Universitas Terbuka akan Buka Jalur RPL untuk Lulusan BLK
Selasa, 19 November 2024 - 14:07 WIB
TANGERANG SELATAN - Rektor Universitas Terbuka (UT) , Prof. Ojat Darojat, menyampaikan harapan agar program pelatihan di Balai Latihan Kerja (BLK) di seluruh Indonesia dapat terintegrasi ke dalam kurikulum program studi di UT. Hal ini disampaikan dalam upaya meningkatkan akses pendidikan sekaligus mempercepat masa studi bagi mahasiswa.
"Kita tahu bahwa di bawah Kementerian Ketenagakerjaan terdapat banyak sekali BLK yang beroperasi di seluruh Indonesia. Kegiatan edukasi, pelatihan, dan pendidikan yang dilaksanakan di BLK ke depan diharapkan dapat menjadi bagian dari kurikulum program studi di UT," katanya, di selaUpacara Wisuda Periode 1 Wilayah 2 Tahun Akademik 2024/2025, dalam keterangan resmi, dikutip Selasa (19/11/2024).
Baca juga: UT Raih Akreditasi A, Rektor: Bukan Perguruan Tinggi Kaleng-Kaleng
Lebih lanjut, Prof. Ojat menjelaskan bahwa UT akan menerapkan skema Recognize Prior Learning (RPL) atau pengakuan pembelajaran masa lampau untuk siswa yang telah mengikuti program di BLK. Dengan skema ini, peserta pelatihan BLK dapat mengajukan pengakuan terhadap keterampilan yang telah diperoleh untuk diakui sebagai bagian dari Satuan Kredit Semester (SKS) di UT.
"Hal ini akan mempersingkat waktu tempuh mahasiswa saat kuliah di UT. Beban kredit yang harus mereka ambil juga berkurang. Dengan demikian, peserta BLK atau lembaga pelatihan lainnya di bawah Kementerian Ketenagakerjaan dapat memanfaatkan program ini untuk mempercepat kelulusan mereka," tambahnya.
Program pengakuan kredit ini, menurutnya, juga menjadi langkah strategis UT untuk mendukung pendidikan berbasis keterampilan dan kompetensi. "Kami ingin memberikan kemudahan bagi masyarakat agar pendidikan tinggi dapat diakses secara lebih fleksibel dan sesuai kebutuhan industri," pungkasnya.
Terkait dengan pendidikan vokasi, saat ini UT sedang mempersiapkan program vokasi dengan Universitas Indonesia (UI) agar Pendidikan di UT dapat memberi dampak yang lebih luas ke masyarakat.
"Mudah-mudahan tahun depan kita sudah membuka program vokasi yang benar-benar dibutuhkan oleh masyarakat. Kita akan buka program studi vokasi atau non vokasi demand driven, market driven, sesuai dengan kebutuhan masyarakat," ujarnya.
Di sisi lain, UT menggelar seminar akademik dengan tema Ciptakan Generasi Emas Berkualitas Sampai di Tapal Batas. Seminar ini dihadiri oleh Rektor UT, para Wakil Rektor UT, dan para jajaran pimpinan di lingkungan UT.
"Kita tahu bahwa di bawah Kementerian Ketenagakerjaan terdapat banyak sekali BLK yang beroperasi di seluruh Indonesia. Kegiatan edukasi, pelatihan, dan pendidikan yang dilaksanakan di BLK ke depan diharapkan dapat menjadi bagian dari kurikulum program studi di UT," katanya, di selaUpacara Wisuda Periode 1 Wilayah 2 Tahun Akademik 2024/2025, dalam keterangan resmi, dikutip Selasa (19/11/2024).
Baca juga: UT Raih Akreditasi A, Rektor: Bukan Perguruan Tinggi Kaleng-Kaleng
Lebih lanjut, Prof. Ojat menjelaskan bahwa UT akan menerapkan skema Recognize Prior Learning (RPL) atau pengakuan pembelajaran masa lampau untuk siswa yang telah mengikuti program di BLK. Dengan skema ini, peserta pelatihan BLK dapat mengajukan pengakuan terhadap keterampilan yang telah diperoleh untuk diakui sebagai bagian dari Satuan Kredit Semester (SKS) di UT.
"Hal ini akan mempersingkat waktu tempuh mahasiswa saat kuliah di UT. Beban kredit yang harus mereka ambil juga berkurang. Dengan demikian, peserta BLK atau lembaga pelatihan lainnya di bawah Kementerian Ketenagakerjaan dapat memanfaatkan program ini untuk mempercepat kelulusan mereka," tambahnya.
Program pengakuan kredit ini, menurutnya, juga menjadi langkah strategis UT untuk mendukung pendidikan berbasis keterampilan dan kompetensi. "Kami ingin memberikan kemudahan bagi masyarakat agar pendidikan tinggi dapat diakses secara lebih fleksibel dan sesuai kebutuhan industri," pungkasnya.
Terkait dengan pendidikan vokasi, saat ini UT sedang mempersiapkan program vokasi dengan Universitas Indonesia (UI) agar Pendidikan di UT dapat memberi dampak yang lebih luas ke masyarakat.
"Mudah-mudahan tahun depan kita sudah membuka program vokasi yang benar-benar dibutuhkan oleh masyarakat. Kita akan buka program studi vokasi atau non vokasi demand driven, market driven, sesuai dengan kebutuhan masyarakat," ujarnya.
Di sisi lain, UT menggelar seminar akademik dengan tema Ciptakan Generasi Emas Berkualitas Sampai di Tapal Batas. Seminar ini dihadiri oleh Rektor UT, para Wakil Rektor UT, dan para jajaran pimpinan di lingkungan UT.
tulis komentar anda