Teknologi Memudahkan Proses Belajar dan Mengajar Siswa, Begini Caranya
Selasa, 13 Agustus 2024 - 12:52 WIB
”Dengan media sosial guru bisa berbagi informasi, berinteraksi, dan berdiskusi dengan siswa. Lalu, menggunakan permainan edukatif untuk meningkatkan minat dan motivasi belajar, dan aplikasi belajar untuk mempelajari materi secara mandiri,” rinci Mei dalam diskusi yang diikuti lewat nonton bareng (nobar) para pelajar dari berbagai sekolah menengah di wilayah Ngawi.
Sekolah menengah di Kabupaten Ngawi yang mengikuti kegiatan nobar di ruang kelas, di antaranya: SMPN 1 dan SMPN 4 Widodaren, SMPN 1 dan SMPN 2 Paron, SMPN 1 Sine, SMPN 1 Padas, SMPN 2 dan SMPN 5 Ngawi, SMPN 1 dan SMPN 3 Ngrambe, SMPN 2 Jogorogo, SMPN 1 Mantingan, dan SMPN 1 Kedunggalar.
Dari sudut pandang berbeda, Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Ngawi M. Fachrudin menyoroti pentingnya menjunjung etika digital saat menggunakan media digital. Etika dalam menggunakan teknologi di kelas, yakni terlibat secara bertanggung jawab, kolaborasi dan kreativitas, serta menjaga lingkungan digital yang aman dan positif.
”Etika digital bagi pelajar meliputi keamanan online dan menjaga informasi pribadi hingga perilaku online yang aman; bertanggung jawab: menghormati orang lain dan bertanggung jawab atas perilaku online; kolaborasi positif: memanfaatkan teknologi untuk kolaborasi dan pembelajaran yang positif,” rinci M. Fachrudin
Sementara musisi Mia Marcellina berpesan, agar penggunaan teknologi untuk mendukung proses belajar dan mengajar memperhatikan aspek keamanan digital. ”Selain proses belajar mengajar jadi lancar, dengan memperhatikan keamanan digital, ancaman kejahatan maupun potensi menyebarnya data dan informasi pribadi bisa diminimalisir,” tegasnya.
Sekolah menengah di Kabupaten Ngawi yang mengikuti kegiatan nobar di ruang kelas, di antaranya: SMPN 1 dan SMPN 4 Widodaren, SMPN 1 dan SMPN 2 Paron, SMPN 1 Sine, SMPN 1 Padas, SMPN 2 dan SMPN 5 Ngawi, SMPN 1 dan SMPN 3 Ngrambe, SMPN 2 Jogorogo, SMPN 1 Mantingan, dan SMPN 1 Kedunggalar.
Dari sudut pandang berbeda, Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Ngawi M. Fachrudin menyoroti pentingnya menjunjung etika digital saat menggunakan media digital. Etika dalam menggunakan teknologi di kelas, yakni terlibat secara bertanggung jawab, kolaborasi dan kreativitas, serta menjaga lingkungan digital yang aman dan positif.
”Etika digital bagi pelajar meliputi keamanan online dan menjaga informasi pribadi hingga perilaku online yang aman; bertanggung jawab: menghormati orang lain dan bertanggung jawab atas perilaku online; kolaborasi positif: memanfaatkan teknologi untuk kolaborasi dan pembelajaran yang positif,” rinci M. Fachrudin
Sementara musisi Mia Marcellina berpesan, agar penggunaan teknologi untuk mendukung proses belajar dan mengajar memperhatikan aspek keamanan digital. ”Selain proses belajar mengajar jadi lancar, dengan memperhatikan keamanan digital, ancaman kejahatan maupun potensi menyebarnya data dan informasi pribadi bisa diminimalisir,” tegasnya.
(wyn)
tulis komentar anda