Lulus Tanpa Skripsi dan KKN, Dewi Jadi Lulusan Tercepat UNY dengan IPK 3,85

Minggu, 25 Februari 2024 - 14:55 WIB
loading...
Lulus Tanpa Skripsi dan KKN, Dewi Jadi Lulusan Tercepat UNY dengan IPK 3,85
Dewi Meiliyan Ningrum menjadi lulusan tercepat UNY tanpa menulis skripsi dan juga mengikuti KKN. Foto/UNY.
A A A
JAKARTA - Dewi Meiliyan Ningrum menjadi lulusan tercepat UNY tanpa menulis skripsi dan juga mengikuti KKN . Status lulusan tercepat ia raih di Wisuda UNY Periode III 2024.

Lulusan tercepat jenjang sarjana ini merupakan mahasiswa jurusan Pendidikan Luar Biasa Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).

Alumnus SMKN 2 Depok Sleman ini berhasil lulus hanya dalam waktu 3 tahun 3 bulan dengan meraih Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,85.

Alumnus Jurusan Kimia Industri yang Punya Passion Mengajar


Dewi awalnya bersekolah di SMKN 2 Depok Sleman atau STM Pembangunan Yogyakarta jurusan Kimia Industri. Awal mula ia berpikir panjang mengenai kelanjutan studinya ialah saat ia magang di Badan Tenaga Nuklir Nasional saat tahun keempatnya di SMK tersebut.

Baca juga: Momen Haru Ortu Mahasiswa UGM Wakili Wisuda Anaknya yang Meninggal sebelum Sidang Skripsi

Saat itu, ia mendapati fakta jika bekerja di bidang kimia sangat beresiko. Mulai dari risiko paparan bahan radioaktif dan korosif, kecelakaan kerja, hingga percikan saat reaksi larutan.

Kegelisahan gadis kelahiran Sleman, 7 Mei 2001 itu akan studi lanjutnya pun menemui titik terang ketika ia menyadari lebih suka mengajar dibanding berlama-lama di laboratorium.

Hal ini disadari karena ia memang mengisi waktu di rumah dengan menjadi guru di Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPA). "Melihat anak-anak memahami ilmu yang saya sampaikan ternyata jauh lebih membahagiakan daripada bereksperimen di laboratorium," katanya, dikutip dari laman UNY, Minggu (25/2/2024).

Jurusan spesifik yang ingin ia pelajari adalah pendidikan luar biasa. Hingga ia pun menelusuri semua kampus pendidikan dan hatinya tertambat di UNY yang dikenal sebagai universitasnya guru-guru.

Tinggi harapan Dewi bahwa ia tak hanya bisa mengajar di semua jenjang sekolah namun juga mendidik berbagai anak dengan segala kelebihan dan kekurangan yang dimiliki.

Lolos SNBT dan Peraih KIP Kuliah


Dewi diterima di UNY jalur SBMPTN, kini beralih nama menjadi Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) dan ia pun kuliah gratis di UNY karena menerima Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah.

Baca juga: Cerita Rivaldy, Penerima Beasiswa ADik dari Papua Lulus Kedokteran di UGM

“Selama berkuliah saya bertekad untuk terlibat dalam kegiatan-kegiatan yang belum pernah saya lakukan sebelumnya yaitu bidang penelitian," tuturnya.

Aktif Berorganisasi dan Meraih Prestasi


Warga Sanggrahan, Tlogoadi, Mlati, Sleman organisasi UKM Penelitian di tingkat Universitas dan organisasi lain yang berjasa dalam perluasan relasi seperti KMIP dan BEM FIP.

Kompetisi pertamanya adalah di Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) dan Lomba Inovasi Digital Mahasiswa (LIDM) 2021. Meski gagal di tahap awal namun ini menjadi pengalaman berharga baginya.

Tidak sekalipun ia putus asa, Dewi bahkan mencoba kembali di kompetisi yang standarnya semakin sulit seperti penulisan esai dan karya tulis ilmiah yang dilaksanakan di perguruan tinggi.

Baca juga: Meninggal karena Kecelakaan, Wisuda Mahasiswi S2 UNY Peraih IPK 3,93 Diwakili Sang Paman

Kegigihan Dewi akhirnya perlahan membuahkan hasil dengan capaian-capaian di perlombaan bidang penalaran dan membuat kecanduan untuk mengikuti lomba-lomba ini.

“Melihat usaha saya, perlahan Bapak pun mulai menerima keputusan saya untuk menekuni bidang pendidikan luar biasa” tegasnya.

Jadi Finalis Pimnas


Puncaknya adalah ketika Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) di UMM (Universitas Muhammadiyah Malang), Dewi dan tim menjadi satu-satunya delegasi dari UNY sebagai finalis namun masih belum berhasil membawa pulang medali.

Meski begitu, capaian ini tetaplah diakui oleh universitas yang mengekuivalensikan dengan KKN. Alhasil Dewi dan teman timnya tidak perlu mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN).

Lulus Tanpa Menulis Skripsi


Putri pasangan Mardiyanto yang berprofesi sebagai seorang petani dan Sri Sulandari yang bekerja sebagai penjual gethuk ayu tersebut membalas kekalahannya di Pimnas menyabet medali emas di ajang Lomba Inovasi Digital Mahasiswa (LIDM) Divisi Microteaching Digital bersama rekan-rekan tim dari jurusan Pendidikan Luar Biasa FIPP.

Kemenangan yang berhasil ia raih ini ia tebus dengan mengajukan ekuivalensi tugas akhir skripsi. Dewi pun dapat lulus dari UNY dengan waktu studi 3 tahun 3 bulan berpredikat Cumlaude tanpa harus mengerjakan kewajiban menulis karya skripsi.

Relawan dengan Pemegang sejumlah Hak Cipta Buku


“Saya juga berusaha untuk terus berada di dekat orang-orang yang memiliki etos kerja tinggi, misalnya bergabungnya saya ke tim relawan laboratorium UNY” kata Dewi.

Selain itu, Dewi juga aktif membahas kasus-kasus klien yaitu anak berkebutuhan khusus dan permasalahannya sehingga ia pun semakin terasah pemikiran kritis nan solutif melalui bekal ilmu yang ia pelajari di UNY.

Selain sebagai relawan, Dewi juga aktif dalam organisasi Rumah Disabilitas dan Wonosobo Islamic Expedition. Hebatnya di sela kesibukan kuliahnya Dewi juga menjadi pemegang hak cipta sejumlah buku di antaranya Media Braille Bricks, Modul Ajar My Journey, Video Pembelajaran My Journey, dan Aplikasi Qirat (Al-Quran Isyarat).
(nnz)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1643 seconds (0.1#10.140)