Wisuda 44 Siswa, SD LPI At Taufiq Cempaka Putih Lahirkan Pecinta Alquran
Sabtu, 25 Mei 2024 - 18:54 WIB
“Tahun depan kami sudah bilingual, jadi kami bangga bahwa sekolah ini sekarang bukan hanya bicara Kurikulum Merdeka saja, tetapi berbicara ke depan. Ada Tahfidz dan ada bilingual, sehingga sekolah benar-benar komplit kurikulumnya,” jelas Reny.
Tahun ini ada 44 anak yang mengikuti Wisuda Tahfidz untuk dua juz Alquran, sementara pada tahun 2023 lalu hanya ada 17 anak. Reny berharap pada tahun 2025 mendatang, akan semakin banyak lagi anak-anak yang mengikuti Wisuda Tahfidz Quran.
“Cara mereka dilatih, digembleng untuk bisa menghafal Alquran itu kan luar biasa, seminggu empat kali (pertemuan) dengan waktu yang mepet dan mereka betul-betul murojaah (mengulang) bersama-sama, itu adalah sebuah pengorbanan dari mereka,” ungkapnya.
Kepala SD LPI At Taufiq, Ida Royani menuturkan melatih anak-anak menjadi penghafal Alquran memang memberikan tantangan tersendiri. Terutama di usia mereka saat ini yang cenderung lebih sering bermain gawai dibanding membaca Alquran, apalagi menghafalnya. Tak dimungkiri bahwa dalam lima tahun terakhir, ada fenomena anak-anak yang kecanduan gawai.
“Kami ada program tahfidz yang masuk ke dalam jadwal pelajaran, kemudian anak-anak dikasih target. Jadi dalam setahun per kelas itu ada target hafalannya, sehingga mereka harus menyelesaikan target tersebut,” kata Ida.
Bagi anak-anak yang sudah melampaui target hafalannya, akan dikumpulkan ke dalam satu kelompok. Pihak sekolah lalu memberikan berbagai stimulus agar mereka mau melanjutkan hafalannya. “Kalau mereka sudah tumbuh kecintaannya terhadap Alquran, InsyaAllah dengan sendirinya aktivitas mereka juga terus diwarnai dengan Alquran,” ujar Ida.
Untuk memaksimalkan program ini, Ida juga melibatkan peran orang tua untuk ikut membantu melatih anaknya menghafal Quran di rumah. Dengan begitu, mereka jauh lebih cepat dan mudah untuk menghafal isi dari kitab suci tersebut. “InsyaAllah kalau memang teman-temannya itu sudah ada yang bisa, biasanya anak-anak yang lain terpacu untuk bisa menghafal,” tutur Ida.
“Kami merasa bangga dan bahagia atas apa yang dicapai putri kami dalam mengahafal Alquran. Tentunya pencapaian ini atas motivasi dari pimpinan dan para guru tahfidz yang tak pernah lelah untuk membimbing anak-anak dalam menyelesaikan hafalannya,” ujar salah seorang wali murid terkait langkah terobosan yang dllakukanSD Lembaga Pendidikan Islam (LPI) At Taufiq.
Tahun ini ada 44 anak yang mengikuti Wisuda Tahfidz untuk dua juz Alquran, sementara pada tahun 2023 lalu hanya ada 17 anak. Reny berharap pada tahun 2025 mendatang, akan semakin banyak lagi anak-anak yang mengikuti Wisuda Tahfidz Quran.
“Cara mereka dilatih, digembleng untuk bisa menghafal Alquran itu kan luar biasa, seminggu empat kali (pertemuan) dengan waktu yang mepet dan mereka betul-betul murojaah (mengulang) bersama-sama, itu adalah sebuah pengorbanan dari mereka,” ungkapnya.
Kepala SD LPI At Taufiq, Ida Royani menuturkan melatih anak-anak menjadi penghafal Alquran memang memberikan tantangan tersendiri. Terutama di usia mereka saat ini yang cenderung lebih sering bermain gawai dibanding membaca Alquran, apalagi menghafalnya. Tak dimungkiri bahwa dalam lima tahun terakhir, ada fenomena anak-anak yang kecanduan gawai.
“Kami ada program tahfidz yang masuk ke dalam jadwal pelajaran, kemudian anak-anak dikasih target. Jadi dalam setahun per kelas itu ada target hafalannya, sehingga mereka harus menyelesaikan target tersebut,” kata Ida.
Bagi anak-anak yang sudah melampaui target hafalannya, akan dikumpulkan ke dalam satu kelompok. Pihak sekolah lalu memberikan berbagai stimulus agar mereka mau melanjutkan hafalannya. “Kalau mereka sudah tumbuh kecintaannya terhadap Alquran, InsyaAllah dengan sendirinya aktivitas mereka juga terus diwarnai dengan Alquran,” ujar Ida.
Untuk memaksimalkan program ini, Ida juga melibatkan peran orang tua untuk ikut membantu melatih anaknya menghafal Quran di rumah. Dengan begitu, mereka jauh lebih cepat dan mudah untuk menghafal isi dari kitab suci tersebut. “InsyaAllah kalau memang teman-temannya itu sudah ada yang bisa, biasanya anak-anak yang lain terpacu untuk bisa menghafal,” tutur Ida.
“Kami merasa bangga dan bahagia atas apa yang dicapai putri kami dalam mengahafal Alquran. Tentunya pencapaian ini atas motivasi dari pimpinan dan para guru tahfidz yang tak pernah lelah untuk membimbing anak-anak dalam menyelesaikan hafalannya,” ujar salah seorang wali murid terkait langkah terobosan yang dllakukanSD Lembaga Pendidikan Islam (LPI) At Taufiq.
(wyn)
Lihat Juga :
tulis komentar anda