UT Raih Akreditasi A, Rektor: Bukan Perguruan Tinggi Kaleng-Kaleng

Selasa, 30 Juli 2024 - 10:11 WIB
loading...
UT Raih Akreditasi A,...
Rektor UT Prof Ojat Darojat pada Seminar Akademik Wisuda UT Periode II Tahun Akademik 2023/2024 Wilayah II. Foto/YouTube UT.
A A A
TANGERANG SELATAN - Setelah naik kelas menjadi PTN BH kini Universitas Terbuka (UT) meraih status akreditasi A dari BAN PT. UT berhasil mencapai penilaian terbaik dari tujuh standar yang ditetapkan oleh BAN PT.

Rektor UT Prof Ojat Darojat mengatakan, seiring dengan perolehan peringkat A dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN PT), UT pun akan berupaya untuk membantu program pemerintah untuk meningkatkan Angka Partisipasi Kasar (APK) Pendidikan Tinggi.

Baca juga: UT Luluskan 1.800 Mahasiswa, 3 Public Figure Jadi Wisudawan Inspiratif

Menurut Ojat, akreditasi A yang dicapai UT menunjukkan kampus yang dipimpinnya sebagai perguruan tinggi berkualitas. UT pun akan meningkatkan kualitas akademik dan layanan untuk menjadi perhatian dan pilihan bagi masyarakat.

"Semoga nanti masyarakat akan semakin paham bahwa perguruan tinggi jarak jauh UT bukan perguruan tinggi abal-abal, bukan perguruan tinggi kaleng-kaleng tetapi UT sebagai perguruan tinggi jarak jauh yang berkualitas," katanya di sela Seminar Akademik Periode 2 Wilayah 2, dalam keterangan resmi, Senin (29/7/2024).

Baca juga: Ikut Penilaian UI GreenMetric, UT Kejar Target SDGs dan WCU

Dia menjelaskan, UT memberi pilihan untuk studi lanjut dengan biaya yang terjangkau, pembelajaran yang fleksibel sehingga mahasiswa bisa belajar di mana saja dan kapan saja. Pembelajaran ini pun cocok bagi mahasiswa yang sedang bekerja, lokasi di tempat terpencil, dan luar negeri.

"Mudah-mudahan cita-cita pemerintah untuk meningkatkan APK menjadi 40 persen bisa tercapai karena APK saat ini baru 30 persen," terang Ojat.

Dia mengatakan, UT memang mendapat mandat dari pemerintah untuk pemerataan akses pendidikan tinggi berkualitas.

Baca juga: Universitas dengan Lulusan Paling Banyak Menjadi PNS

"Tidak boleh ada di negeri ini ada masyarakat yang termarginalkan yang tidak bisa menempuh pendidikan tinggi karena ada di daerah terpencil," ujarnya.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1415 seconds (0.1#10.140)