Sempat Gagal Kuliah, Anak Tukang Pijat Ini Berhasil Diterima di UM dengan KIP-K
Selasa, 07 November 2023 - 14:15 WIB
JAKARTA - KIP Kuliah diberikan kepada calon mahasiswa yang juga menjadi penerima bantuan Program Indonesia Pintar (PIP). Salah satu penerima kedua program bantuan pembiayaan pendidikan ini adalah Ayu Pramitha.
Ayu Pramitha adalah mahasiswi yang saat ini kuliah semester 3 jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri Malang (UM). Mitha panggilan akrabnya mengaku pernah tidak diterima di seleksi penerimaan mahasiswa baru di tahun 2021.
Anak bungsu dari tiga bersaudara itu mengaku sangat bersyukur diberikan kesempatan untuk bisa kuliah. Ibunya hanya penjahit kecil-kecilan di rumahnya dan ayahnya hanya tukang pijit keliling dengan penghasilan yang tidak menentu.
Rumah orang tuanya Mitha sangat sederhana, menyatu dengan rumah neneknya dan bibinya. Sebuah ruangan berukuran kira-kira 2 x4 meter dan berdinding bata merah yang sudah kusam di pojok rumahnya dimanfaatkan ibunya untuk usaha menjahit.
Baca juga: Anak Tukang Sayur Ini Berhasil Meraih IPK Tertinggi di Unej
"Saya menerima PIP tiga kali, saat di SD, SMP, dan SMA. Lulus SMA Tahun 2021, tapi gagal pada seleksi masuk perguruan tinggi, Tahun 2022 ikut lagi, Alhamdulillah lolos," katanya, dikutip dari laman Puslapdik, Selasa (7/11/2023).
Mahasiswi UM asal Desa Kebobang, Kecamatan Wonosaro, Malang ini menjatuhkan piliihan untuk menuntut ilmu Akuntansi karena senang dengan pelajaran Matematika, pelajaran yang dianggap horor oleh sebagian siswa.
Namun dia mengungkapkan, ia tertarik untuk masuk Prodi Farmasi dan mencoba daftar pada prodi Farmasi pada 2021, tapi sayangnya impiannya kandas. Oleh karena itu, pada 2022 ia mencoba lagi dengan pilihan Prodi Akuntansi dan berhasil.
Ayu Pramitha adalah mahasiswi yang saat ini kuliah semester 3 jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri Malang (UM). Mitha panggilan akrabnya mengaku pernah tidak diterima di seleksi penerimaan mahasiswa baru di tahun 2021.
Anak bungsu dari tiga bersaudara itu mengaku sangat bersyukur diberikan kesempatan untuk bisa kuliah. Ibunya hanya penjahit kecil-kecilan di rumahnya dan ayahnya hanya tukang pijit keliling dengan penghasilan yang tidak menentu.
Rumah orang tuanya Mitha sangat sederhana, menyatu dengan rumah neneknya dan bibinya. Sebuah ruangan berukuran kira-kira 2 x4 meter dan berdinding bata merah yang sudah kusam di pojok rumahnya dimanfaatkan ibunya untuk usaha menjahit.
Baca juga: Anak Tukang Sayur Ini Berhasil Meraih IPK Tertinggi di Unej
"Saya menerima PIP tiga kali, saat di SD, SMP, dan SMA. Lulus SMA Tahun 2021, tapi gagal pada seleksi masuk perguruan tinggi, Tahun 2022 ikut lagi, Alhamdulillah lolos," katanya, dikutip dari laman Puslapdik, Selasa (7/11/2023).
Mahasiswi UM asal Desa Kebobang, Kecamatan Wonosaro, Malang ini menjatuhkan piliihan untuk menuntut ilmu Akuntansi karena senang dengan pelajaran Matematika, pelajaran yang dianggap horor oleh sebagian siswa.
Namun dia mengungkapkan, ia tertarik untuk masuk Prodi Farmasi dan mencoba daftar pada prodi Farmasi pada 2021, tapi sayangnya impiannya kandas. Oleh karena itu, pada 2022 ia mencoba lagi dengan pilihan Prodi Akuntansi dan berhasil.
tulis komentar anda