Tenaga Apoteker Masih Dibutuhkan hingga ke Daerah Terpencil
Jum'at, 07 Juni 2024 - 14:34 WIB
Rektor UTA’45 Jakarta Rajes Khana menyampaikan pesan agar lulusan harus mengabdi pada negara, meraih sukses dengan tetap dengan menjaga gelar dan nama baik alumni. Rektor juga mengharapkan semoga akreditasi prodi ke depan menjadi unggul dengan partisipasi alumni.
Ketua Yayasan Perguruan Tinggi 17 Agustus 1945 Jakarta, Bambang Sulistomo menyatakan bahwa UTA’45 Jakarta berkontribusi dalam menciptakan tenaga apoteker untuk membangun bangsa. Para apoteker saat ini memiliki kebebasan dalam akses pendidikan karena kemerdekaan yang sudah diraih.
"Apoteker harus mampu memanfaatkan ketersediaan resources sebagai obat, serta pentingnya penelitian dan pengabdian Masyarakat dalam Kesehatan," urainya.
Sementara Ketua Dewan Pembina Yayasan Perguruan Tinggi 17 Agustus 1945 Jakarta, Rudyono Darsono, menyatakan prodi Apoteker UTA’45 Jakarta berhasil menghasilkan 92 persen lulusan uji kompetensi.
“Kelulusan ini merupakan kebanggaan bagi siapapun yang mendukung keapotekeran, khususnya orang tua. Apoteker dari UTA’45 Jakarta merupakan pilihan terbaik karena merupakan 20 persen dari total keseluruhan yang berhasil lolos dalam saringan pendaftaran. UTA’45 Jakarta menjamin kualitas apoteker dapat dipertanggungjawabkan,” katanya.
Rudyono berharap lulusan ini agar kembali ke daerah untuk membangun daerahnya masing-masing. “Di Indonesia masih banyak daerah-daerah tertinggal dan terpencil yang membutuhkan ketersediaan Apoteker, seperti di wilayah Indonesia Timur,” ungkapnya.
Dikatakan Rudyono, Fakultas Farmasi UTA’45 Jakarta merupakan salah satu Fakultas Farmasi dan apoteker terbaik di Indonesia, karena memiliki fasilitas laboratorium yang baik.
“Indonesia sehat adalah impian kita untuk menuju Indonesia yang berkualitas, jadi usahakan membangun daerah masing-masing," pungkasnya.
Ketua Yayasan Perguruan Tinggi 17 Agustus 1945 Jakarta, Bambang Sulistomo menyatakan bahwa UTA’45 Jakarta berkontribusi dalam menciptakan tenaga apoteker untuk membangun bangsa. Para apoteker saat ini memiliki kebebasan dalam akses pendidikan karena kemerdekaan yang sudah diraih.
"Apoteker harus mampu memanfaatkan ketersediaan resources sebagai obat, serta pentingnya penelitian dan pengabdian Masyarakat dalam Kesehatan," urainya.
Sementara Ketua Dewan Pembina Yayasan Perguruan Tinggi 17 Agustus 1945 Jakarta, Rudyono Darsono, menyatakan prodi Apoteker UTA’45 Jakarta berhasil menghasilkan 92 persen lulusan uji kompetensi.
“Kelulusan ini merupakan kebanggaan bagi siapapun yang mendukung keapotekeran, khususnya orang tua. Apoteker dari UTA’45 Jakarta merupakan pilihan terbaik karena merupakan 20 persen dari total keseluruhan yang berhasil lolos dalam saringan pendaftaran. UTA’45 Jakarta menjamin kualitas apoteker dapat dipertanggungjawabkan,” katanya.
Rudyono berharap lulusan ini agar kembali ke daerah untuk membangun daerahnya masing-masing. “Di Indonesia masih banyak daerah-daerah tertinggal dan terpencil yang membutuhkan ketersediaan Apoteker, seperti di wilayah Indonesia Timur,” ungkapnya.
Dikatakan Rudyono, Fakultas Farmasi UTA’45 Jakarta merupakan salah satu Fakultas Farmasi dan apoteker terbaik di Indonesia, karena memiliki fasilitas laboratorium yang baik.
“Indonesia sehat adalah impian kita untuk menuju Indonesia yang berkualitas, jadi usahakan membangun daerah masing-masing," pungkasnya.
(nnz)
Lihat Juga :
tulis komentar anda