Rp7,2 Triliun untuk Pulsa
Jum'at, 28 Agustus 2020 - 06:07 WIB
Dia lantas menegaskan, kurikulum baru khusus pandemi ini sifatnya adalah opsional, bukan sebuah keharusan. Karena itu tidak ada paksaan bagi para guru untuk menerapkan kurikulum darurat tersebut. Bagi guru yang tidak menghendaki kurikulum darurat yang disiapkan boleh tetap menggunakan Kurikulum 2013 seperti biasa sebelum Covid-19 terjadi. (Baca juga: TikTok Akhirnya Ungkap Jumlah Pengguna Aktif Global)
"Kenapa diberikan opsi? Karena ini dari guru, untuk guru. Guru dan kepala sekolah yang memilih kurikulum darurat ini dengan menyederhanakan kompetensi dasar dan kompetensi inti," tuturnya.
Dengan kurikulum darurat yang dibuat lebih sederhana, Nadiem berharap para guru bisa memiliki waktu lebih untuk mendalami materi yang lebih sedikit dengan ruang gerak lebih besar untuk melakukan inovasi. "Guru juga diberi waktu untuk anak-anak yang tertinggal," katanya.
Selain menyiapkan kurikulum darurat pendidikan di tengah pandemi korona, Kemendikbud juga menyiapkan modul khusus pembelajaran untuk anak-anak tingkat pendidikan anak usia dini (PAUD), TK hingga SD atau yang sederajat.
Nadiem menyebutkan, modul baru pendidikan di tengah pandemi ini disiapkan untuk memberikan kepastian hukum terhadap modul pendidikan formal dan resmi yang dikeluarkan pemerintah. Dengan modul baru ini, kata Nadiem, untuk PAUD atau TK, pendidikan bisa dilakukan di rumah.
"Untuk SD kami menciptakan modul yang berorientasi pada literasi dan kecakapan hidup. Ini mempermudah guru melakukan pemantauan dan membantu orang tua, bagaimana menjadi orang tua pendidik di masa Covid-19. Ini adalah jawaban kita," ungkap dia. (Lihat videonya: Inter Tawarkan Messi Rp4,5 Triliun Per Musim, TSzyu Habisi Horn)
Dijelaskan Nadiem, perbedaan mendasar dari modul ini dengan kurikulum sebelumnya, orang tua menjadi komponen inti dari modul ini. "Sehingga jelas hari ini kami kerjain apa, ada tim pakar literasi, pakar numerasi, guru-guru terbaik di Indonesia dan pakar internasional telah menyusun modul-modul ini," ucapnya.
Nadiem menyebutkan bahwa modul baru pembelajaran di tengah pandemi ini akan segera disosialisasikan kepada dinas-dinas pendidikan di tingkat kabupaten/kota se-Indonesia. (Abdul Rochim)
"Kenapa diberikan opsi? Karena ini dari guru, untuk guru. Guru dan kepala sekolah yang memilih kurikulum darurat ini dengan menyederhanakan kompetensi dasar dan kompetensi inti," tuturnya.
Dengan kurikulum darurat yang dibuat lebih sederhana, Nadiem berharap para guru bisa memiliki waktu lebih untuk mendalami materi yang lebih sedikit dengan ruang gerak lebih besar untuk melakukan inovasi. "Guru juga diberi waktu untuk anak-anak yang tertinggal," katanya.
Selain menyiapkan kurikulum darurat pendidikan di tengah pandemi korona, Kemendikbud juga menyiapkan modul khusus pembelajaran untuk anak-anak tingkat pendidikan anak usia dini (PAUD), TK hingga SD atau yang sederajat.
Nadiem menyebutkan, modul baru pendidikan di tengah pandemi ini disiapkan untuk memberikan kepastian hukum terhadap modul pendidikan formal dan resmi yang dikeluarkan pemerintah. Dengan modul baru ini, kata Nadiem, untuk PAUD atau TK, pendidikan bisa dilakukan di rumah.
"Untuk SD kami menciptakan modul yang berorientasi pada literasi dan kecakapan hidup. Ini mempermudah guru melakukan pemantauan dan membantu orang tua, bagaimana menjadi orang tua pendidik di masa Covid-19. Ini adalah jawaban kita," ungkap dia. (Lihat videonya: Inter Tawarkan Messi Rp4,5 Triliun Per Musim, TSzyu Habisi Horn)
Dijelaskan Nadiem, perbedaan mendasar dari modul ini dengan kurikulum sebelumnya, orang tua menjadi komponen inti dari modul ini. "Sehingga jelas hari ini kami kerjain apa, ada tim pakar literasi, pakar numerasi, guru-guru terbaik di Indonesia dan pakar internasional telah menyusun modul-modul ini," ucapnya.
Nadiem menyebutkan bahwa modul baru pembelajaran di tengah pandemi ini akan segera disosialisasikan kepada dinas-dinas pendidikan di tingkat kabupaten/kota se-Indonesia. (Abdul Rochim)
(ysw)
tulis komentar anda