UNJ bersama AP3KnI Tekankan Pentingnya Pendidikan Kewarganegaraan
Selasa, 05 November 2024 - 19:22 WIB
JAKARTA - Universitas Negeri Jakarta (UNJ) bersama Asosiasi Profesi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Indonesia (AP3KnI) menggelar The Fifth Annual Civic Education Conference (5th ACEC) 2024.
The 5th ACEC merupakan konferensi internasional yang rutin diselenggarakan oleh Ikatan AP3Knl bersama Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum (PPKN FISH) UNJ, termasuk universitas mitra nasional dan internasional.
Konferensi yang mengusung tema 'The Future of Civic Education: What Next?" ini berlangsung pada 4–7 November 2024 secara hybrid di Ballroom Naraya Hotel serta Aula Gedung SMA Labschool Rawamangun, Jakarta Timur. Tema itu dipilih untuk menggali kompleksitas tantangan yang dihadapi Indonesia dan dunia saat ini mencakup berbagai permasalahan nasional, regional, dan global.
Pendidikan kewarganegaraan berperan penting dalam mempersiapkan warga global yang kompeten, beretika, dan peduli, serta mampu mengatasi tantangan-tantangan ini.
Koorprodi PPKN UNJ Yuyus Kardiman mengatakan, The 5th ACEC menjadi platform penting untuk mendorong kerja sama penelitian global, memberikan kesempatan bagi para delegasi untuk berdiskusi, berbagi pengalaman, membangun hubungan bisnis atau penelitian, dan menemukan mitra global untuk kolaborasi di masa depan.
"Konferensi ini mengundang ilmuwan, cendekiawan, mahasiswa serta professional dari universitas di seluruh dunia, untuk mempresentasikan penelitian yang sedang berlangsung," ujarnya, Selasa (5/11/2024).
Dia menyebut, jumlah peserta ACEC mencapai 100 orang yang hadir secara luring dan 50 orang secara daring. Luaran konferensi ini akan dipublikasikan dalam proceeding AIP Scopus, Atlantis Press Proceeding, dan jurnal yang bekerja sama dengan AP3Knl yang terindeks Sinta 2, 3, dan 4.
Para keynote speakers yang memaparkan materi pada konferensi ini antara lain Prof. Komarudin dari UNJ, Prof. Cecep Darmawan dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Prof. Madya Nadarajan Thambu, Ph.D dari Universiti Pendidikan Sultan Idris, Malaysia.
Selain itu, Dr. Karena Menzie Ballantyne dari Central Queensland University, Prof. Frank Reichert dari The University of Hongkong & Johns Hopkins University serta Prof. Ian Davies dari Citizenship Education University of York (emeritus), Inggris.
The 5th ACEC merupakan konferensi internasional yang rutin diselenggarakan oleh Ikatan AP3Knl bersama Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum (PPKN FISH) UNJ, termasuk universitas mitra nasional dan internasional.
Konferensi yang mengusung tema 'The Future of Civic Education: What Next?" ini berlangsung pada 4–7 November 2024 secara hybrid di Ballroom Naraya Hotel serta Aula Gedung SMA Labschool Rawamangun, Jakarta Timur. Tema itu dipilih untuk menggali kompleksitas tantangan yang dihadapi Indonesia dan dunia saat ini mencakup berbagai permasalahan nasional, regional, dan global.
Pendidikan kewarganegaraan berperan penting dalam mempersiapkan warga global yang kompeten, beretika, dan peduli, serta mampu mengatasi tantangan-tantangan ini.
Koorprodi PPKN UNJ Yuyus Kardiman mengatakan, The 5th ACEC menjadi platform penting untuk mendorong kerja sama penelitian global, memberikan kesempatan bagi para delegasi untuk berdiskusi, berbagi pengalaman, membangun hubungan bisnis atau penelitian, dan menemukan mitra global untuk kolaborasi di masa depan.
"Konferensi ini mengundang ilmuwan, cendekiawan, mahasiswa serta professional dari universitas di seluruh dunia, untuk mempresentasikan penelitian yang sedang berlangsung," ujarnya, Selasa (5/11/2024).
Dia menyebut, jumlah peserta ACEC mencapai 100 orang yang hadir secara luring dan 50 orang secara daring. Luaran konferensi ini akan dipublikasikan dalam proceeding AIP Scopus, Atlantis Press Proceeding, dan jurnal yang bekerja sama dengan AP3Knl yang terindeks Sinta 2, 3, dan 4.
Para keynote speakers yang memaparkan materi pada konferensi ini antara lain Prof. Komarudin dari UNJ, Prof. Cecep Darmawan dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Prof. Madya Nadarajan Thambu, Ph.D dari Universiti Pendidikan Sultan Idris, Malaysia.
Selain itu, Dr. Karena Menzie Ballantyne dari Central Queensland University, Prof. Frank Reichert dari The University of Hongkong & Johns Hopkins University serta Prof. Ian Davies dari Citizenship Education University of York (emeritus), Inggris.
tulis komentar anda