Jadi Politeknik Nomor 1 di Indonesia, Ini Profil PENS dan Jurusan yang Ditawarkan
Kamis, 12 Oktober 2023 - 15:20 WIB
Mahasiswa PET angkatan pertama terdiri dari 120 mahasiswa. Pakar elektronika dan telekomunikas dari Tokyo diterbangkan ke Surabaya untuk transfer knowledge dan begitu pula pengajar PET diterbangkan ke Jepang untuk belajar metodologi pendidikan politeknik hingga menyiapkan modul pembelajaran.
Politeknik Elektronika dan Telekomunikasi (PET) yang diresmikan Soeharto pada 2 Juni 1988 kemudian diubah namanya menjadi Politeknik Elektronika Surabaya (PES) pada 1992. Ini sejalan dengan kebijakan Mendikbud saat itu yang ingin menata ulang keberadaan seluruh politeknik, institut dan sebagian universitas di Indonesia.
Selanjutnya pada 1996 PES kemudian diubah lagi namanya oleh Mendikbud menjadi Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS).
PENS terus tumbuh dan berkembang pesat. Pada 1999, PENS terpilih menjadi salah satu dari 5 partner JICA yang terbaik di dunia. JICA menyerahkan JICA Award ke Direktur PENS saat itu, Dr. Ir. Mohammad Nuh, sebagai penghargaan tertinggi sebagai bentuk apresiasi terhadap pesatnya kemajuan PENS dalam menjalankan proyek JICA.
Setelah 24 tahun menjadi bagian ITS, akhirnya PENS berdiri sebagai perguruan tinggi negeri mandiri. Kemandirian itu dimulai sejak keluarnya Permendikbud No 49/2011 tentang statuta ITS yang berisi antara lain menyebutkan bahwa PENS tak lagi menjadi bagian dari ITS.
Baca juga: Atasi Bau Mulut, Mahasiswa Unsoed Ciptakan Mouthwash dari Daun Pohpohan
PET Berganti Nama Menjadi PES
Politeknik Elektronika dan Telekomunikasi (PET) yang diresmikan Soeharto pada 2 Juni 1988 kemudian diubah namanya menjadi Politeknik Elektronika Surabaya (PES) pada 1992. Ini sejalan dengan kebijakan Mendikbud saat itu yang ingin menata ulang keberadaan seluruh politeknik, institut dan sebagian universitas di Indonesia.
PES Menjadi PENS
Selanjutnya pada 1996 PES kemudian diubah lagi namanya oleh Mendikbud menjadi Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS).
PENS terus tumbuh dan berkembang pesat. Pada 1999, PENS terpilih menjadi salah satu dari 5 partner JICA yang terbaik di dunia. JICA menyerahkan JICA Award ke Direktur PENS saat itu, Dr. Ir. Mohammad Nuh, sebagai penghargaan tertinggi sebagai bentuk apresiasi terhadap pesatnya kemajuan PENS dalam menjalankan proyek JICA.
PENS Lepas dari Naungan ITS
Setelah 24 tahun menjadi bagian ITS, akhirnya PENS berdiri sebagai perguruan tinggi negeri mandiri. Kemandirian itu dimulai sejak keluarnya Permendikbud No 49/2011 tentang statuta ITS yang berisi antara lain menyebutkan bahwa PENS tak lagi menjadi bagian dari ITS.
Baca juga: Atasi Bau Mulut, Mahasiswa Unsoed Ciptakan Mouthwash dari Daun Pohpohan
Direktur PENS dari Masa ke Masa
tulis komentar anda