Konferensi ICAL 2024 di Bali Fokus pada Asesmen Berbasis Bukti dan Dampak Pendidikan
Senin, 14 Oktober 2024 - 14:00 WIB
JAKARTA - Australian Council for Educational Research (ACER) Indonesia bersama dengan mitranya menyelenggarakan acara International Conference on Assessment and Learning (ICAL) pada tanggal 11-12 Oktober 2024 di Bali, Indonesia.
Kegiatan itu mengusung tema “Learning from evidence: Assessing progress and impact,” yang juga didukung penuh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi ( Kemendikbudristek ) dan Kementerian Agama ( Kemenag ).
Pelaksanaan acara International Conference on Assessment and Learning (ICAL) turut dihadiri figur pendidikan terdepan dunia yaitu Dr. Silvia Montoya, Direktur UNESCO Institute for Statistics, Prof. Geoff Masters, outgoing CEO Australian Council for Educational Research, dan Anindito Aditomo, Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan ( BSKAP) Kemendikbudristek
Baca juga: Isu Kemendikbudristek Bakal Dipecah 3, Pengamat Pendidikan Bilang Begini
Pelaksanaan ICAL tahun ini secara khusus menyoroti pentingnya bukti penilaian berkualitas tinggi untuk memantau pembelajaran dan memberi informasi tentang praktik di dalam kelas, proyek, dan tingkat kebijakan.
Dalam sambutannya Mariam Kartikatresni, Direktur ACER Indonesia, dan Ketua komite penyelenggara ICAL 2024, menyampaikan bahwa pengumpulan bukti atau evidence dari asesmen pendidikan yang berkualitas sangat penting untuk memastikan kebijakan dan intervensi dilaksanakan atas dasar data yang dapat dipercaya.
Menurutnya pelaksanaan international conference di Bali, Indonesia menjadi penting mengingat saat ini data berbasis bukti sangat diperlukan dalam pengembangan transformasional sistem pendidikan serta sebagai upaya untuk tinjauan kebijakan dan intervensi pendidikan.
”Pengumpulan bukti atau evidence dari asesmen yang berkualitas sangat penting untuk memastikan kebijakan dan intervensi dilaksanakan atas dasar data yang dapat dipercaya,” ungkapnya.
Pada kesempatan itu Mariam Kartikatresni juga mengungkapkan bahwa ICAL pada dasarnya adalah forum bagi peserta yang terdiri dari pemangku kebijakan, pemimpin sekolah/yayasan, guru, praktisi, akademisi, peneliti, hingga lembaga pelatihan dan konsultan baik nasional maupun internasional untuk mendiskusikan hasil riset serta perkembangan terbaru tentang bagaimana asesmen dan pembelajaran saling terkait serta dapat menjadi modal untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
Kegiatan itu mengusung tema “Learning from evidence: Assessing progress and impact,” yang juga didukung penuh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi ( Kemendikbudristek ) dan Kementerian Agama ( Kemenag ).
Pelaksanaan acara International Conference on Assessment and Learning (ICAL) turut dihadiri figur pendidikan terdepan dunia yaitu Dr. Silvia Montoya, Direktur UNESCO Institute for Statistics, Prof. Geoff Masters, outgoing CEO Australian Council for Educational Research, dan Anindito Aditomo, Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan ( BSKAP) Kemendikbudristek
Baca juga: Isu Kemendikbudristek Bakal Dipecah 3, Pengamat Pendidikan Bilang Begini
Pelaksanaan ICAL tahun ini secara khusus menyoroti pentingnya bukti penilaian berkualitas tinggi untuk memantau pembelajaran dan memberi informasi tentang praktik di dalam kelas, proyek, dan tingkat kebijakan.
Dalam sambutannya Mariam Kartikatresni, Direktur ACER Indonesia, dan Ketua komite penyelenggara ICAL 2024, menyampaikan bahwa pengumpulan bukti atau evidence dari asesmen pendidikan yang berkualitas sangat penting untuk memastikan kebijakan dan intervensi dilaksanakan atas dasar data yang dapat dipercaya.
Menurutnya pelaksanaan international conference di Bali, Indonesia menjadi penting mengingat saat ini data berbasis bukti sangat diperlukan dalam pengembangan transformasional sistem pendidikan serta sebagai upaya untuk tinjauan kebijakan dan intervensi pendidikan.
”Pengumpulan bukti atau evidence dari asesmen yang berkualitas sangat penting untuk memastikan kebijakan dan intervensi dilaksanakan atas dasar data yang dapat dipercaya,” ungkapnya.
Pada kesempatan itu Mariam Kartikatresni juga mengungkapkan bahwa ICAL pada dasarnya adalah forum bagi peserta yang terdiri dari pemangku kebijakan, pemimpin sekolah/yayasan, guru, praktisi, akademisi, peneliti, hingga lembaga pelatihan dan konsultan baik nasional maupun internasional untuk mendiskusikan hasil riset serta perkembangan terbaru tentang bagaimana asesmen dan pembelajaran saling terkait serta dapat menjadi modal untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
tulis komentar anda