Kolaborasi Indonesia-Prancis, Dosen Poltekba Siapkan Desain Drone Bawah Laut untuk Indonesia
Sabtu, 29 Juni 2024 - 17:28 WIB
Pada penelitian kali ini, Hadi mengambil tema Earth and Space Science dengan judul penelitian adalah “Mesoscale Eddies–Internal Wave Interactions And Its Role In The Transformation Of The Indonesian Throughflow Waters”.
Untuk penelitiannya kali ini, Hadi akan bekerja sama dengan Laboratoire D’etudes Géodésique Océanographie Spatiale (LEGOS) di Toulouse.
Selain sesuai dengan keilmuan yang dimiliki oleh Hadi, tema bidang kemaritiman yang dipilih juga karena Prancis selama ini dikenal sebagai salah satu negara dengan riset kemaritiman yang unggul. Mereka juga sangat tertarik dengan isu-isu lingkungan seperti pemanasan global.
Riset Hadi kali ini terkait dengan isu perubahan iklim besar-besaran yang terjadi di berbagai belahan dunia. Sebagai seorang oceanografer, Hadi ingin melihat bahwa perubahan iklim yang terjadi saat ini sangat dipengaruhi oleh ada perubahan komposisi air laut.
“Kami ingin menghasilkan model laut regional khususnya model transformasi massa air di Perairan Indonesia dan bisa berdampak pada dunia secara keseluruhan,” Hadi menambahkan.
Sempat Kesulitan
Sebagai program baru di Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kemendikbudristek, Hadi awalnya mengaku cukup kesulitan untuk mendapatkan mitra penelitian di Prancis. Negara ini dinilai cukup selektif untuk melakukan kolaborasi riset dengan negara lain.
“Tapi syarat dari program ini adalah kita harus memiliki mitra riset dari Prancis,” ujar Hadi.
Tak hilang akal, Hadi mencoba menghubungi Kedutaan Prancis di Indonesia untuk menjajaki peluang kerja sama dengan lembaga-lembaga penelitian Prancis yang sejalan dengan risetnya.
“Akhirnya, pihak Kedubes Prancis mencarikan lembaga yang sekiranya sesuai dan ternyata ada, kemudian direkomendasikanlah salah satunya adalah LEGOS. Selanjutnya, peneliti melakukan komunikasi langsung secara intens dengan pihak mitra dan peneliti mitra di Perancis memberikan respons yang sangat baik dan sepakat dengan topik riset yang ditawarkan,” Hadi menambahkan.
Untuk penelitiannya kali ini, Hadi akan bekerja sama dengan Laboratoire D’etudes Géodésique Océanographie Spatiale (LEGOS) di Toulouse.
Selain sesuai dengan keilmuan yang dimiliki oleh Hadi, tema bidang kemaritiman yang dipilih juga karena Prancis selama ini dikenal sebagai salah satu negara dengan riset kemaritiman yang unggul. Mereka juga sangat tertarik dengan isu-isu lingkungan seperti pemanasan global.
Riset Hadi kali ini terkait dengan isu perubahan iklim besar-besaran yang terjadi di berbagai belahan dunia. Sebagai seorang oceanografer, Hadi ingin melihat bahwa perubahan iklim yang terjadi saat ini sangat dipengaruhi oleh ada perubahan komposisi air laut.
“Kami ingin menghasilkan model laut regional khususnya model transformasi massa air di Perairan Indonesia dan bisa berdampak pada dunia secara keseluruhan,” Hadi menambahkan.
Sempat Kesulitan
Sebagai program baru di Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kemendikbudristek, Hadi awalnya mengaku cukup kesulitan untuk mendapatkan mitra penelitian di Prancis. Negara ini dinilai cukup selektif untuk melakukan kolaborasi riset dengan negara lain.
“Tapi syarat dari program ini adalah kita harus memiliki mitra riset dari Prancis,” ujar Hadi.
Tak hilang akal, Hadi mencoba menghubungi Kedutaan Prancis di Indonesia untuk menjajaki peluang kerja sama dengan lembaga-lembaga penelitian Prancis yang sejalan dengan risetnya.
“Akhirnya, pihak Kedubes Prancis mencarikan lembaga yang sekiranya sesuai dan ternyata ada, kemudian direkomendasikanlah salah satunya adalah LEGOS. Selanjutnya, peneliti melakukan komunikasi langsung secara intens dengan pihak mitra dan peneliti mitra di Perancis memberikan respons yang sangat baik dan sepakat dengan topik riset yang ditawarkan,” Hadi menambahkan.
tulis komentar anda