UNNES Anugerahi Upakarti Reksa Mrga-taru untuk Founder Taman Safari Indonesia
Senin, 10 Juni 2024 - 21:52 WIB
(Foto: dok Taman Safari Indonesia)
Sementara dalam orasi ilmiahnya bertema ‘Aksi Konservasi untuk Indonesia’, Jansen memaparkan sejarah berdirinya Taman Safari Indonesia hingga menjadi lembaga konservasi exsitu. Selain itu, Jansen juga menegaskan komitmennya untuk terus menjaga dan melestarikan satwa-satwa yang dilindungi.
“Kita juga sudah lakukan kerja sama dengan seluruh pihak, mulai dari akademisi, praktisi, pegiat satwa hingga zoo dari berbagai negara. Dan yang terbaru, kita juga garap Solo Safari yang lokasinya berada di Jawa Tengah,” tutur Jansen.
Jansen dalam orasi ilmiahnya juga menekankan pentingnya penyelamatan satwa-satwa yang dilindungi melalui beberapa program penting, seperti insitu, exsitu, hingga biogenetic melalui bank sperma. Komisaris Utama Taman Safari Indonesia ini juga bercerita tentang jerih payah mendirikan rumah sakit dan klinik medis untuk Gajah di Way Kambas, Lampung.
“Kita juga konsern menangani satwa-satwa yang berkonflik dengan masyarakat di Indonesia. Ini merupakan tugas khusus dari bapak presiden yang terus kita jalankan sampai saat ini. Satwa-satwa eks konflik ini tidak untuk ditembak, tetapi harus diselamatkan,” katanya.
(Foto: dok Taman Safari Indonesia)
Selain Jansen Manansang, UNNES juga memberikan penghargaan konservasi kepada Victor Rachmat Hartono dari Djarum Foundation. Anugerah Upakarti Reksa Mandala Bhuwana diberikan kepada Victor Rachmat Hartono.
Sejak tahun 1979, Victor Rachmat Hartono bersama Djarum Foundation telah menjadi tokoh berpengaruh dalam gerakan penghijauan di seluruh Indonesia. Melalui program Djarum Trees For Life, Djarum Foundation telah menanam lebih dari 3 juta pohon di berbagai daerah di Indonesia. Inisiatif ini dilanjutkan dengan penanaman pohon trembesi di sepanjang jalur transportasi pantai utara Pulau Jawa hingga Pulau Lombok dan Tol Trans Sumatera dengan total sepanjang 3.361 kilometer.
tulis komentar anda