Teliti Teh Hijau, Dosen Undip Semarang Diganjar Penghargaan Kemendikbudristek
Selasa, 27 Februari 2024 - 14:00 WIB
Endy yang telah publikasi 65 paper internasional bereputasi terindeks Scopus menerangkan bahwa teh hijau dengan kandungan polifenol seperti: catechin, epicatechin, epigallo catechin, epicatechin gallate, epigallo catehchin gallat dan asam gallat, dinyatakan memiliki aktivitas anti kanker, menjaga kesehatan jantung, bersifat anti oksidan, anti mikroba, memperpanjang masa menopouse, mencegah penyakit kardiovaskular, obesitas dan penyakit degeneratif lainnya.
Namun demikian, pengolahan teh hijau di Indonesia pada umumnya memiliki kadar katekin ± 10,81% berat kering. Kadar katekin teh hijau ini relatif rendah, karena sebagian mengalami oksidasi katekin, degradasi termal, epimerisasi katekin dan pada prinsipnya dilakukan melalui tahapan: panning, penggulungan, pengeringan, sortasi, dan pengepakan.
Meskipun demikian, tahapan yang paling menentukan kualitas teh hijau adalah proses inaktivasi enzimatis dalam sitoplasma daun teh.
Endy menjelaskan, hasil penelitian hilirisasi bersama Tim Dr.Eng Vita Paramita, S.T., M.M., M.Eng; Prof. Dr. Eflita Yohana; Dr. Indah Hartati; Dr. Dadan Rohdiana; dan Didik Ariwibowo, S.T., M.T. melalui teknologi inaktivasi enzimatis menggunakan proses mechanically dispersed-rotary steamer dapat mereduksi konsumsi energi dan meningkatkan produktivitas hingga mencapai Rp.1.620/kg teh hijau.
(wyn)
Lihat Juga :
tulis komentar anda