Handa Abidin Diangkat Jadi Rektor President University
Rabu, 31 Januari 2024 - 16:45 WIB
BEKASI - Handa S Abidin dilantik sebagai rektor President University . Pelantikan digelar di Auditorium Charles Himawan, Gedung A lantai 5, Kampus President University di Jababeka Education Park, Kota Jababeka, Cikarang, Bekasi, Rabu (31/1/2024).
Hadir dalam pelantikan tersebut yakni Chairman Grup Jababeka dan pendiri President University SD Darmono dan Ketua Yayasan Pendidikan Universitas Presiden (YPUP) Budi Susilo Soepandji. Selanjutnya Staf Ahli Mendikbud Ristek untuk bidang Inovasi Jony Oktavian Haryanto, Bendahara YPUP Justin Endramukti, President University (2022-2024) Chairy, para wakil rektor, serta jajaran direksi Jababeka Group.
Hadir pula Ketua Dewan Pengawas YPUP Chandra Setiawan, Dirjen Pendidikan Tinggi (2010-2012) Joko Santoso, Duta Besar RI untuk Vietnam (2016-2020) Ibnu Hadi, dan Duta Besar RI untuk Qatar (2003-2007) Abdul Wahid Maktub, menjadi penasihat Rektor President University. Selain itu hadir pula Stephen G. Barnes, profesor hukum dari Pennsylvania State University.
Dalam pelantikan tersebut, Handa mengatakan, President University akan terus meningkatkan kinerja agar lebih berperan dalam diplomasi dan meraih devisa melalui bidang pendidikan. Upaya itu, antara lain dilakukan dengan menghadirkan lebih banyak lagi mahasiswa asing dari berbagai negara di dunia untuk kuliah di President University. ”Dan, peluang ini sangat terbuka,” katanya.
Menurut data situs izin belajar di Direktorat Kelembagaan Kemendikbud Ristek, President University sudah selama enam tahun berturut-turut (2017-2022) menjadi perguruan tinggi dengan jumlah mahasiswa asing terbanyak se-Indonesia untuk tingkat sarjana atau S1.
Handa menguraikan lebih detail tentang keinginannya menjadikan President University ikut berperan dalam diplomasi dan meraih devisa melalui bidang pendidikan. Ke depan President University menargetkan jumlah mahasiswa asing meningkat menjadi sekitar 30%.
”Dengan semakin banyaknya jumlah mahasiswa asing yang kuliah di President University, lanjut dia, “Upaya kami untuk melakukan diplomasi luar negeri dan meraih devisa melalui bidang pendidikan menjadi lebih terbuka,” terangnya.
Mahasiswa-mahasiswa yang asing yang kuliah di President University, kata Handa, setelah lulus dan kembali ke negaranya dapat menceritakan pengalamannya tentang Indonesia. Saat ini ada mahasiswa asing dari 23 negara yang kuliah di President University.
Agar lebih banyak lagi mahasiswa asing yang kuliah di sini, papar Handa, President University harus lebih go global. Untuk itu beberapa langkah yang sudah ia rencanakan. Pertama, President University harus menjalin lebih banyak lagi kerja sama dengan berbagai institusi internasional. “Institusi ini bisa perguruan tinggi, perusahaan-perusahaan multinasional, atau berbagai organisasi lainnya,” paparnya.
Hadir dalam pelantikan tersebut yakni Chairman Grup Jababeka dan pendiri President University SD Darmono dan Ketua Yayasan Pendidikan Universitas Presiden (YPUP) Budi Susilo Soepandji. Selanjutnya Staf Ahli Mendikbud Ristek untuk bidang Inovasi Jony Oktavian Haryanto, Bendahara YPUP Justin Endramukti, President University (2022-2024) Chairy, para wakil rektor, serta jajaran direksi Jababeka Group.
Hadir pula Ketua Dewan Pengawas YPUP Chandra Setiawan, Dirjen Pendidikan Tinggi (2010-2012) Joko Santoso, Duta Besar RI untuk Vietnam (2016-2020) Ibnu Hadi, dan Duta Besar RI untuk Qatar (2003-2007) Abdul Wahid Maktub, menjadi penasihat Rektor President University. Selain itu hadir pula Stephen G. Barnes, profesor hukum dari Pennsylvania State University.
Dalam pelantikan tersebut, Handa mengatakan, President University akan terus meningkatkan kinerja agar lebih berperan dalam diplomasi dan meraih devisa melalui bidang pendidikan. Upaya itu, antara lain dilakukan dengan menghadirkan lebih banyak lagi mahasiswa asing dari berbagai negara di dunia untuk kuliah di President University. ”Dan, peluang ini sangat terbuka,” katanya.
Menurut data situs izin belajar di Direktorat Kelembagaan Kemendikbud Ristek, President University sudah selama enam tahun berturut-turut (2017-2022) menjadi perguruan tinggi dengan jumlah mahasiswa asing terbanyak se-Indonesia untuk tingkat sarjana atau S1.
Handa menguraikan lebih detail tentang keinginannya menjadikan President University ikut berperan dalam diplomasi dan meraih devisa melalui bidang pendidikan. Ke depan President University menargetkan jumlah mahasiswa asing meningkat menjadi sekitar 30%.
”Dengan semakin banyaknya jumlah mahasiswa asing yang kuliah di President University, lanjut dia, “Upaya kami untuk melakukan diplomasi luar negeri dan meraih devisa melalui bidang pendidikan menjadi lebih terbuka,” terangnya.
Mahasiswa-mahasiswa yang asing yang kuliah di President University, kata Handa, setelah lulus dan kembali ke negaranya dapat menceritakan pengalamannya tentang Indonesia. Saat ini ada mahasiswa asing dari 23 negara yang kuliah di President University.
Agar lebih banyak lagi mahasiswa asing yang kuliah di sini, papar Handa, President University harus lebih go global. Untuk itu beberapa langkah yang sudah ia rencanakan. Pertama, President University harus menjalin lebih banyak lagi kerja sama dengan berbagai institusi internasional. “Institusi ini bisa perguruan tinggi, perusahaan-perusahaan multinasional, atau berbagai organisasi lainnya,” paparnya.
Lihat Juga :
tulis komentar anda