PAUD Holistik Integratif Jadi Investasi Strategis untuk Masa Depan Bangsa
Jum'at, 22 November 2024 - 11:04 WIB
JAKARTA - Tanoto Foundation mendukung komitmen kebijakan program Pengembangan Anak Usia Dini Holistik Integratif ( PAUD HI) di Indonesia. Terlebih periode usia 1-5 tahun merupakan momen perkembangan otak paling pesat.
Baca juga: Lembaga Pendidikan Usia Dini Harus Tanamkan Karakter Disiplin dan Kemandirian Anak
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Fauzi menegaskan pemerintah tengah menyusun kebijakan pembangunan jangka menengah 2025-2029, dengan pengembangan anak usia dini sebagai salah satu prioritas utama. Hal itu disampaikan Menteri PPPA dalam acara International Symposium Early Chilhood Education and Development (ECED) Pengembangan Anak Usia Dini Holistik Integratif (PAUD-HI).
Pelaksanaan PAUD Holistik Integratif (PAUD HI) di Indonesia telah melalui perjalanan panjang. Program ini dimulai pada 2008 dengan diluncurkannya Strategi Nasional PAUD HI oleh Bappenas, yang kemudian diperkuat dengan terbitnya Perpres Nomor 60 Tahun 2013.
Baca juga: UNICEF Dorong Stakeholder Beri Dukungan dan Investasi Lebih Besar untuk PAUD
Pada 2019, penyusunan Rencana Aksi Nasional (RAN) PAUD HI 2019-2024 menandai peralihan koordinasi program ini dari Bappenas ke Kemenko PMK. Saat ini, pemerintah bersama Kementerian/Lembaga (K/L) terkait tengah mempersiapkan draf RAN PAUD HI tahap kedua untuk periode 2025-2029 yang akan menjadi pedoman implementasi di tingkat pusat dan daerah.
"Kami berharap simposium ini dapat memberikan masukan RAN PAUD HI agar lebih baik lagi sesuai dengan standar internasional dan nasional,” ujar Menteri PPPA, melalui siaran pers, dikutip Jumat (22/11/2024).
Menteri PPPA mengatakan berbagai riset ilmu syaraf dan perilaku menunjukkan bahwa intervensi pada anak usia dini dapat memutus mata rantai kemiskinan dan meningkatkan produktivitas sumber daya manusia.
Oleh karena itu, PAUD HI dianggap sebagai investasi strategis untuk masa depan bangsa. Kemenko PMK berperan penting dalam mengoordinasikan layanan lintas sektor yang terintegrasi untuk memenuhi kebutuhan anak usia dini secara holistik.
Baca juga: Lembaga Pendidikan Usia Dini Harus Tanamkan Karakter Disiplin dan Kemandirian Anak
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Fauzi menegaskan pemerintah tengah menyusun kebijakan pembangunan jangka menengah 2025-2029, dengan pengembangan anak usia dini sebagai salah satu prioritas utama. Hal itu disampaikan Menteri PPPA dalam acara International Symposium Early Chilhood Education and Development (ECED) Pengembangan Anak Usia Dini Holistik Integratif (PAUD-HI).
Pelaksanaan PAUD Holistik Integratif (PAUD HI) di Indonesia telah melalui perjalanan panjang. Program ini dimulai pada 2008 dengan diluncurkannya Strategi Nasional PAUD HI oleh Bappenas, yang kemudian diperkuat dengan terbitnya Perpres Nomor 60 Tahun 2013.
Baca juga: UNICEF Dorong Stakeholder Beri Dukungan dan Investasi Lebih Besar untuk PAUD
Pada 2019, penyusunan Rencana Aksi Nasional (RAN) PAUD HI 2019-2024 menandai peralihan koordinasi program ini dari Bappenas ke Kemenko PMK. Saat ini, pemerintah bersama Kementerian/Lembaga (K/L) terkait tengah mempersiapkan draf RAN PAUD HI tahap kedua untuk periode 2025-2029 yang akan menjadi pedoman implementasi di tingkat pusat dan daerah.
"Kami berharap simposium ini dapat memberikan masukan RAN PAUD HI agar lebih baik lagi sesuai dengan standar internasional dan nasional,” ujar Menteri PPPA, melalui siaran pers, dikutip Jumat (22/11/2024).
Menteri PPPA mengatakan berbagai riset ilmu syaraf dan perilaku menunjukkan bahwa intervensi pada anak usia dini dapat memutus mata rantai kemiskinan dan meningkatkan produktivitas sumber daya manusia.
Oleh karena itu, PAUD HI dianggap sebagai investasi strategis untuk masa depan bangsa. Kemenko PMK berperan penting dalam mengoordinasikan layanan lintas sektor yang terintegrasi untuk memenuhi kebutuhan anak usia dini secara holistik.
tulis komentar anda