Kolaborasi Global, FTUI Gandeng Universitas Jepang Hadapi Tantangan Carbon Capture and Storage
Kamis, 28 Desember 2023 - 09:39 WIB
JAKARTA - Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) dan Tokyo University of Agriculture and Technology (TUAT) menjalin kolaborasi strategis untuk merespons tantangan global terkait Carbon Capture and Storage (CCS) melalui kerja sama industri-akademisi-pemerintah.
Kolaborasi tersebut bagian dari komitmen, FTUI mengikuti TUAT COI-NEXT International Workshop yang diadakan di Koganei Campus, TUAT, Tokyo, Jepang pada akhir November 2023 lalu
“Partisipasi FTUI dalam COI-NEXT International Workshop adalah bentuk komitmen untuk berkontribusi pada kemajuan ilmu pengetahuan, terutama dalam bidang Carbon Cultivation-based Material and Fuel Production,” ujar Dekan FTUI Heri Hermansyah dalam keterangannya, Kamis (28/12/2023).
Pada TUAT COI-NEXT International Workshop 2023, FTUI diwakili oleh Heri dan Kepala Unit Wirausaha dan Inovasi FTUI Muhamad Sahlan. Tahun ini, workshop itu mengangkat tema “Carbon Cultivation Innovation Hub Challenging the Limits of Carbon Negativity” dengan tujuan utama berupa pemanfaatan hasil dari kultivasi karbon berupa biomassa menjadi bahan-bahan yang berkelanjutan.
Workshop itu adalah bagian integral dari program COI-NEXT-TUAT yang didukung oleh Japan Science and Technology Agency (JST). Kerja sama tersebut memiliki tujuan utama membangun ekosistem inovasi teknologi yang responsif terhadap tantangan global, sejalan dengan perkembangan masyarakat dunia pasca-korona.
“Workshop ini bukan hanya tempat untuk berbagi dan berdiskusi, tetapi juga platform untuk menjalin relasi baru, kolaborasi, serta mengembangkan ide-ide dan solusi inovatif,” kata Heri.
Dia juga menyampaikan, dalam konteks global yang terus berubah, membangun ekosistem inovasi yang responsif terhadap ketidakpastian pada masa depan dan masyarakat yang padat pengetahuan adalah kunci untuk bersaing sejajar dengan negara-negara lain di dunia.
FTUI dan TUAT melalui COI-NEXT menegaskan komitmen untuk menjadi penggerak utama dalam membentuk masa depan teknologi dan ilmu pengetahuan yang berkelanjutan. Kedua pihak juga fokus pada pengembangan teknologi CCS sebagai langkah strategis dalam mengatasi dampak perubahan iklim.
Kolaborasi tersebut bagian dari komitmen, FTUI mengikuti TUAT COI-NEXT International Workshop yang diadakan di Koganei Campus, TUAT, Tokyo, Jepang pada akhir November 2023 lalu
“Partisipasi FTUI dalam COI-NEXT International Workshop adalah bentuk komitmen untuk berkontribusi pada kemajuan ilmu pengetahuan, terutama dalam bidang Carbon Cultivation-based Material and Fuel Production,” ujar Dekan FTUI Heri Hermansyah dalam keterangannya, Kamis (28/12/2023).
Pada TUAT COI-NEXT International Workshop 2023, FTUI diwakili oleh Heri dan Kepala Unit Wirausaha dan Inovasi FTUI Muhamad Sahlan. Tahun ini, workshop itu mengangkat tema “Carbon Cultivation Innovation Hub Challenging the Limits of Carbon Negativity” dengan tujuan utama berupa pemanfaatan hasil dari kultivasi karbon berupa biomassa menjadi bahan-bahan yang berkelanjutan.
Workshop itu adalah bagian integral dari program COI-NEXT-TUAT yang didukung oleh Japan Science and Technology Agency (JST). Kerja sama tersebut memiliki tujuan utama membangun ekosistem inovasi teknologi yang responsif terhadap tantangan global, sejalan dengan perkembangan masyarakat dunia pasca-korona.
“Workshop ini bukan hanya tempat untuk berbagi dan berdiskusi, tetapi juga platform untuk menjalin relasi baru, kolaborasi, serta mengembangkan ide-ide dan solusi inovatif,” kata Heri.
Dia juga menyampaikan, dalam konteks global yang terus berubah, membangun ekosistem inovasi yang responsif terhadap ketidakpastian pada masa depan dan masyarakat yang padat pengetahuan adalah kunci untuk bersaing sejajar dengan negara-negara lain di dunia.
FTUI dan TUAT melalui COI-NEXT menegaskan komitmen untuk menjadi penggerak utama dalam membentuk masa depan teknologi dan ilmu pengetahuan yang berkelanjutan. Kedua pihak juga fokus pada pengembangan teknologi CCS sebagai langkah strategis dalam mengatasi dampak perubahan iklim.
Lihat Juga :
tulis komentar anda