Lulus Tanpa Skripsi dan KKN, Dewi Jadi Lulusan Tercepat UNY dengan IPK 3,85
Minggu, 25 Februari 2024 - 14:55 WIB
Baca juga: Meninggal karena Kecelakaan, Wisuda Mahasiswi S2 UNY Peraih IPK 3,93 Diwakili Sang Paman
Kegigihan Dewi akhirnya perlahan membuahkan hasil dengan capaian-capaian di perlombaan bidang penalaran dan membuat kecanduan untuk mengikuti lomba-lomba ini.
“Melihat usaha saya, perlahan Bapak pun mulai menerima keputusan saya untuk menekuni bidang pendidikan luar biasa” tegasnya.
Puncaknya adalah ketika Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) di UMM (Universitas Muhammadiyah Malang), Dewi dan tim menjadi satu-satunya delegasi dari UNY sebagai finalis namun masih belum berhasil membawa pulang medali.
Meski begitu, capaian ini tetaplah diakui oleh universitas yang mengekuivalensikan dengan KKN. Alhasil Dewi dan teman timnya tidak perlu mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN).
Putri pasangan Mardiyanto yang berprofesi sebagai seorang petani dan Sri Sulandari yang bekerja sebagai penjual gethuk ayu tersebut membalas kekalahannya di Pimnas menyabet medali emas di ajang Lomba Inovasi Digital Mahasiswa (LIDM) Divisi Microteaching Digital bersama rekan-rekan tim dari jurusan Pendidikan Luar Biasa FIPP.
Kemenangan yang berhasil ia raih ini ia tebus dengan mengajukan ekuivalensi tugas akhir skripsi. Dewi pun dapat lulus dari UNY dengan waktu studi 3 tahun 3 bulan berpredikat Cumlaude tanpa harus mengerjakan kewajiban menulis karya skripsi.
Kegigihan Dewi akhirnya perlahan membuahkan hasil dengan capaian-capaian di perlombaan bidang penalaran dan membuat kecanduan untuk mengikuti lomba-lomba ini.
“Melihat usaha saya, perlahan Bapak pun mulai menerima keputusan saya untuk menekuni bidang pendidikan luar biasa” tegasnya.
Jadi Finalis Pimnas
Puncaknya adalah ketika Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) di UMM (Universitas Muhammadiyah Malang), Dewi dan tim menjadi satu-satunya delegasi dari UNY sebagai finalis namun masih belum berhasil membawa pulang medali.
Meski begitu, capaian ini tetaplah diakui oleh universitas yang mengekuivalensikan dengan KKN. Alhasil Dewi dan teman timnya tidak perlu mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN).
Lulus Tanpa Menulis Skripsi
Putri pasangan Mardiyanto yang berprofesi sebagai seorang petani dan Sri Sulandari yang bekerja sebagai penjual gethuk ayu tersebut membalas kekalahannya di Pimnas menyabet medali emas di ajang Lomba Inovasi Digital Mahasiswa (LIDM) Divisi Microteaching Digital bersama rekan-rekan tim dari jurusan Pendidikan Luar Biasa FIPP.
Kemenangan yang berhasil ia raih ini ia tebus dengan mengajukan ekuivalensi tugas akhir skripsi. Dewi pun dapat lulus dari UNY dengan waktu studi 3 tahun 3 bulan berpredikat Cumlaude tanpa harus mengerjakan kewajiban menulis karya skripsi.
Relawan dengan Pemegang sejumlah Hak Cipta Buku
tulis komentar anda