Kemendikbudristek Ajak GNIK Kembangkan SDM Unggul dari Pendidikan Vokasi
Senin, 16 Oktober 2023 - 00:03 WIB

Kolaborasi Nasional Menuju Indonesia Kompeten 2030 membahas penyempurnaan roadmap menyongsong Puncak Bonus Demografi 2030. Foto/Istimewa.
JAKARTA - Kemendikbudristek mendorong Kolaborasi Nasional Menuju Indonesia Kompeten 2023 untuk menyongsong puncak Bonus Demografi 2030. Salah satunya dengan mencetak SDM unggul dari pendidikan vokasi .
Dirjen Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Kiki Yuliati mengatakan pendidikan vokasi turut andil dalam mencapai generasi Indonesia yang kompeten.
Dorongan dari pendidikan vokasi ini, kata Kiki, akan membawa perubahan pada kemajuan bangsa. "Masa depan bangsa ini dibentuk melalui pembangunan SDM. Dan transformasi bidang pendidikan menjadi bagian penting," ujarnya, pada Pertemuan Gerakan Nasional Indonesia Kompeten (GNIK), dalam keterangan resmi, Minggu (15/10/2023).
Baca juga: Produk Unggulan SMK dan Politeknik akan Unjuk Gigi di TEI dan JMFW
Dalam paparannya, Kemendikbudristek terus berkomitmen mendorong kolaborasi pendidikan vokasi dengan dunia kerja. Hal ini dilakukan melalui berbagai skema pendanaan seperti Merdeka Belajar Kampus Merdeka, matching fund, competitive fund, hibah, beasiswa dari industri, serta co-investasi teaching industri di kampus vokasi dan SMK.
Dirjen Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Kiki Yuliati mengatakan pendidikan vokasi turut andil dalam mencapai generasi Indonesia yang kompeten.
Dorongan dari pendidikan vokasi ini, kata Kiki, akan membawa perubahan pada kemajuan bangsa. "Masa depan bangsa ini dibentuk melalui pembangunan SDM. Dan transformasi bidang pendidikan menjadi bagian penting," ujarnya, pada Pertemuan Gerakan Nasional Indonesia Kompeten (GNIK), dalam keterangan resmi, Minggu (15/10/2023).
Baca juga: Produk Unggulan SMK dan Politeknik akan Unjuk Gigi di TEI dan JMFW
Dalam paparannya, Kemendikbudristek terus berkomitmen mendorong kolaborasi pendidikan vokasi dengan dunia kerja. Hal ini dilakukan melalui berbagai skema pendanaan seperti Merdeka Belajar Kampus Merdeka, matching fund, competitive fund, hibah, beasiswa dari industri, serta co-investasi teaching industri di kampus vokasi dan SMK.
Lihat Juga :