenuhi kebutuhan dirinya sendiri, maka ia memiliki energi dan motivasi yang cukup untuk berbagi kepada orang-orang di sekelilingnya. Melalui pembelajaran kekuatan berbagi, anak belajar untuk menjadi versi terbaik yang mampu memberikan manfaat atau bantuan kepada orang lain.
Mendorong anak untuk terlibat dalam kegiatan sosial secara rutin dapat membantu mereka menginternalisasi peran sebagai makhluk sosial. Kemampuan ini adalah salah satu aspek kunci dalam membentuk kepribadian yang baik dan altruistik.
3. Care for the planet - Rasa peduli pada planet dan dunia
Alam dan manusia hidup berdampingan. Melalui rasa peduli pada diri sendiri dan orang lain, secara otomatis anak akan peduli pada lingkungan tempatnya bertumbuh.
Anak-anak yang terbiasa bekerja dalam kelompok, berdiskusi, dan mencari solusi bersama teman-teman mereka cenderung lebih inovatif dan mampu menyelesaikan masalah dengan lebih baik. Di sinilah para pendidik dapat memperkenalkan kebiasaan baik untuk merawat “rumah”, planet kita, dalam keseharian.
Lihat Juga :
tulis komentar anda