Sosok Mundakir, Anak Pekerja Serabutan yang Kini Jadi Rektor UM Surabaya
Senin, 09 Desember 2024 - 17:02 WIB
Dari situlah ekonominya mulai membaik, bahkan bisa membeli sapi. Untuk bisa masuk ke keperawatan Mundakir harus giat belajar karena ia tak ingin mengecewakan orang tuanya.
“Jadi dulu belajarnya angon sapi sambil bawa buku di pekarangan,”katanya lagi.
Sapi yang besar itu akhirnya dibuat modal agar Mundakir bisa berkuliah. Pada tahun 1998 Mundakir mengambil Diploma III Keperawatan Universitas Muhamamdiyah Surabaya. saat menjadi mahasiswa Mundakir aktif di Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) bahkan ia menjadi Wakil Ketua.
Kemudian pada tahun 2003, Mundakir mengambil studi sarjana di Universitas Airlangga (Unair) jurusan keperawatan. Pada 2004 ia mengambil Profesi Ners Unair. Sembari bekerja di UM Surabaya sebagai dosen, kemudian pada 2009 Mundakir melanjutkan studi magister di Universitas Indonesia dan pada 2017 ia berhasil menyelesaiakn studi Doktor di Unair.
Kesuksesan Mundakir hari ini merupakan proses panjang yang ia petik sekarang. Berdasarkan kesaksian kakak perempuannya Tarmining. Mundakir adalah sosok yang memiliki kecintaan terhadap pengetahuan. Dulu di tengah keterbatasan Mundakir suka membaca buku apa saja yang ia temui.
Baca juga: Profil Pendidikan Prof Arief S Kartasasmita, Rektor Unpad Periode 2024-2029
“Dari kecil memang saya suka belajar. Dulu kecil sekolah harus jalan kaki 2km karena tidak punya sepeda. Usai pulang sekolah ya bantu bapak-bapak di sawah,”kenang Mundakir.
Saat Mundakir masuk MTSN 1 Lamongan, bersamaan dengan adik-adiknya yang juga harus masuk sekolah ayahnya kala itu mencari pinjaman uang kepada orang lain, namun pinjaman itu selalu dibayarnya dengan tepat waktu.
Usai lulus dari Madrasah Tsanawiyah, Mundakir melanjutkan di SMA Muhammadiyah 1 Babat. Saat menjadi siswa SMA Mundakir sudah aktif di organisasi pelajar Muhammadiyah. Ia juga kerap kali menjadi perwakilan sekolahnya untuk mengikuti lomba cerdas cermat agama.
Karena acap kali menang, ia memiliki cita-cita menjadi guru agama. Meski tidak menjadi peringkat pertama, Mundakir selalu masuk 5 besar di sekolahnya, bahkan ia pernah menjadi peringkat pertama.
“Jadi dulu belajarnya angon sapi sambil bawa buku di pekarangan,”katanya lagi.
Sapi yang besar itu akhirnya dibuat modal agar Mundakir bisa berkuliah. Pada tahun 1998 Mundakir mengambil Diploma III Keperawatan Universitas Muhamamdiyah Surabaya. saat menjadi mahasiswa Mundakir aktif di Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) bahkan ia menjadi Wakil Ketua.
Kemudian pada tahun 2003, Mundakir mengambil studi sarjana di Universitas Airlangga (Unair) jurusan keperawatan. Pada 2004 ia mengambil Profesi Ners Unair. Sembari bekerja di UM Surabaya sebagai dosen, kemudian pada 2009 Mundakir melanjutkan studi magister di Universitas Indonesia dan pada 2017 ia berhasil menyelesaiakn studi Doktor di Unair.
Kesuksesan Mundakir hari ini merupakan proses panjang yang ia petik sekarang. Berdasarkan kesaksian kakak perempuannya Tarmining. Mundakir adalah sosok yang memiliki kecintaan terhadap pengetahuan. Dulu di tengah keterbatasan Mundakir suka membaca buku apa saja yang ia temui.
Baca juga: Profil Pendidikan Prof Arief S Kartasasmita, Rektor Unpad Periode 2024-2029
“Dari kecil memang saya suka belajar. Dulu kecil sekolah harus jalan kaki 2km karena tidak punya sepeda. Usai pulang sekolah ya bantu bapak-bapak di sawah,”kenang Mundakir.
Saat Mundakir masuk MTSN 1 Lamongan, bersamaan dengan adik-adiknya yang juga harus masuk sekolah ayahnya kala itu mencari pinjaman uang kepada orang lain, namun pinjaman itu selalu dibayarnya dengan tepat waktu.
Usai lulus dari Madrasah Tsanawiyah, Mundakir melanjutkan di SMA Muhammadiyah 1 Babat. Saat menjadi siswa SMA Mundakir sudah aktif di organisasi pelajar Muhammadiyah. Ia juga kerap kali menjadi perwakilan sekolahnya untuk mengikuti lomba cerdas cermat agama.
Karena acap kali menang, ia memiliki cita-cita menjadi guru agama. Meski tidak menjadi peringkat pertama, Mundakir selalu masuk 5 besar di sekolahnya, bahkan ia pernah menjadi peringkat pertama.
Lihat Juga :
tulis komentar anda