Resmi Ditutup, KKI 2023 Hasilkan 10 Gagasan Penting untuk Pemajuan Kebudayaan
Minggu, 29 Oktober 2023 - 18:59 WIB
Sebagaimana Undang-undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan adalah tonggak awal transformasi dan awal dari komitmen bersama untuk mewujudkan kebudayaan yang berkelanjutan, Suharti mengajak para pemangku kepentingan dan masyarakat untuk menjadikan rumusan KKI 2023 ini sebagai pijakan utama untuk melangkah ke depan, melakukan aksi nyata untuk kebudayaan yang maju, inklusif, dan berkelanjutan.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Kebudayaan, Hilmar Farid mengatakan, “Selanjutnya kita perlu memastikan kesiapan untuk mengkomunikasikan dan menggelorakan hasil kongres ini ke berbagai daerah di Indonesia.”
Pelaksanaan KKI 2023 yang digelar 23-27 Oktober 2023 di Kemendikbudristek ini mendapat perhatian dan antusiasme yang sangat besar dari masyarakat. Hingga hari penutupan, tercatat sebanyak 2663 peserta yang hadir dan berpartisipasi dalam perhelatan ini. Mereka datang dari berbagai wilayah Indonesia dengan beragam latar belakang, baik lintas bidang maupun lintas generasi.
Sebanyak lebih dari 50 forum diskusi telah dilaksanakan. Bahasan diskusi tersebut mencakup berbagai aspek kebudayaan, seperti inklusivitas dan kebebasan berekspresi, interaksi seniman dengan buku, kebudayaan dan pendidikan, pemberdayaan desa, kebudayaan dan teknologi, serta kelembagaan kebudayaan, dan masih banyak lagi.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Kebudayaan, Hilmar Farid mengatakan, “Selanjutnya kita perlu memastikan kesiapan untuk mengkomunikasikan dan menggelorakan hasil kongres ini ke berbagai daerah di Indonesia.”
Pelaksanaan KKI 2023 yang digelar 23-27 Oktober 2023 di Kemendikbudristek ini mendapat perhatian dan antusiasme yang sangat besar dari masyarakat. Hingga hari penutupan, tercatat sebanyak 2663 peserta yang hadir dan berpartisipasi dalam perhelatan ini. Mereka datang dari berbagai wilayah Indonesia dengan beragam latar belakang, baik lintas bidang maupun lintas generasi.
Sebanyak lebih dari 50 forum diskusi telah dilaksanakan. Bahasan diskusi tersebut mencakup berbagai aspek kebudayaan, seperti inklusivitas dan kebebasan berekspresi, interaksi seniman dengan buku, kebudayaan dan pendidikan, pemberdayaan desa, kebudayaan dan teknologi, serta kelembagaan kebudayaan, dan masih banyak lagi.
(nnz)
tulis komentar anda