Universitas Bakrie Hubungkan Pengembangan Industri Halal Indonesia dan Filipina
Kamis, 21 November 2024 - 16:45 WIB
Untuk memperkuat pemahaman, peserta juga diajak mengunjungi dan belajar langsung di fasilitas produksi di Indonesia, seperti PT Yili Indonesia Dairy, PT YoyiC Dairy Indonesia, dan PT Aerofood Indonesia. Kunjungan ini memberikan contoh praktik terbaik tentang bagaimana standar halal diterapkan di lini produksi massal.
Sebagai bagian dari kegiatan, peserta melakukan kunjungan kehormatan ke Kedutaan Besar Filipina di Jakarta dan disambut oleh Duta Besar Filipina, H.E. Gina Alagon Jamoralin. Dalam kesempatan tersebut, Duta Besar Gina menyampaikan, "Kolaborasi ini bukan hanya tentang pembelajaran, tetapi juga mempererat hubungan antara kedua negara. Kami yakin bahwa pengetahuan yang diperoleh peserta akan memberikan kontribusi besar bagi pengembangan industri halal di Filipina".
Pada hari terakhir pelatihan, peserta dibagi dalam kelompok kecil dan diminta mempresentasikan rencana aksi yang dirancang untuk mengimplementasikan pendidikan tentang industri halal di perguruan tinggi masing-masing.
Rektor Universitas Bakrie, Prof. Sofia Alisjahbana, menyerahkan sertifikat kelulusan program kepada para peserta.
"Pprogram ini menunjukkan peran Universitas Bakrie dapat berperan aktif sebagai jembatan pertukaran ilmu pengetahuan antara Indonesia dan Filipina, mendukung kedua negara dalam membangun industri halal yang berkelanjutan," katanya, melalui siaran pers, Kamis (21/11/2024).
Kurnia Ramadhan, salah satu pengajar dalam program ini yang juga Ketua Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan Universitas Bakrie, menambahkan, "Sejak 2012, Universitas Bakrie telah mengintegrasikan pendidikan industri halal ke dalam kurikulum.
"Dalam pelatihan ini, kami berbagi ilmu yang dapat diimplementasikan langsung oleh peserta. Ini adalah langkah untuk memperkuat posisi Filipina dalam industri halal global," ujarnya.
Filipina memiliki potensi besar dalam mengembangkan pariwisata halal dan industri makanan halal, yang semakin diminati oleh pasar global. Berdasarkan Philippine Halal Industry Development Strategic Plan 2023–2028, pasar halal global diproyeksikan mencapai USD 7,7 triliun pada tahun 2025.
Short Course on Halal Food Standard Compliance ini diharapkan menjadi pijakan awal untuk mengintegrasikan konsep halal ke dalam kurikulum pendidikan tinggi pada bidang studi terkait di Filipina.
Sebagai bagian dari kegiatan, peserta melakukan kunjungan kehormatan ke Kedutaan Besar Filipina di Jakarta dan disambut oleh Duta Besar Filipina, H.E. Gina Alagon Jamoralin. Dalam kesempatan tersebut, Duta Besar Gina menyampaikan, "Kolaborasi ini bukan hanya tentang pembelajaran, tetapi juga mempererat hubungan antara kedua negara. Kami yakin bahwa pengetahuan yang diperoleh peserta akan memberikan kontribusi besar bagi pengembangan industri halal di Filipina".
Pada hari terakhir pelatihan, peserta dibagi dalam kelompok kecil dan diminta mempresentasikan rencana aksi yang dirancang untuk mengimplementasikan pendidikan tentang industri halal di perguruan tinggi masing-masing.
Rektor Universitas Bakrie, Prof. Sofia Alisjahbana, menyerahkan sertifikat kelulusan program kepada para peserta.
"Pprogram ini menunjukkan peran Universitas Bakrie dapat berperan aktif sebagai jembatan pertukaran ilmu pengetahuan antara Indonesia dan Filipina, mendukung kedua negara dalam membangun industri halal yang berkelanjutan," katanya, melalui siaran pers, Kamis (21/11/2024).
Kurnia Ramadhan, salah satu pengajar dalam program ini yang juga Ketua Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan Universitas Bakrie, menambahkan, "Sejak 2012, Universitas Bakrie telah mengintegrasikan pendidikan industri halal ke dalam kurikulum.
"Dalam pelatihan ini, kami berbagi ilmu yang dapat diimplementasikan langsung oleh peserta. Ini adalah langkah untuk memperkuat posisi Filipina dalam industri halal global," ujarnya.
Filipina memiliki potensi besar dalam mengembangkan pariwisata halal dan industri makanan halal, yang semakin diminati oleh pasar global. Berdasarkan Philippine Halal Industry Development Strategic Plan 2023–2028, pasar halal global diproyeksikan mencapai USD 7,7 triliun pada tahun 2025.
Short Course on Halal Food Standard Compliance ini diharapkan menjadi pijakan awal untuk mengintegrasikan konsep halal ke dalam kurikulum pendidikan tinggi pada bidang studi terkait di Filipina.
(nnz)
Lihat Juga :
tulis komentar anda