Hati-hati! Berikut 7 Hal yang Buat KIP Kuliah Gagal Atau Tak Lolos
Rabu, 22 Mei 2024 - 11:14 WIB
Hanya jurusan yang sudah terakreditasi A (Unggul), B (Baik Sekali), atau C (Baik) yang mendapatkan alokasi kuota KIP Kuliah. Di luar itu kemungkinan pendaftaran KIP Kuliah akan ditolak. Foto/Ist
JAKARTA - Ini 7 hal yang membuat pendaftaran KIP Kuliah gagal alias dinyatakan tidak lolos. KIP Kuliah disebut-sebut menjadi solusi untuk calon mahasiswa cerdas tetapi terkendala biaya untuk melanjutkan studi.
Dengan KIP Kuliah yang memiliki skema selayaknya beasiswa itu, calon mahasiswa dengan ekonomi terbatas tetap bisa kuliah. Namun untuk mendaftar KIP dibutuhkan sejumlah syarat ketat. Bahkan jika tak hati-hati pendaftaran KIP Kuliah bisa dinyatakan gagal. Artikel kali ini akan membahas 7 hal yang membuat pendaftaran KIP Kuliah dinyatakan gagal, simak ya!
Seleksi KIP Kuliah sangat bergantung pada ketersediaan kuota di masing-masing perguruan tinggi. Kuota KIP Kuliah di setiap kampus berbeda-beda.
Ada kampus dengan kuota yang relatif longgar, sementara ada juga kampus yang jumlah pelamar yang lolos seleksi jauh melebihi kuota yang tersedia. Hal ini menyebabkan seleksi menjadi sangat kompetitif.
Meskipun KIP Kuliah sering disebut sebagai bantuan sosial bagi kategori tidak mampu, seleksi juga menekankan pentingnya syarat prestasi. Setelah memverifikasi kelayakan ekonomi pelamar, kampus sering menggunakan indikator prestasi untuk seleksi akhir dalam penentuan penerima KIP Kuliah.
Dengan KIP Kuliah yang memiliki skema selayaknya beasiswa itu, calon mahasiswa dengan ekonomi terbatas tetap bisa kuliah. Namun untuk mendaftar KIP dibutuhkan sejumlah syarat ketat. Bahkan jika tak hati-hati pendaftaran KIP Kuliah bisa dinyatakan gagal. Artikel kali ini akan membahas 7 hal yang membuat pendaftaran KIP Kuliah dinyatakan gagal, simak ya!
7 Hal yang Membuat Pendaftaran KIP Kuliah Gagal
1. Kuota KIP Kuliah Terbatas
Seleksi KIP Kuliah sangat bergantung pada ketersediaan kuota di masing-masing perguruan tinggi. Kuota KIP Kuliah di setiap kampus berbeda-beda.
Ada kampus dengan kuota yang relatif longgar, sementara ada juga kampus yang jumlah pelamar yang lolos seleksi jauh melebihi kuota yang tersedia. Hal ini menyebabkan seleksi menjadi sangat kompetitif.
2. Seleksi Menitikberatkan Prestasi
Meskipun KIP Kuliah sering disebut sebagai bantuan sosial bagi kategori tidak mampu, seleksi juga menekankan pentingnya syarat prestasi. Setelah memverifikasi kelayakan ekonomi pelamar, kampus sering menggunakan indikator prestasi untuk seleksi akhir dalam penentuan penerima KIP Kuliah.
3. Salah Memilih Jurusan
Lihat Juga :
tulis komentar anda