ICFBE 2023 Digelar di Malaysia, Konferensi Ini Jadi Milestone bagi Presuniv

Kamis, 07 Desember 2023 - 08:47 WIB
Lanjut Prof. Chairy, dengan mengadopsi teknologi, termasuk teknologi digital, perusahaan keluarga bukan hanya akan mampu bertahan dalam menghadapi berbagai perubahan, tetapi juga bisa meningkatkan daya saing dan membangun bisnisnya secara berkelanjutan.

Baca juga: President University Berbagi Pengalaman di Forum Internasional di Guanxi China

Mengenai pemilihan lokasi di Kuching, ungkap Prof. Chairy, ini karena kota tersebut sangat terkenal dengan keanekaragaman hayatinya. Di sana ada hutan hujan tropis yang luas dengan ekosistem yang unik.

“Lingkungan yang seperti ini menjadi sangat ideal bagi para peserta konferensi untuk memahami tentang pentingnya penerapan praktik-praktik bisnis yang berkelanjutan, termasuk pentingnya melestarikan sumber daya alam melalui berbagai cara, sebagaimana dibahas dalam topik-topik konferensi internasional kali ini," ucapnya.

Selain itu, ungkap Prof. Chairy, pemilihan lokasi di Kuching, Sarawak, Malaysia juga menjadi milestone bagi President University. “Selama enam tahun berturut-turut menyelenggarakan kami konferensi internasional di Bali. Pada tahun ke-7, kami menyelenggarakannya di luar Indonesia. Dan, kami berhasil dilihat dari keragaman topik yang dibahas, banyaknya makalah dan jumlah peserta yang mengikuti konferensi internasional ini,” kata Prof. Chairy.

Topik Strategis



Sementara, Prof. Datuk Dr. Mohamad Kadim Suadi dalam sambutan pembukaannya mengungkapkan rasa terima kasihnya, karena dapat berkolaborasi dengan President University dalam event kali ini. “Apalagi ini adalah konferensi internasional ke-7, dan sebelumnya telah diselenggarakan enam kali secara berturut-turut oleh President University. Universiti Malaysia Sarawak bangga bisa ikut serta,” kata Prof. Mohamad Kadim Suadi.

Lebih lebih Prof. Mohamad Kadim menyatakan bahwa topik-topik yang dibahas dalam konferensi kali ini juga sangat strategis bagi para akademisi, kalangan pemerintahan dan praktisi bisnis keluarga. “Ini karena topik-topik konferensi banyak membahas tentang pentingnya menerapkan praktek-praktek bisnis yang berkelanjutan dan lebih ramah lingkungan,” tegas dia.

Dalam sambutan kuncinya, Datuk Dr. Muhammad Abdullah bin Haji Zaidel banyak memaparkan data kinerja bisnis perusahaan-perusahaan skala kecil dan menengah di Sarawak, Malaysia.

“Lebih dari 50% perusahaan-perusahaan skala kecil dan menengah di Sarawak masih tertinggal dalam penerapan teknologi digital. Ini khususnya dalam bidang keuangan, akunting, termasuk manajemen operasional. Padahal, perkembangan teknologi, termasuk teknologi digital, menjadi salah satu kunci agar bisnis bisa terus tumbuh," katanya.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!