Cerita Faza, Lulus Kuliah akan Raih Gelar Ganda dari ITB dan Coventry University Inggris
Rabu, 06 Maret 2024 - 08:16 WIB
Masjid terdekat untuk Salat Jumat berjarak 3 kilometer dari apartemennya. Biaya yang harus dikeluarkan tidak sedikit untuk menuju masjid. Oleh karena itu, lapangan basket pun menjadi lokasi untuk dia dan umat muslim lain di Inggris untuk melakukan salat Jumat.
Baca juga: Cerita Zizi, Wisudawan Termuda ITB Berusia 19 Tahun dari Jurusan Teknik Mesin
Selain itu, dia dapat menikmati berbagai fasilitas transportasi publik sehingga dapat bepergian ke kota lain. Faza memberikan saran kepada teman-temannya yang akan datang ke Inggris untuk membeli Railcard agar bisa mendapatkan diskon hingga 50 persen untuk perjalanan kereta.
Dia pun menyampaikan kerap adanya keterlambatan maupun pembatalan perjalanan menggunakafn kereta di Inggris. Hal ini perlu menjadi perhatian jika kelak akan melanjutkan pendidikan di sana.
Dia juga menyampaikan bahwa di tempatnya tinggal, cuaca sangat dingin. "Di sini (Coventry) dingin banget, hanya 7 derajat Celsius sekarang," ujarnya, dikutip dari laman ITB, Rabu (6/3/2024).
Selain itu, dari segi budaya, dia bersyukur karena sebagai seorang muslim berdarah Jawa Batak, dia belum pernah mengalami rasisme. “Justru orang Inggris itu ternyata toleran juga. Tidak selalu buruk seperti yang diberitakan,” tuturnya.
Dia bahkan sempat akrab dengan owner kafe yang sangat ramah di Stasiun Inverness.
Dari segi bahasa, Faza mengakui terkadang sulit menangkap sejumlah aksen yang berbeda di Inggris. Meski begitu, berbagai hal tersebut tidak menyurutkan semangatnya untuk mendapatkan pengalaman berharga selama tinggal dan belajar di Inggris.
Baca juga: Cerita Zizi, Wisudawan Termuda ITB Berusia 19 Tahun dari Jurusan Teknik Mesin
Selain itu, dia dapat menikmati berbagai fasilitas transportasi publik sehingga dapat bepergian ke kota lain. Faza memberikan saran kepada teman-temannya yang akan datang ke Inggris untuk membeli Railcard agar bisa mendapatkan diskon hingga 50 persen untuk perjalanan kereta.
Dia pun menyampaikan kerap adanya keterlambatan maupun pembatalan perjalanan menggunakafn kereta di Inggris. Hal ini perlu menjadi perhatian jika kelak akan melanjutkan pendidikan di sana.
Dia juga menyampaikan bahwa di tempatnya tinggal, cuaca sangat dingin. "Di sini (Coventry) dingin banget, hanya 7 derajat Celsius sekarang," ujarnya, dikutip dari laman ITB, Rabu (6/3/2024).
Selain itu, dari segi budaya, dia bersyukur karena sebagai seorang muslim berdarah Jawa Batak, dia belum pernah mengalami rasisme. “Justru orang Inggris itu ternyata toleran juga. Tidak selalu buruk seperti yang diberitakan,” tuturnya.
Dia bahkan sempat akrab dengan owner kafe yang sangat ramah di Stasiun Inverness.
Dari segi bahasa, Faza mengakui terkadang sulit menangkap sejumlah aksen yang berbeda di Inggris. Meski begitu, berbagai hal tersebut tidak menyurutkan semangatnya untuk mendapatkan pengalaman berharga selama tinggal dan belajar di Inggris.
(nnz)
tulis komentar anda